Ada dua fakta yang tak terelakkan dalam forex trading, namun sayangnya tidak banyak yang menyadari dua fakta ini.
Padahal jika Anda benar-benar mengingat dua hal ini maka Anda akan memiliki kemampuan psikologis untuk menanggulangi kegalauan pasca loss.
Apa saja dua hal itu? Ini dia:
1. Hal Tak Terduga Bisa Terjadi Kapan Saja
Ini fakta. Hadapi saja. Sebesar apa pun usaha Anda dalam melakukan analisa, secanggih apa pun teknik analisa yang Anda pergunakan, Anda tidak akan bisa benar-benar yakin serratus persen bahwa pasar akan bergerak persis seperti yang Anda inginkan. Akuilah.
Pasar selalu menemukan cara untuk mengejutkan Anda, dalam arti positif maupun negatif.
OK, kita tidak akan membahas kejutan positifnya karena semua orang pasti akan bahagia jika mendapatkan kejutan yang positif dari pasar.
Yang kita bicarakan adalah kejutan dalam bentuk pergerakan yang berlawanan dengan kehendak Anda, mungkin dilatarbelakangi oleh intervensi bank sentral, atau mungkin salah seorang gubernur bank sentral utama entah karena angin apa mengeluarkan pernyataan yang dovish. Siapa tahu?
Sebagai contoh, masih ingatkah Anda dengan kejadian di bulan Januari 2015, ketika Swiss National Bank memberi “kejutan” pada pasar dengan menghapus patokan kurs Swiss franc terhadap euro?
Belum lagi kalau kita membicarakan bencana alam, atau jika seandainya Korea Utara tiba-tiba meluncurkan rudal nuklir ke arah Amerika Serikat.
Kim Jong Un tidak mungkin akan menggelar konferensi pers dulu sebelum menyerang musuhnya kan?
Hal-hal tak terduga seperti ini bisa menimbulkan gejolak pasar dan sangat-sangat kecil kemungkinannya Anda akan mengetahui hal itu akan terjadi meskipun Anda sangat detil dalam memperhatikan grafik, kalender ekonomi dan memantau berita forex setiap saat.
2. Trading Adalah Bentuk Nyata Teori Peluang
Ada dua hal penting dalam “memainkan” teori peluang dalam forex trading :
Pertama, Anda harus memastikan bahwa posisi yang akan Anda ambil searah dengan trend yang sedang berlangsung.
Kedua, Anda harus menyadari bahwa tetap ada kemungkinan harga akan bergerak berlawanan dengan posisi yang Anda ambil, meskipun berdasarkan riset peluang bahwa posisi yang Anda ambil akan membuahkan profit – katakanlah – sebesar 70%.
Artinya, ada 30% peluang bahwa posisi Anda akan berakhir dengan kerugian. Untuk itulah pembatasan resiko diperlukan.
Contoh kasusnya, katakanlah Anda melihat bahwa GBPUSD saat ini bergerak di kisaran 1.00000.
Anggaplah level tersebut – berdasarkan analisa – merupakan level support yang kuat sekaligus level support psikologis.
Anda sudah menyadari bahwa tidak mungkin Anda bisa 100% yakin GBPUSD akan mengalami rebound, tetapi pada saat yang sama Anda bisa memperkirakan bahwa peluang untuk rebound (bullish) saat itu lebih besar daripada peluang bearish karena level 1.00000 itu adalah strong support.
Dalam situasi seperti ini, tidak terlalu penting apakah Anda akan untung atau rugi, karena Anda sangat paham bahwa keputusan yang Anda ambil betul-betul berdasarkan kemungkinan.
Anda mungkin akan mengalami kerugian dan itu tidak akan menjadi masalah berarti bagi Anda, karena toh Anda sudah menyadari kemungkinan tersebut.
Mungkin juga Anda akan mendapatkan keuntungan, yang tentu memang Anda harapkan.
Jadi, apa pun kondisi yang akan Anda dapati, tidak akan menjadi masalah yang terlalu berarti.
Kalau untung, ya syukur. Kalau rugi, Anda akan move on dengan mudah.
Mengapa bisa move on dengan mudah?
Karena sejak awal Anda sudah membatasi resiko. Anda menempatkan stop loss dengan baik serta membatasi volume transaksi dengan menyesuaikan jumlah lot berdasarkan perhitungan position sizing.
Anda sudah punya trading plan yang matang. Anda sudah siap untuk segala kemungkinan.
Jika Anda sudah siap untuk menerima segala kemungkinan, tidak akan ada hal yang bisa membuat Anda terlalu kecewa.
Jadi, jangan pernah lupakan tips yang kami bagikan ini agar Anda senantiasa bisa trading forex tanpa dihantui rasa kecewa yang terlalu dalam.