Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

4 CARA MUDAH MENGENALI TANDA-TANDA PERUBAHAN TREND DALAM TRADING FOREX

20 July 2020 in Blog - by Eko Trijuni

"The trend is your friend!"

Dalam dunia trading, trend merupakan representasi kekuatan pasar.

Tentu saja, Anda tidak mungkin bisa melawan pasar. Jika tidak bersahabat dengan trend, itu artinya Anda menyatakan permusuhan dengan pasar.

Karena tidak mungkin melawan pasar, maka satu-satunya jalan adalah Anda harus mengikuti kemana pasar bergerak.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda harus bisa mengidentifikasi trend yang sedang berjalan.

Tanpa pemahaman trend yang baik, sudah dipastikan Anda mengalami kesulitan untuk menentukan posisi masuk pasar.

Sayangnya trend bersifat fluktuatif dan dinamis, maka itu dari waktu ke waktu trend akan terus mengalami perubahan.

Trend sendiri memiliki 3 pergerakan, seperti:

  1. Uptrend,
  2. Downtrend, dan
  3. Sideways.

Penjelasan:

  • P = Peak
  • T = Trough
  • HP = Higher peak
  • LP = Lower peak
  • HT = Higher trough
  • LT = Lower trough

Dilihat dari jenisnya, trend terbagi menjadi 2 bagian yaitu major trend (disebut juga impulse) dan minor trend (disebut juga koreksi/corrective).

Selain itu, Anda harus bisa mengenali potensi perubahan arah pasar agar tidak merasa tertipu. Bisa saja, suatu saat ketika Anda mengira harga akan tetap naik, ternyata arahnya berubah menjadi turun.

Ataupun, ketika Anda mengira pasar akan segera berbalik arah, kenyataannya pasar masih melanjutkan arah sebelumnya.

Lalu, bagaimana cara Anda bisa mengenali perubahan trend?

Quick Tips: Cara Cepat Jago Trading Forex

  1. Kenali dasar-dasar trading forex yang benar. Cek halaman belajar forex dari FOREXimf.com
  2. Buka Akun Demo dan pertajam pemahaman dengan melihat langsung bagaimana pasar bekerja
  3. Konsisten Latihan Trading berdasarkan strategi yang disiapkan
  4. Evaluasi setiap transaksi untuk mengasah kemampuan analisis
  5. Diskusi dengan trader lain, join komunitas trading

1. Gunakan trendline

Apa itu trendline?

Trendline menjadi salah satu alat yang digunakan sebagai analisis teknikal dalam trading forex.

Selain berfungsi sebagai support (dalam uptrend) dan resistance (dalam downtrend), trendline merupakan salah satu alat paling sederhana untuk dapat mengenali arah trend.

Salah satu ciri dari perubahan trend tersebut adalah tembusnya trendline yang dapat dijadikan indikasi awal bahwa harga kemungkinan berubah arah.

Trendline dianggap tembus apabila seluruh body candlestick yang terbentuk berada diluar garis trendline.

Trading dengan menggunakan trendline bisa Anda lakukan dengan menghubungkan dua titik terendah atau tertinggi dalam sebuah pergerakan harga yang sedang di observasi.

Syarat untuk menarik garis trendline yang valid adalah paling tidak terdapat dua puncak dan dua bottom yang dapat dihubungkan.

2. Skenario non-failure swing

Dalam buku Technical Analysis of the Financial Markets karya John J. Murphy, disebutkan bahwa, "ada dua kondisi yang bisa memberikan petunjuk berakhirnya sebuah trend."

Kedua kondisi tersebut adalah kondisi non-failure swing dan failure swing.

Kondisi non-failure swing adalah sebuah pergerakan harga yang langsung menembus titik top atau bottom terakhir.

Indikasi perubahan trend terjadi ketika harga menembus titik puncak (peak/top) atau lembah (trough/bottom) yang terakhir. Coba Anda perhatikan ilustrasi berikut ini:

Kita mulai dengan gambar 1, apa yang terjadi pada gambar diatas?

Jika Anda menjawab gambar tersebut memperlihatkan perubahan arah trend dari naik ke turun berarti jawaban Anda BENAR SEKALI. Harga berhasil menembus bottom terakhir (A) dan membentuk bottom yang lebih rendah (C).

Kemudian, pada saat itu pasar membentuk puncak lagi (D) yang tidak lebih tinggi dari puncak sebelumnya (B), di mana penurunan terjadi dan menembus support (C) lalu bergerak menuju titik E.

Lalu, bagaimana dengan pergerakan harga pada Gambar 2?

Jika Anda menjawab, terjadinya proses pembalikan dari arah turun menjadi naik berarti Anda menjawab dengan SANGAT BENAR. Harga berhasil menembus puncak terakhir (A) dan membentuk puncak yang lebih tinggi (C).

Pada saat itu, pasar membentuk lembah lagi (D) yang tidak lebih tinggi dari puncak sebelumnya (B), di mana kenaikan terjadi dan menembus resistance (C) lalu bergerak menuju titik E.

Cukup mudah bukan? Lalu, bagaimana dengan skenario failure swing?

3. Skenario failure swing

Berbeda dengan non-failure swing, pada failure-swing tidak ada pull-back. Tujuan mendeteksi failure swing adalah mencari indikasi kuat dari pembalikan arah harga.

Failure swing dapat terjadi bila indikator berada di wilayah overbought atau oversold dan menandakan bahwa trend saat ini melemah sehingga pembalikan arah trend mungkin saja terjadi.

Untuk lebih mudahnya, perhatikan gambar di bawah ini.

Pada gambar berikut terlihat posisi di mana setelah garis menembus titik C, harga dengan cepat bergerak menuju E tanpa adanya koreksi atau pull-back lagi.

Namun perhatikan, titik D pada saat di posisi uptrend tak pernah lebih tinggi daripada titik B. Sebaliknya, pada saat titik D berada di downtrend posisinya tak pernah lebih rendah daripada titik B.

Cukup simpel bukan untuk mengenali skenario Failure swing?

 

 

4. Kenali reversal pattern

Reversal pattern merupakan suatu pola pergerakan harga yang dapat memberikan sinyal kuat bahwa harga memiliki kemungkinan besar untuk berbalik arah dari tren sebelumnya.

Dengan mempelajari pola pergerakan harga di masa lalu, Anda dapat memperkirakan ke mana arah pasar selanjutnya jika pola yang sama muncul kembali.

Jika pada saat posisi uptrend atau downtrend dan pola ini muncul, maka diperkirakan harga akan bergerak berlawanan dengan arah trend sebelumnya.

Apa saja pola yang dapat mengindikasikan bahwa trend berakhir dan berpotensi berbalik arah?

4.1. Double top dan Double bottom

Double top dan double bottom merupakan pola pembalikan arah harga yang sangat sering dijumpai pada pergerakan harga pasar. Pola ini termasuk salah satu pola dengan frekuensi kemunculan tertinggi karena formasinya mudah untuk dikenali.

Pola double top/bottom terjadi apabila harga tertahan pada suatu harga tertinggi/harga terendah. Secara visual, Anda bisa dengan mudah mengenalinya karena terdapat dua buah harga tertinggi/terendah yang hampir sejajar.

Pola double top atau double bottom valid apabila harga berhasil menembus neckline. 

Pola double top yang valid merupakan tanda pembalikan arah dari naik menjadi turun. Sebaliknya, pola double bottom yang valid menunjukkan tanda pembalikan arah dari turun menjadi naik.

4.2. Triple top dan Triple bottom

Pola harga ini termasuk ke dalam varian dari pola harga sebelumnya. Bedanya hanya pada akurasi dari pola ini sedikit lebih tinggi karena menunjukkan reaksi kuat pada titik Resistance dan Supportnya.

Pola triple top/bottom juga mudah dikenali dari tiga buah titik harga tertinggi/terendah yang hampir sejajar. Pola triple top/bottom valid apabila harga berhasil menembus garis neckline.

Pola triple top yang valid menunjukkan petunjuk harga berbalik arah dari naik menjadi turun. Sedangkan pola triple bottom menunjukkan kemungkinkan perubahan arah dari turun menjadi naik.

4.3. Head and Shoulders

Head and Shoulders merupakan pola reversal yang ketika terbentuk, mengidentifikasikan bahwa harga akan bergerak berlawanan dengan tren yang terbentuk sebelumnya. Pola ini adalah salah satu pola grafik dengan peluang berhasil yang tinggi.

Pola head and shoulders terbentuk dari tiga buah titik harga tertinggi dengan titik tengah yang merupakan harga paling tinggi diantara ketiganya. Titik tengah yang paling tinggi ini disebut dengan kepala (head) sedangkan titik tertinggi kiri dan kanan disebut dengan bahu kiri (left shouder) dan bahu kanan (right shoulder).

Pola head and shoulders valid ketika harga berhasil menembus garis neckline. Saat valid, pola ini menunjukkan potensi harga berbalik arah menjadi turun.

4.4. Inverse head and shoulders

Pola ini mengindikasikan bahwa harga siap untuk bergerak naik dan biasanya terbentuk ketika terjadi saat trend turun. Pola kebalikan dari head and shoulder ini dibentuk dari sebuah titik terendah (lowest-low) yang diapit oleh dua titik terendah lain (yang tidak serendah kepala) sebagai "bahu"nya.

Sama seperti pola-pola sebelumnya, pola ini valid saat harga berhasil menembus garis neckline-nya. Ketika pola ini valid, maka kemungkinan besar harga berbalik arah menjadi naik.

Penasaran dengan reversal pattern? Anda dapat mempelajari pattern di sini.


Ingat! Mengenali potensi pembalikan arah trend merupakan hal paling wajib yang harus Anda ketahui agar bisa segera mengamankan keuntungan ataupun membuang transaksi yang merugi agar tak terseret lebih jauh.

Meskipun penting untuk mengikuti trend dan memanfaatkannya dalam melakukan transaksi di trading forex, Anda tetap harus mengetahui kapan waktu terbaik untuk keluar dari pasar.

Share :