FOREXimf.com - Hai, para Trader Bermental Baja Yang Pantang Menyerah! Dalam perjalanan trading, pernah nggak sih kamu merasa kayak lagi di persimpangan jalan, bingung saat dihadapkan pada dilema besar: ikut signal forex atau analisis sendiri?
Jangan khawatir, saya, trader profesional yang juga suka kopi pahit (welcome siapa pun yang mau traktir saya! Hehe….), akan membedah masalah ini sampai ke akar-akarnya. Akarnya sih mungkin ada di psikologi trading, tapi kita fokus ke signal forex dulu ya!
Kita semua tahu, impian jadi trader sukses itu manis banget. Bayangin diri kamu lagi kerja tapi sambil nyantai di pantai, laptop di pangkuan, saldo rekening terus menanjak.
Tapi realitanya? Kadang lebih mirip naik roller coaster yang bikin kamu sampai mabuk darat! Iya kan? Dan coba saya tebak salah satu penyebab mabuk daratnya: bingung memilih metode trading yang pas. Betul?
Nah, dalam kebingungan kamu itu biasanya kamu dihadapkan juga pada pilihan di antara dua kubu besar: Kubu Signal Forex (yang setia menunggu arahan) dan Kubu Analisis Mandiri (para pejuang chart yang tangguh).
Mana yang lebih cocok untukmu? Mari kita adu jotos… eh, bukan, maaf. Maksud saya, mari kita adu plus-minusnya!
Kubu Signal Forex: Sang Pengikut Setia
Bayangkan kamu punya guru silat sakti mandraguna yang selalu memberi kode kapan harus menyerang dan kapan harus mundur. Itulah kurang lebih konsep penyedia signal forex (yang bagus, pastinya).
Provider signal forex akan memberikan sinyal berupa saran kapan beli dan jual, pasangan mata uang mana yang harus ditradingkan, di mana entry price, take profit, dan stop loss-nya.
Keunggulannya:
Mudah dan praktis
Berlangganan signal forex sebenarnya cocok banget buat kamu yang sibuk kerja kantoran, suka kebablasan nonton drama Korea, atau sekadar males mikir analisis teknikal yang ribet. Cukup terima sinyal, eksekusi, dan berdoa (sambil ngemil).
Potensi keuntungan besar tanpa harus pusing (jika providernya jago)
Provider signal forex yang handal bisa meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Bayangkan, kamu cuma duduk manis, eksekusi trade tiap kali signal dikirim, dan duit mengalir deras!
Semacam dreams come true nggak sih? Itu mungkin saja terjadi, tapi syaratnya si penyedia signalnya harus betul-betul jago dan kamu harus konsisten mengikuti setiap signal yang dikirim.
Belajar sambil jalan
Meskipun cuma ngikutin sinyal, kamu tetap bisa belajar pola pergerakan harga. Coba perhatikan kenapa sinyal itu diberikan, dan lihat hasilnya. Ini bisa jadi dasar untuk belajar analisis sendiri nanti.
Kekurangannya:
Kebergantungan pada provider signal
Seolah-olah nasibmu betul-betul ada di tangan provider signal forex. Sudah disinggung di atas: kalau providernya jago, kamu memang bisa menyapa mentari pagi dengan senyum merekah di bibir karena semalam cuan gede. Tapi kalau providermu kurang jago, atau lagi kena boncos, siap-siap deh saldo rekeningmu ikut menangis.
Biaya berlangganan
Setahu saya hampir semua (mungkin 99%) provider signal forex itu berbayar. Ada yang murah, ada yang mahal. Ya, sah-sah aja sih, selama kamu mampu bayar dan memang performanya bagus. Tapi sjangan sampai biaya berlangganannya lebih besar daripada profitmu ya! Kan nggak lucu tuh!
Eh tapi kamu bisa dapat signal forex secara gratis lho! Kamu bisa pakai aplikasi QuickPro, karena di dalamnya kamu bisa dapat signal forex gratis dari beberapa provider yang bekerja sama dengan QuickPro.
Keterlambatan sinyal
Sinyal terkadang datang agak telat, sehingga kesempatan untuk masuk posisi terbaik mungkin terlewatkan. Bayangkan, kamu udah siap nyerbu, eh, musuh udah kabur duluan!
Bikin kamu tidak mau belajar analisis sendiri
Ini yang paling krusial. Kalau terus-terusan mengandalkan signal, kamu nggak akan pernah belajar analisis teknikal dan fundamental secara mendalam. Seperti orang yang pengen belajar naik sepeda tapi selalu minta digendong.
Kubu Analisis Mandiri: Sang Avatar Pengendali Chart
Kubu ini adalah kubu para pejuang sejati. Mereka membaca chart dengan happy kayak baca komik, memetakan indikator kayak merencanakan strategi perang, menganalisis fundamental kayak detektif andal, dan mengeksekusi transaksi seperti Sang Avatar Pengendali Chart (eh… nggak ada ya?).
Mereka adalah master trading, atau setidaknya calon master, yang menentukan nasibnya sendiri. Bahkan bukan tidak mungkin suatu saat nanti mereka yang akan memberikan signal forex.
Keunggulannya:
Full control
Kamu yang berkuasa atas keputusan tradingmu. Tidak ada yang bisa memaksamu untuk melakukan sesuatu yang tidak kamu yakini.
Potensi keuntungan yang lebih besar (jika analisismu jitu)
Dengan analisis sendiri, kamu bisa menemukan peluang trading dengan potensi keuntungan yang mungkin tidak ditemukan oleh provider signal forex pada umumnya.
Penguasaan skill trading yang mendalam
Kamu akan belajar banyak tentang analisis teknikal, fundamental, manajemen risiko, dan psikologi trading. Ini investasi jangka panjang yang sangat berharga. Seperti yang saya tulis di atas, bukan tidak mungkin kamu suatu saat justru akan jadi provider signal forex!
Bebas biaya berlangganan
Ya iyalah! Kamu tidak perlu membayar siapapun untuk mendapatkan sinyal, kan kamu sendiri yang ngerjain? Kamu cuma perlu bayar biaya internet dan mungkin kopi tambahan untuk menemani kamu ngulik chart dan data ekonomi. Sesekali order pizza juga boleh tuh. Extra cheese… hm… yummy!
Kekurangannya:
Membutuhkan waktu dan usaha yang besar
Belajar analisis teknikal dan fundamental membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan harap bisa langsung untung besar dalam waktu singkat. Memangnya kamu punya jin lampu seperti Aladin?
Siap-siap menghadapi kerugian (yang kadang cukup besar!) saat masih belajar
Awalnya pasti akan sangat sulit dan cenderung membingungkan. Siap-siap mengalami beberapa kali kerugian sebelum akhirnya menemukan strategi yang pas.
Risiko kerugian yang lebih tinggi (jika analisismu salah)
Karena kamu yang sepenuhnya bertanggung jawab atas keputusan trading, risiko kerugian juga lebih besar jika analisismu salah.
Jadi, Mana Nih Yang Cocok Untuk Kamu?
Pertanyaan ini tidak punya jawaban yang benar atau salah. Semuanya bakal sangat tergantung pada:
Waktu dan kesabaran
Kalau kamu super sibuk dan tidak punya cukup banyak kesabaran, signal forex mungkin lebih cocok. Tapi, kalau kamu punya banyak waktu dan cukup memiliki kesabaran, analisis mandiri lebih ideal.
Modal
Nah, di sini uang bicara. Kalau modal kamu terbatas, lebih baik fokus belajar analisis mandiri dulu sebelum memutuskan untuk berlangganan signal forex yang berbayar.
Kepribadian
Apakah kamu tipe orang yang suka mengikuti arahan atau suka mengambil keputusan sendiri? Kalau kamu oke dengan mengikuti arahan orang lain, signal forex mungkin cocok untuk kamu.
Tapi kalau kamu tipe orang yang pride-nya cukup tinggi untuk bisa menerima arahan orang lain yang mungkin nggak cocok sama logika kamu, sebaiknya kamu analisis mandiri.
Trading Forex Lebih Mudah di QuickPro. Install Sekarang!
Kesimpulannya?
Baik signal forex maupun analisis mandiri punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang sudah kita bahas tadi di atas.
Seperti yang sudah saya tulis juga, nggak ada yang salah atau paling benar dari masing-masing pilihan.
Yang terpenting adalah menemukan metode trading yang sesuai dengan gaya trading, kepribadian, dan tujuanmu.
Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Cobalah bereksperimen, belajar dari kesalahan, dan teruslah belajar!
Ingat, jalan menuju kesuksesan di dunia trading itu panjang dan berliku, tapi percayalah, kopi pahit dan kesabaran (dan sesekali pizza dengan extra cheese) akan membantumu sampai di puncak!
Selamat berpetualang!