"Saya tertarik untuk melakukan trading forex, namun tidak tahu cara untuk memulainya."
Mungkin pertanyaan seperti ini masih sering Anda jumpai di kalangan trader pemula atau orang-orang yang baru mengenal dunia forex.
Banyak orang beranggapan bahwa bermain forex dapat mendatangkan keuntungan finansial yang menjanjikan untuk mereka.
Memang anggapan ini tidak salah, namun banyak dari mereka yang masih belum mengerti bahwa dalam melakukan trading forex diperlukan pengetahuan dasar dan strategi yang matang, mental yang kuat, serta jam terbang yang tidak sedikit karena bisnis ini tentu saja akan melibatkan uang yang tidak sedikit jumlahnya.
Perlu diingat, trading forex merupakan investasi serius dan bukan permainan judi atau mendapatkan profit sebagai cara untuk cepat kaya.
Jika Anda masih memiliki pemikiran seperti itu, ada baiknya membuang pemikiran tersebut sebelum melangkah lebih jauh dalam dunia forex!
Salah satu tujuan seseorang memilih bisnis ini tentu saja untuk mendapatkan keuntungan ekstra bahkan melebih pasif income dan kebebasan waktu yang memudahkan seseorang untuk menjalankan bisnis ini.
Namun untuk mendapatkan keuntungan besar dalam trading ini, tentu Anda perlu memiliki analisa serta strategi yang tepat agar target profit yang ingin diraih dapat tercapai dengan baik.
Banyak trader yang menggunakan berbagai strategi dan analisa yang tepat untuk menentukan posisi entry dan exit terbaik dan waktu yang tepat untuk membuka posisi transaksi di pasar forex dan komoditi.
Dalam analisis fundamental, seorang trader akan melihat indikator fundamental ekonomi untuk memahami apakah suatu mata uang dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi, serta melihat nilai yang cenderung bergerak relatif terhadap mata uang lain.
Sebaliknya, analisis teknis digunakan untuk mendeteksi kemungkinan trend mata uang tersebut. Trader akan menghargai analisis teknis karena analisis ini memberikan dasar yang objektif, visual dan ilmiah untuk menentukan waktu yang tepat saat membeli dan menjual mata uang.
Untuk mendapatkan analisa yang baik, tentu Anda perlu mengimbanginya dengan strategi yang tepat. Lalu, apa saja strategi yang perlu Anda ketahui dalam trading forex?
1. Scalping
Strategi yang cukup populer di Indonesia ini menghasilkan frekuensi trading yang tinggi, meskipun rata-rata keuntungan per posisi trading terhitung sedikit.
Selain itu, scalping tidak menyisakan waktu lama bagi trader, karena posisi trading akan langsung ditutup dalam tempo yang cukup singkat.
Trader pengguna strategi ini sering disebut sebagai scalper.
2. Day Trading
Day trading merupakan strategi trading yang paling terkenal dimana strategi ini akan membuka dan menutup posisi trading dalam satu sesi.
Biasanya, day trader telah mengetahui dengan baik dengan memanfaatkan sejumlah besar leverage dan strategi trading jangka pendek untuk memanfaatkan pergerakan harga yang kecil pada mata yang yang memiliki likuiditas tinggi.
3. Swing Trading
Swing trader menghadapkan risiko overnight dan akhir pekan, di mana harga bisa mengalami gap dan membuka sesi berikutnya dengan harga yang sangat berbeda.
4. Range Trading
Range trading adalah strategi trading yang populer berdasarkan sebuah gagasan bahwa harga sering dapat bertahan dalam kisaran yang diprediksi selama jangka waktu tertentu. Strategi ini bekerja dengan baik di pasar sideways.
Trader bergantung pada kemampuan untuk sering membeli dan menjual pada posisi tertinggi dan terendah resistance dan support yang dapat diprediksi. Kadang kala, hal ini bisa dilakukan berulang kali selama satu atau lebih sesi trading.
5. Breakout Trading
Breakout merupakan strategi trading yang penting sebab, ini adalah titik awal untuk peningkatan volatilitas, perubahan harga yang besar, dan trend harga utama.
Jika harga menembus lebih tinggi dari level resistance yang didefinisikan sebelumnya, trader dapat membeli dengan harapan bahwa harga akan terus bergerak lebih tinggi.
Demikian pula, jika harga memecah level support ke bawah, trader dapat menjual dengan tujuan untuk menutup posisi pada harga yang lebih rendah.
6. Momentum Trading
Momentum trading dan indikator momentum berasumsi bahwa pergerakan harga yang kuat ke arah tertentu merupakan indikasi kemungkinan bahwa trend harga akan berlanjut ke arah tersebut.
Demikian pula, pergerakan melemah menunjukkan bahwa trend telah kehilangan kekuatan dan dapat mengarah ke pembalikan.
Strategi momentum sering kali mempertimbangkan harga dan volume, serta menggunakan analisis grafis seperti osilator dan grafik kandil untuk konfirmasinya.
Manakah strategi yang Anda gunakan selama menjadi seorang trader? Menariknya, tahukah Anda jika strategi yang digunakan dalam trading forex akan menentukan gaya/style trading Anda sebagai seorang trader?
Mengenal Gaya/Style Trading Berdasarkan Strategi yang Digunakan
1. Scalper
Scalper merupakan salah satu tipe trader forex yang menggunakan strategi scalping dan berfokus mengambil posisi pada time frame rendah (M1-M5).
Seorang scalper harus mengetahui tentang bursa pasar mata uang dunia yang update pada menit-menit tertentu dan merespon secepat mungkin setiap ada peluang atau perubahaan pasar.
Seorang scalper juga tidak perlu berjaga hingga malam atau begadang karena transaksi yang dilakukan cenderung cepat.
Tak hanya itu, cepatnya perubahan harga di time frame rendah juga berpotensi membuat psikologi trading jadi tidak tenang dan lebih mudah terpancing emosi.
Itulah mengapa, tidak semua trader akan cocok menerapkan strategi scalping, terutama mereka yang masih dalam tahap belajar trading forex.
Setidaknya, Anda harus memiliki kesabaran, ketelitian, serta jam terbang yang tinggi untuk menggunakan teknik ini.
2. Swing Trader
Swing trading adalah sebuah strategi trading yang mencoba untuk memperoleh keuntungan di suatu saham (atau instrumen keuangan lainnya) dalam jangka pendek.
Tipe trader ini biasanya menahan posisi lebih dari 1 hari, bahkan seminggu dan trader biasanya lebih suka menggunakan analisa teknikal dibandingkan dengan analisa fundamental, meskipun disadari bahwa news ataupun event dapat menyebabkan volatilitas harga.
3. Day Trader
Day trading adalah trading atau perdagangan (pembelian dan penjualan) dalam 1 hari dimana posisi yang dibuka pada hari itu tidak akan dialihkan ke hari berikutnya atau ke sesi perdagangan berikutnya. Trader tipe ini biasanya akan fokus mengambil posisi di time frame intraday (M15-H1).
4. Position Trader
Position trader adalah tipe trader yang melakukan transaksi dengan jangka waktu menengah hingga panjang.
Biasanya, trader ini akan melakukan transaksi dalam jangka waktu harian, mingguan, atau bulanan dan memiliki jangka waktu transaksi paling panjang bila dibandingkan dengan tiga tipe trader lainnya.
Cukup lama bukan?
Oleh karena itu, tipe trader ini tidak cocok digunakan untuk orang yang tidak sabaran dan tidak mau mengambil risiko besar.
5. Event - Driven Trader
Trader dengan tipe seperti ini memiliki kaitan erat dengan berita fundamental. Mereka akan mencari celah peluang ketika harga akan meloncat/anjlok saat ada event politik atau ekonomi yang akan terjadi seperti saat Non-Farm Payroll dan perilisan data ekonomi lainnya.
6. Algorithmic Trader
Trader seperti ini akan sangat bergantung pada program komputer (robot) untuk membantunya melakukan entry dan closing posisi secara otomatis. Trader seperti ini akan cocok untuk seseorang yang mengerti bahasa pemrograman/teknologi.
Teknik analisis ini akan berusaha mengerti perilaku dengan menggunakan pemodelan, pengukuran, dan riset matematis serta statistik yang kompleks.
Dari 6 tipe trader diatas, manakah yang termasuk dengan gaya/style trading Anda saat ini?
Tentu saja, setiap strategi yang Anda gunakan tetap harus diimbangi dengan trading plan yang tepat. Trading plan akan membantu Anda fokus pada perencanaan dan pelaksanaan strategi trading yang digunakan untuk memperoleh hasil yang konsisten.
Meskipun begitu, masih banyak trader yang beranggapan bahwa trading plan dapat dibuat secara cepat dan instan, bahkan cenderung mengabaikan hal penting ini.
Padahal, salah satu faktor keberhasilan dalam trading adalah disiplin, dan hanya dengan trading plan yang dibuat secara benar dan objektif lah seorang trader bisa berlatih untuk disiplin sesuai nilai yang telah ditetapkan dalam planningnya.
Dengan membuat trading plan, Anda juga akan belajar untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri jika hasil trading tidak seperti yang diharapkan tentu saja dengan mengandalkan strategi yang digunakan.
Selain itu, Anda akan belajar untuk mengambil langkah yang terbaik pada account trading tanpa ragu ataupun panik jika arah pergerakan harga pasar berlawanan dengan prediksi.
Tentu saja, untuk membuat trading plan Anda perlu membuatnya serinci mungkin. Jika selama ini trading plan yang Anda buat misalkan:
Modal | Risiko Maksimum | Risiko Per Transaksi |
---|---|---|
$10,000 | 50% dari modal ($5,000) | $500 |
Maka Anda dapat membuatnya lebih lengkap lagi menjadi seperti ini:
Modal | $10,000 |
Risiko Minimum | 50% dari modal ($5,000) |
Risiko per transaksi | 5% dari modal awal |
Risk-to-reward Ration (RRR) | 1:1 |
Strategi | Swing Trading |
Sistem Trading | Fibonaci Retracement + Stochastic + CCI, time-frame H1 |
Entry | Tunggu koreksi ke area 38.2-61.8, cari sinyal di stochastic + CCI |
Exit | Stop Loss (SL) di area 61.8-76.4 Fibonacci Retracement (cut loss)Take Profit (TP) di area 23.6-0.0 Fibonacci Retracement(sesuaikan dengan resiko per transaksi 5% dan RRR) |
Lalu, bagaimana cara membuat trading plan yang sesuai dengan gaya/style trading sebagai seorang trader dan membuat Anda nyaman untuk menerapkannya di setiap kondisi pasar seperti ilustrasi di atas?
5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Trading Plan
1. Tentukan strategi untuk entry
Ambil cara atau teknik yang terbaik dari pengalaman Anda menerapkan berbagai metode entry pada berbagai kondisi pasar.
Misalnya Anda memilih reversal pin bar pada kondisi pasar trending (untuk strategi price action) dengan indikator pendukung moving average.
Maka yakinkan diri Anda bahwa kondisi itu adalah yang paling baik dan akurat untuk entry pada kondisi pasar trending jika dibandingkan dengan cara lainnya.
Selain itu Anda juga perlu memahami situasi pasar dan market sentiment, serta berlatih terus agar dapat memiliki jam terbang yang lebih banyak.
2. Tentukan risk/reward ratio
Skenario risk management ini harus Anda terapkan pada setiap posisi yang akan diambil. Pastikan Anda telah paham benar mengenai position sizing yang adalah bagian terpenting dalam menentukan risiko.
3. Tentukan position size sesuai dengan target stop loss
Position size bisa berubah-ubah sesuai dengan risiko stop loss per trade yang kita tentukan. Risiko per trade hendaknya ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan stop loss level.
4. Tentukan strategi exit atau take profit
Exit target dapat ditentukan sebelum entry, sesuai dengan reward yang disepakati. Sebaiknya, tidak perlu menentukan exit level pada saat trade sedang berlangsung, karena emosi Anda akan cenderung terlibat ketika trading tanpa exit target.
Anda akan lebih obyektif saat belum memiliki posisi.
5. Buat jurnal dan catatan untuk evaluasi
Sebaiknya untuk setiap posisi yang telah di close, baik profit atau loss berikan catatan untuk evaluasi kualitas strategi dan plan yang telah Anda buat untuk dapat melihat proses serta dapat memperbaikinya di kemudian hari.
Rintangan psikologi lain yang harus diatasi saat membuat trading plan adalah rasa percaya diri yang berlebihan setelah memperoleh hasil yang cukup konsisten dalam trading Anda.
Inilah yang membedakan antara seorang trader profesional dengan trader baru atau belum berpengalaman. Trader profesional selalu sanggup menjaga perasaan dan sadar sepenuhnya bahwa emosi tidak seharusnya dilibatkan dalam urusan trading.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk tidak melibatkan emosi dalam aktivitas trading adalah dengan membuat sebuah trading plan yang definitif dengan skenario trading yang jelas mengenai apa saja yang akan diambil untuk setiap perubahan kondisi pasar.
Jika sudah memiliki strategi dan trading plan yang tepat untuk Anda, sekarang waktunya untuk memilih broker forex yang tepat agar trading Anda dapat menjadi nyaman dan dilakukan secara maksimal.
Cara Memilih Broker Forex yang Tepat
Perlu diketahui, broker merupakan perusahaan yang nantinya akan berperan sebagai perantara dalam perdagangan. Secara khusus, broker forex menghubungkan trader dengan jaringan pasar interbank tempat terjadinya transaksi forex.
Pada saat itu, broker menawarkan harga untuk berbagai instrumen (aset) keuangan sesuai dengan harga yang diberikan oleh penyedia likuiditas (bank dan lembaga keuangan) yang berafiliasi dengannya.
Di seluruh dunia, ada ratusan atau bahkan ribuan perusahaan broker. Namun, tak semuanya dapat dianggap sebagai broker terbaik dan terpercaya.
Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang perlu Anda ketahui untuk memilih broker forex tepat dan terpercaya agara transaksi Anda tetap aman dan terkendali dengan baik!
1. Status Perijinan (Regulasi) Broker
Pemerintah di setiap negara tentunya akan berusaha menertibkan bisnis-bisnis di wilayahnya, termasuk bisnis forex. Sejumlah aturan diberlakukan untuk memberikan izin operasional bagi perusahaan yang lolos penyaringan dari aturan tersebut.
Dengan begitu, broker terpercaya harus memiliki lisensi atau izin resmi untuk mendapatkan status sebagai broker teregulasi.
Status teregulasi ini bisa dilihat di situs broker dan situs badan pemberi regulasi di tiap negara termasuk Indonesia yang juga memiliki lembaga bertanggung jawab yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) untuk mengawasi perdagangan berjangka di setiap perusahaan Broker Forex.
FOREXimf merupakan satu dari antara perusahaan forex lainnya yang sudah memperoleh izin resmi nomor 736/BAPPEBTI/SI/6/2005 atas nama PT International Mitra Futures.
2. Latar Belakang Broker
Latar belakang broker dapat diperiksa dari dua hal, yakni alamat kantor dan sejarah perusahaan yang dimiliki. Karena forex saat ini sudah menjadi suatu bisnis online, maka mudah sekali untuk mengabaikan ada atau tidaknya kantor fisik asalkan ada situs yang kelihatan menarik dan bagus.
Padahal, keberadaan lokasi kantor ini penting untuk dimiliki agar Anda dapat memastikan apakah broker pilihan Anda tersebut bonafit atau tidak.
Selain itu, banyak broker yang tidak teregulasi berupaya meyakinkan anda dengan mengatakan bahwa mereka baru berdiri dan sedang dalam proses mendapatkan izin melalui badan pengawas.
Padahal kenyataannya, broker tak berizin tentu saja tidak diperbolehkan untuk beroperasi oleh pemerintah. Sebaliknya, penipu seringkali hanya beroperasi 1-2 tahun saja sebelum akhirnya gulung tikar.
3. Reputasi Broker
Di era digital saat ini, memungkinkan untuk siapapun dapat menggunakan strategi marketing salah satunya dengan menawarkan promosi ataupun bonus secara berlebihan untuk mendapatkan kepercayaan dari customer.
Namun yang perlu Anda perhatikan, tidak semua bonus ataupun promosi yang ditawarkan dapat Anda terima dengan mentah. Bahkan, broker forex terbaik dan terpercaya tidak akan menawarkan promosi atau bonus secara berlebihan.
Mereka juga tidak akan menjanjikan keuntungan tetap hingga puluhan atau bahkan ratusan persen per tahun yang bisa didapatkan secara instan.
Perlu diketahui, reputasi broker yang bagus ditandai oleh platform trading yang lancar dipergunakan, eksekusi trading yang cepat dan bebas requote, serta pilihan aset (instrumen) trading yang beragam.
Broker terpercaya juga memiliki jaminan kecepatan dan transparansi dalam proses deposit dan withdrawal.
Memilih Mentor yang Tepat Untuk Memaksimalkan Trading Anda!
Naiknya bisnis forex di dunia bahkan di Indonesia membuat atmosfer layanan forex tumbuh dengan subur. Jika dulu seorang trader pemula sulit mencari-cari mentor yang sesuai atau sulit untuk sekadar mencari artikel forex online untuk belajar. Kini semua hal mudah didapatkan di era serba digital seperti saat ini.
Meski dimanja dengan ketersediaan informasi dan akses ke banyak mentor, namun para trader tetap harus selektif memilih mentor dalam bertrading. Oleh karena itu, ikuti beberapa tips berikut ini agar Anda tetap dapat memilih mentor dalam trading forex!
1. Teliti mengenai kualifikasi mentor
Sekali lagi tumbuh suburnya dunia forex menjadikan internet juga sangat ramai akan penawaran dari individu yang ingin menawarkan jasa mengajar forex.
Oleh karena itu, penting untuk Anda mengetahui mentor yang cocok dengan karakter trading Anda seperti apa. Karena mentor yang tepat, tentu akan mampu mengantarkan Anda untuk menjemput kesuksesan dalam trading forex.
2. Pastikan mentor seorang trader profesional
Seorang trader berpengalaman dengan ilmu yang cukup akan mampu menjadi mentor forex untuk Anda. Namun, Anda perlu berhati-hati terhadap orang yang mengaku sebagai trader sekaligus mentor profesional.
Karena itu, pastikan broker forex pilihan Anda dapat menyediakan mentor berkualitas untuk Anda seperti program mentoring yang diberikan FOREXimf kepada setiap nasabah premiumnya.
3. Pilih mentor yang realistis
Waspadalah jika mentor yang Anda pilih terlalu banyak menawarkan hal muluk dalam trading. Pastikan Anda selektif memilih mentor dengan melihat bimbingan seperti apa saja yang diberikan.
4. Selalu ada evaluasi
Mentor trading forex terbaik adalah yang selalu memberi masukan, entah dalam bentuk nasehat ataupun kritis. Pastikan mentor trading yang dipilih selalu memberikan evaluasi saat proses belajar karena dalam trading; mentor yang baik akan mengawal cara belajar Anda dengan benar.
Belajar forex menggunakan private mentor juga bisa Anda dapatkan melalui broker forex, salah satunya melalui layanan Pro-Fit Ready dari FOREXimf.
Layanan premium dari FOREXimf ini dapat membantu Anda menjadi seorang trader pro secara cepat dan tepat melalui program mentoring dari trader profesional dan berpengalaman selama lebih dari sepuluh tahun.
Bersama dengan mentor, Anda akan mendapatkan "trading best practices" sesuai dengan karakter dan gaya trading masing-masing di mana memungkinan Anda untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Tidak sabar untuk mencoba layanan terbaik dari FOREXimf ini?
Tenang, Anda bisa memilikinya di sini!
Selamat Mencoba!