Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

3 CARA YANG BISA DILAKUKAN SAAT MERUGI DALAM TRADING FOREX

27 May 2019 in Blog - by Admin FOREXimf

Kekalahan terkadang memang menyakitkan. Apalagi ketika mengalami kekalahan dimana kita kehilangan sejumlah uang dalam transaksi trading forex yang disebut dengan loss.

Tentu itu bukan hal yang menggembirakan.

Namun Anda juga tentu sering mendengar kalimat motivasi semacam ini, "Orang yang hebat bukanlah orang yang tidak pernah gagal, melainkan orang yang selalu bisa bangkit tiap kali mengalami kegagalan."

Jadi, Anda tak perlu berkecil hati jika sekali-dua kali mengalami kerugian.

Karena yang menentukan apakah Anda akan keluar sebagai pemenang atau pecundang adalah, bagaimana cara Anda mempelajari dan menerima "pukulan demi pukulan", lalu dengan strategi tertentu mengubahnya menjadi kemenangan yang gemilang.

Ya, trading memang seperti itu.
Beberapa kali loss adalah hal yang sangat biasa.

Tentu saja, untuk memutarbalikkan keadaan bukanlah hal yang bisa dilakukan secara instan. Diperlukan pengetahuan, kesabaran dan kedisiplinan yang cukup selain kekuatan modal yang memadai. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebagai bekal dalam upaya mengubah loss menjadi profit dalam trading forex.

1. Cut-loss dan tutup platform trading

Kesalahan umum yang sering dilakukan seorang trader adalah membiarkan pikirannya dikuasai perasaan dendam setelah mengalami kerugian. Ia ingin segera membalas kekalahan yang baru saja ia alami, maka ia dengan tergesa-gesa segera mencari-cari peluang untuk kembali membuka posisi.

Kekalahan memang menyakitkan, namun Anda harus sadar bahwa setiap keputusan harus dilakukan dengan kepala dingin. Dari pengalaman kami, sulit untuk bisa tetap obyektif dalam mengambil keputusan dalam trading jika kondisi kita sedang emosional.

Anda akan cenderung melewatkan beberapa poin penting dalam analisa Anda karena tak ingin tertinggal peluang dan ingin segera membayar kekalahan Anda barusan.

Ini berbahaya, karena, jika demikian maka besar kemungkinan Anda akan kembali mengalami kerugian dan semakin membebani pikiran serta perasaan Anda.

Maka langkah yang paling tepat adalah segera menutup platform trading Anda setelah mengalami kerugian. Anda baru boleh kembali bertarung jika kerugian yang telah lalu tidak lagi terbayang ketika Anda ingin melakukan transaksi forex.

2. Atur ulang trading plan

Dalam hal ini, yang harus diatur ulang adalah pembatasan risiko untuk setiap transaksi guna mengurangi risiko loss.

Jika Anda sudah menetapkan risiko per transaksi, misalnya adalah 5%, maka terapkan juga 5% tersebut dari posisi modal terakhir yang Anda miliki.

Contohnya:
Jika modal sebelumnya adalah $1,000 berarti 5%-nya adalah sebesar $50. Kemudian setelah mengalami kerugian, modal Anda menjadi $950. Maka jika Anda ingin kembali bertransaksi, batasan risikonya adalah sebesar $47.5.

Nah, dengan strategi modal seperti itu, Anda akan memiliki cadangan peluru lebih banyak.

Ilustrasinya seperti tabel berikut ini:

Berdasarkan tabel tersebut, Anda memiliki jatah "sepuluh tembakan" sebelum total kerugian mencapai batasan risiko maksimum. Itu pun jika ke-sepuluh transaksi yang Anda lakukan berakhir dengan kerugian.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa, jika Anda melakukan trading dengan gaya yang normal (misalnya swing trading), maka batasan risiko yang masuk akal terhenti di transaksi yang ke-10. Mengapa?

Karena swing terkecil yang terjadi pada pergerakan harga forex rata-rata adalah di kisaran 300-an pips. Jika Anda masuk posisi dengan 0.1 lot, maka itu setara dengan $30.

Bandingkan dengan jika Anda menggunakan dana yang lebih kecil daripada itu, misalnya $500.

Terlihat bahwa dengan risiko 5% per transaksi, batasan risiko yang ditetapkan sangat mepet. Pada transaksi pertama saja Anda tingkat keleluasaan Anda hanya sebesar 250 pips.

Untuk forex, batasan risiko seperti ini sangatlah sempit. Hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sangat berpengalaman dalam scalping dan tentunya memiliki jam terbang tinggi.

Untuk bisa melakukan trading dengan gaya yang normal, mau tidak mau Anda harus memperbesar toleransi risiko per transaksi menjadi 10% (sepuluh persen).

Dengan demikian, toleransi risiko Anda menjadi sedikit lebih lega, setidaknya hingga transaksi ke-6. Lewat dari transaksi ke-6, trading Anda sudah masuk area lampu kuning.

Selain karena toleransi risiko menjadi semakin sempit, kerugian yang mungkin akan diderita melebihi batasan risiko maksimum yang telah ditetapkan. Hati-hati.

Dengan demikian terlihat bahwa semakin besar modal Anda, maka "cadangan peluru" Anda juga akan semakin banyak. Terlihat pula bahwa semakin kecil modal, untuk bisa trading dengan nyaman, risiko per transaksi justru semakin besar (10% versus 5%).

3. Evaluasi trading

Terkadang kita mengalami kerugian karena kesalahan kita menginterpretasi chart, sinyal yang muncul dari sistem trading, atau bahkan kesalahan menghitung position sizing. Oleh karena itu itu, ada baiknya Anda melakukan evaluasi apa yang menyebabkan Anda mengalami kerugian.

  1. Apakah Anda telah menjalankan trading plan dengan baik?
  2. Apakah Anda telah benar-benar melakukan check & re-check pada signal trading forex yang diberikan oleh sistem trading?
  3. Apakah Anda telah benar-benar menghitung potensi risiko?
  4. Apakah ada berita yang mempengaruhi pasar secara signifikan?

Pertanyaan-pertanyaan itu nanti akan menjadi dasar bagi Anda untuk menilai apakah kerugian yang Anda alami adalah good loss atau bad loss.

Jika Anda telah melakukan semuanya dengan benar namun tetap loss juga, maka itu memang adalah bagian dari risiko trading yang – sekali lagi – sangat biasa terjadi.

Dengan terbiasa melakukan evaluasi, Anda justru akan bisa meningkatkan kemampuan trading Anda.

Jadi, apakah Anda baru saja mengalami kekalahan?

Jangan khawatir, bisa jadi itu akan menjadi awal langkah kemenangan Anda dalam trading forex. Tetap semangat.

Share :