Percayakah kalian, kalau saya katakana bahwa emas selalu punya peranan penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek?
Entah karena sifatnya sebagai logam mulia, atau karena kemilau warnanya, emas selalu penting dalam perayaan imlek, terutama di Tiongkok. Ada juga mitos bahwa emas bisa dipergunakan untuk mengusir setan. Yang jelas, emas sudah sejak lama menjadi simbol kemakmuran dan kekayaan.
Emas Batangan, Koin dan Perhiasan
Itulah mengapa biasanya setidaknya dalam sebulan menjelang perayaan Imlek permintaan emas cukup tinggi. Setahu saya, ini sebenarnya merupakan tradisi yang sudah berlangsung lama di Tiongkok, karena emas diyakini merupakan representasi dari kejayaan kaisar-kaisar di seluruh daratan Tiongkok.
Orang-orang Tiongkok juga sering membeli barang-barang emas dalam bentuk perhiasan, koin atau emas Batangan untuk diberikan kepada orang-orang terkasih, dengan harapan agar bisa membawa keberuntungan di tahun baru. Di Tiongkok sendiri, diperkirakan setidaknya 70% orang percaya bahwa perhiasan emas akan membawa keberuntungan bagi pemakainya.
Meskipun perhiasan emas cenderung menjadi hadiah yang diberikan kepada orang-orang terkasih di seputar perayaan Imlek, tetapi ternyata emas dalam bentuk batangan dan koin juga menjadi pilihan yang cukup populer karena diyakini merupakan salah satu bentuk investasi yang baik. Bahkan harganya cenderung lebih stabil daripada perhiasan emas, yang terkadang harganya bisa tergantung pada mode. Emas dalam bentuk batangan kecil atau koin biasanya dimasukkan dalam angpao.
Sedangkan membeli emas itu merupakan pertanda keberuntungan, nasib baik dan rezeki yang baik. Masuk akal dong, karena tidak mungkin juga orang bisa beli emas kalau rezekinya lagi seret, kan?
Jadi masuk akal juga kan, kenapa emas menjadi barang yang diburu menjelang dan saat imlek.
Lalu, Kenapa Kalau Penting?
Kita kembali saja ke konsep penawaran dan permintaan dalam teori ekonomi. Kalau permintaan akan suatu komoditas naik, maka biasanya harga komoditas itu juga akan ikut meningkat.
Dalam setidaknya 20 tahun terakhir, pada umumnya harga emas mengalami peningkatan menjelang perayaan Imlek. Betul, tidak di setiap tahun harga emas mengalami kenaikan, tapi tingkat kejadiannya cukup rendah, hanya sekitar 20-30 persen saja. Artinya dalam 10 kali perayaan Imlek, terjadinya penurunan harga emas paling sekitar 2 atau 3 kali saja.
Ada juga riset yang dilakukan oleh CME Group, yang menunjukkan bahwa periode menjelang Tahun Baru Imlek sering ditandai dengan perbedaan antara harga emas Shanghai dan harga emas global. Premi untuk harga emas Shanghai cenderung meningkat menjelang Tahun Baru Imlek, terutama tercatat sangat kuat pada tahun 2010, 2013, dan 2016.
World Gold Council memperkirakan bahwa rata-rata premi emas lokal selama enam minggu sebelum tahun baru telah 65% lebih tinggi dari rata-rata tahunan selama periode sepuluh tahun terakhir.
Bahkan, para analis memberi julukan pergerakan kenaikan harga emas menjelang imlek ini sebagai "Chinese New Year Effect" nilai rata-rata premi tertinggi tercatat sebelum dan selama periode liburan yaitu Desember, Januari, dan Februari.
Masalahnya kemudian, di awal tahun 2024 ini harga emas cenderung terlihat mengalami tekanan, terutama karena penguatan USD lantaran Federal Reserve (Fed), bank sentral nya Amerika Serikat, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di kuartal pertama tahun 2024.
Tetapi kalau kita cek secara teknikal, di time frame Daily kita bisa lihat bahwa sebenarnya harga cenderung bergerak sideways. Seharusnya ini sudah bisa diprediksi, karena setelah mencapai all time high di bulan Desember 2023, plus isu ditahannya suku bunga Fed atau ditundanya pemangkasan suku bunga oleh Fed, pasar akan bersikap wait and see dalam fase konsolidasi.
Tinjauan Teknikal
Kalau kita lihat lagi, di time frame Daily ada potensi harga membentuk pola symmetrical triangle, meskipun tidak sempurna, karena upper line dari pola ini tidak mengakomodir harga all time high yang dicapai Desember 2023.
Tapi dari pola yang terbentuk, kita masih bisa menganggap pola ini adalah potensi symmetrical triangle. Nature dari pola ini adalah continuation pattern, di mana penembusan upper line adalah konfirmasi pelanjutan trend sebelumnya, yaitu uptrend.
Tetapi karena pola ini – seperti yang saya katakan – tidak sempurna, maka kita perlu memperhatikan area resistance, yang di dalam gambar di atas direpresentasikan sebagai kotak merah muda. Penembusan ke atas area tersebut akan mengkonfirmasi peluang bullish dan – ini serunya – ada kemungkinan harga akan bergerak naik menuju area all time high.
Perhatikan juga bahwa harga saat ini berada di area lower line dari potensi pola symmetrical triangle ini, yang bersinggungan dengan area support yang digambarkan sebagai kotak biru muda.
Kalau kita pakai teori pola symmetrical triangle, sebenarnya masih ada kemungkinan harga akan bergerak naik, setidaknya ke area upper line atau area resistance di kisaran 2065-2088. Jadi, meskipun harga emas lagi under pressure, saat ini masih ada peluang dia akan naik lagi menjelang atau selama perayaan Imlek.
Begitupun, saya sarankan perhatikan betul area support, karena peluang untuk naik akan berkurang kalau harga turun dan tembus ke bawah area support tersebut.
Nah, kalau itu yang terjadi, sepertinya memang untuk Imlek kali ini harga emas sulit untuk naik. Tapi ingat ya, ini hanya skenario alternatif yang mungkin bisa terjadi, bahwa penembusan ke bawah 1967 kemungkinan besar akan diikuti oleh pelemahan harga emas dengan sasaran setidaknya hingga ke area 1935.
Kesimpulan
Jadi, sampai dengan artikel ini ditulis, menurut saya masih ada kemungkinan harga emas akan menguat di Tahun Baru Imlek, hanya saja kita perlu memantau ketat area support yang saya tuliskan di atas.
Yang lebih penting bagi kita sebagai trader sebenarnya bukan ke mana harganya akan bergerak, tetapi strategi dan antisipasi apa yang akan kita ambil dalam memanfaatkan peluang ini. Untuk itu, pastikan kalian sudah memiliki plan trading emas yang lengkap, mulai dari money management plan, risk management plan sampai strategi entry dan exit.
Happy hunting! Xin Nian Kuaile, Gongxi Facai!