Harga emas mungkin memang sedang berada di bawah tekanan seiring sentimen "risk-on" di sektor pasar modal dan naiknya suku bunga. Meskipun demikian, cukup banyak analis yang berpendapat bahwa ada kemungkinan harga emas akan mengalami recovery karena logam mulia tersebutlah yang benar-benar bisa memberikan "perlindungan" terhadap risiko.
Saat artikel ini dimuat, harga emas diperdagangkan di kisaran $1217 per troy ounce. Sejak 6 Juni 2017, harga emas terlihat mengalami penurunan hingga kisaran $1204 per troy ounce, yang merupakan level terendah sejak 16 Maret 2017.
Dari sudut pandang analisa fundamental emas hari ini, ada beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan tersebut. Salah satunya adalah kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve yang kemudian ternyata menambah sentimen positif untuk USD.
Akibatnya, harga logam mulia yang notabene dalam denominasi USD pun mendapat tekanan. Meskipun demikian, laju inflasi Amerika Serikat (AS) berpotensi memberikan keuntungan tersendiri bagi harga emas, mengingat emas hingga saat ini masih dipandang sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi.
Nitesh Shah, seorang analis komoditi di ETF Securities, berpendapat bahwa inflasi AS berpotensi terus melaju hingga ke atas dua persen. Plus, ketegangan AS-Korea Utara masih berlangsung. Hal ini akan memberikan peluang bagi harga emas untuk kembali pulih setidaknya hingga akhir tahun 2017.
Posisi Para Investor Emas
Menurut UBS, posisi transaksi para pelaku pasar saat ini mendukung untuk recovery harga emas. Posisi Net long yang artinya para investor masih berkeyakinan bahwa harga emas masih akan bergerak naik pada emas telah mengalami penurunan sebesar 53%, atau 12 juta troy ounce, dalam empat pekan terakhir.
Sementara posisi net short yang mana investor berkeyakinan harga emas akan turun telah mengalami peningkatan. Jangan tertipu, kondisi ini justru berpotensi membatasi "kekuatan jual" pasar.
Kondisi ini berpotensi membuat pasar beranggapan bahwa harga emas telah mengalami penurunan yang signifikan dan berpikir bahwa mungkin inilah waktu yang tepat untuk membeli emas.
Kapan Waktunya Membeli Emas?
Harga emas cenderung akan kembali naik ketika sektor lain dianggap buruk. Performa terbaik harga emas biasanya adalah ketika bank-bank sentral kehilangan kepercayaan dari para investor (pelaku pasar) atas langkah-langkah kebijakan yang mereka ambil.
Sebagai contoh: harga emas dan perak (terlepas dari flash crash yang terjadi baru-baru ini) kemungkinan akan mengalami peningkatan signifikan jika European Central Bank (ECB) dan bahkan mungkin Bank of England (BoE) mengikuti langkah Federal Reserve (Fed) memangkas stimulus.
Lalu, bagaimana potensi pergerakan harga emas dari sudut pandang analisa teknikal untuk emas?
Dari sisi analisa teknikal emas, kita bisa melihat bahwa harga emas hari ini berada di area support jangka panjang di kisaran 1194.88-1218.73. Kita bisa melihat di chart Daily (D1) bahwa stochastic dan CCI cenderung memperlihatkan indikasi bullish.
Ini berarti ada peluang bagi harga emas untuk mengalami rebound untuk jangka panjang. Secara teknikal, selama harga emas bertahan di atas 1194.88 maka ada potensi rebound ke area resistance yang berada di kisaran $1245 hingga 1272.02 per troy ounce.
Seandainya Anda membuka posisi trading emas sebesar 1 lot pada kontrak XAU/USD saat ini (harga berada di kisaran $1217 per troy ounce), maka resiko kerugian yang akan Anda hadapi hanya sebesar $2500 per lot, sedangkan potensi keuntungan Anda adalah sekitar $3000 hingga $5000 per lot.
Perbandingan potensi risiko dengan keuntungan (risk to reward ratio) saat ini cukup baik, asalkan Anda benar-benar memperhitungkan kekuatan modal dan menerapkan strategi risk management yang tepat.
Untuk hal itu, tim Market Analyst FOREXimf.com siap membantu Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda membutuhkan analisa dan strategi lebih detil terkait peluang dalam trading emas ini.