Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

5 CIRI TRADER PEMULA, APAKAH ANDA SALAH SATUNYA?

23 April 2019 in Blog - by Eko Trijuni

Tujuan akhir seorang trader dalam forex trading tentu adalah mencari keuntungan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dalam perjalanan mencapai tujuan tersebut cukup lumrah jika seorang trader mengalami beberapa kali kegagalan alias loss.

Jika Anda adalah trader yang sudah cukup dewasa, Anda akan dengan mudah melewati hambatan demi hambatan, kerugian demi kerugian. Itu karena Anda sudah kenyang akan pengalaman trading dan bisa mengambil pelajaran dari setiap kejadian untuk dijadikan bekal berharga di kemudian hari.

Lain halnya dengan trader-trader newbie, atau pemula. Tiap kali mengalami kerugian, mereka bisa melontarkan berbagai macam alasan, namun tidak satu pun dari berbagai alasan itu mencerminkan sikap mengevaluasi diri sendiri.

Kali ini saya akan menceritakan beberapa alasan yang cukup sering saya dengar dari para trader newbie. Apakah alasan-alasan ini masih cukup sering Anda lontarkan? Jika ya, mungkin Anda masih tergolong newbie.

1. Pasar Kacau. Tidak Masuk Akal

Rugi memang tidak enak. Bayangkan, Anda sudah melakukan analisa yang menurut Anda benar. Kemudian Anda sudah mencari level buy atau sell yang menurut Anda level terbaik, lalu Anda membuka posisi dengan penuh percaya diri. Sudah begitu, masih loss juga. Maka alasan yang paling "aman" agar tidak mencederai rasa percaya diri, biasanya adalah menyalahkan pasar.

Sesungguhnya ini perilaku aneh. Bagaimana mungkin seseorang bisa menyalahkan pasar, padahal pasar memang bergerak sesuai dengan kehendaknya. Kita yang harus menyesuaikan diri dengan perilaku pasar, bukan pasar yang harus menyesuaikan diri dengan kehendak kita. Pasar memiliki jutaan alasan yang menyebabkan harga bergerak. Artinya ada banyak kemungkinan bahwa arah pasar tidak akan sesuai dengan keinginan kita.

Maka dari itu yang penting adalah mempersiapkan diri (dan tentu saja modal) kita untuk menghadapi berbagai skenario. Pastikan Anda melakukan transaksi sesuai dengan kemampuan.

2. Broker Curang!

Ini alasan yang termasuk paling populer. Mungkin saja alasan seperti ini muncul karena (terutama di masa lalu) banyak pialang (broker) yang memang melakukan kecurangan. Tetapi perlu Anda ketahui bahwa dewasa ini pengawasan terhadap pialang, khususnya di Indonesia yang dilakukan oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) semakin ketat. Bahkan audit berkala senantiasa dilakukan oleh Bappebti. Lalu bagaimana dengan broker yang tidak teregulasi Bappebti tetapi beroperasi di Indonesia?

Ehem... mohon maaf, saya tidak bisa berkomentar. 😉 Jadi pastikanlah bahwa Anda sudah melakukan transaksi bersama pialang yang legal dan bereputasi baik. Jika Anda sudah trading dengan trader legal dan bereputasi baik tetapi masih menggunakan alasan broker curang untuk menutupi ego Anda, mungkin Anda memang masih berada di level newbie.

3. Trading Memang Tidak Mungkin Bisa Profit

Ayolah... Ketika seseorang memulai trading, tidak mungkin tujuannya bukan untuk mencari keuntungan dan ia tentu mengambil keputusan tersebut setelah melihat ada orang lain yang berhasil mendapatkan profit. Masalahnya adalah ketika seorang pemula memutuskan untuk trading (real), ia datang dengan harapan yang terlalu tinggi. Ia memulai trading dengan konsep yang keliru, dengan mindset bahwa forex trading bisa menghasilkan uang ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah dalam kurang dari sebulan.

Betul bahwa memang itu bisa terjadi, tetapi yang perlu juga disadari bahwa untuk mencapai hal tersebut seseorang membutuhkan waktu yang panjang, ilmu yang mumpuni, disiplin yang tinggi dan, tentu saja, modal yang memadai. Seorang trader minimal harus mempelajari analisa fundamental, analisa teknikal, atau bahkan keduanya.

Ia harus mempelajari beberapa sistem trading dan melakukan transaksi tanpa ragu dan konsisten, barulah kemudian ia bisa mengembangkan modal dan menerapkan manajemen resiko yang sebanding dengan modal. Saya sendiri tentu sudah berhenti trading sepuluh tahun yang lalu jika saya tidak yakin bisa mendapatkan keuntungan dari trading.

Demikian pula tim saya, Market Analyst FOREXimf.com yang hingga sejauh ini masih berhasil mengakumulasikan hasil transaksi yang cukup baik berdasarkan analisa yang kami buat. Hasil analisa itu selalu kami informasikan kepada semua nasabah FOREXimf.com secepat mungkin melalui ponsel mereka masing-masing.

4. Tidak Ada Strategi Forex yang Bagus

Benarkah? Alasan ini biasanya muncul dari orang yang sudah merasa mencoba sekian banyak strategi namun tetap gagal. Lalu ia mengambil kesimpulan bahwa, "semua strategi trading itu omong kosong." Kalimat yang lebih tepat adalah "tidak ada strategi trading yang paling bagus."

Semua strategi bisa jadi bagus, bisa jadi buruk juga. Itu akan sangat tergantung pada banyak hal, di antaranya adalah kemampuan dan pengtahuan si trader itu sendiri. Belum lagi kesesuaian strategi tersebut dengan style si trader.

Saya ceritakan pengalaman saya ketika berlatih menembakkan senjata api untuk pertama kalinya. Pelatih meminjamkan pistol SIG Sauer P226 yang biasa ia pergunakan kepada saya, dan ia betul-betul menjelaskan bagaimana cara menembak yang baik dan benar. Ia mempraktekkan lebih dulu, lalu saya mengikuti. Kami menggunakan pistol yang sama, berada di lokasi yang sama dan jarak sasaran yang sama pula.

Hasil perkenaan tembakannya? Jauh berbeda. Jadi? Bukan pistolnya yang salah, sayalah yang tidak bisa memaksimalkan potensi pistol tersebut. "It's about the man behind the gun." Dalam trading, Anda harus benar-benar menguasai strategi yang Anda pergunakan. Strategi itu juga harus cocok dengan gaya trading Anda. Kalau tidak, ya meleset.

5. Trading Forex Terlalu Rumit

Solusinya sederhana, pelajarilah dengan cara yang benar dan dari sumber yang kompeten. Jangan malu untuk bertanya. Contohnya, pelajari saja semua materi trading di laman EduSpot yang ada di situs kami ini. Anda bingung? Bertanyalah kepada kami. Kami tunggu.

Share :