FOREXimf.com - Hai para calon juragan forex! Pernah ngerasain deg-degan pas trading, berharap banget cuan melimpah tapi malah buntung? Tenang, Bro! Kita semua pernah di situ. Makanya, kali ini kita bakal bahas salah satu "senjata rahasia" yang bisa bantu kamu mendaki gunung cuan: double bottom pattern.
Trading forex itu kayak naik gunung, butuh persiapan, strategi, dan sedikit keberuntungan. Makanya di artikel ini kita akan coba bahas persiapan dan strategi apa yang bisa kita pakai saat trading dengan double bottom pattern ini.
Kita akan bahas apa itu double bottom, gimana cara identifikasi, strategi trading yang pas, dan yang paling penting: gimana caranya meminimalisir kerugian.
Buat yang masih newbie, jangan khawatir! Artikel ini kompatibel juga kok buat pemula kayak kamu. Siap-siap catat ya!
Apa Sih Double Bottom Pattern Itu? (Dijamin Gampang Dimengerti!)
Bayangin grafik harga forex kayak roller coaster. Naik turun, naik turun, bikin jantung dag dig dug. Nah, double bottom pattern itu ya kayak gitu deh.
Pola ini mirip dengan dua lembah yang berdekatan di grafik harga. Pertama dia turun dulu nih, cukup dalam, terus harga memantul ke atas, membentuk, kemudian turun lagi ke level yang hampir sama dengan titik terendah sebelumnya, sebelum akhirnya kembali naik. Gampangnya, kayak huruf "W".
Memang sulit sih kalau cuma dibayangin doang. Harus dipraktekin. Makanya, coba kamu cek gambar di bawah ini, yang saya bikin untuk ngejelasin sesederhana mungkin, soal pola yang saya ceritain tadi.
O iya, sebelum kita lanjutin, kamu perlu tahu kenapa pola ini penting?
Pola ini dianggap penting, karena double bottom pattern ini sering banget menjadi sinyal bahwa tren penurunan harga akan segera berakhir dan biasanya habis itu harganya bakal berbalik arah naik.
Bayangin, kalau kamu bisa beli pas harga lagi di titik terendah, terus jual pas harga udah naik signifikan! Banjir cuan deh!
Gimana Cara Identifikasi Pola Double Bottom yang Valid?
Jangan asal sebut "double bottom" ya, Bro! Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar pola ini valid dan layak dijadiin referensi atau sinyal buy.
Tapi, supaya nanti pembahasan kita bisa bisa lebih mudah kamu pahami, saya saranin kamu cek lagi gambar bentuk pola double bottom yang tadi kita bahas. Kali ini, saya kasih label biar lebih gampang dimengerti. Cek gambar di bawah ini!
Nah, dari gambar ini bisa kita bikin identifikasi dan definisi pola ini:
- Dua Titik Terendah (Low) yang Hampir Sama
Perhatikan jarak antara dua titik terendah (bottom). Semakin dekat jaraknya, semakin kuat sinyalnya. Jangan sampai selisihnya terlalu jauh, bisa-bisa itu bukan double bottom, tapi cuma koreksi harga biasa.
Kadang-kadang sih juga bottom yang kedua sedikit lebih tinggi daripada yang pertama, tapi itu nggak masalah. Bisa tetap jadi double bottom, asal selisihnya nggak terlalu jauh. Soalnya kalau terlalu jauh, mungkin bisa jadi pola lain.
- Harus Muncul di Ujung Downtrend
Kebanyakan trader mengira asal bottom-nya udah hampir selevel, itu pasti double bottom. NGGAK BRO!
Double bottom yang ideal itu wajib muncul di ujung downtrend. Jadi kamu harus lihat dulu ada downtrend yang terbentuk, baru deh kalau ada pola double bottom kayak gini, dia bisa jadi pola yang valid.
- Konfirmasi Breakout
Setelah membentuk pola "W", harga harus berhasil menembus garis “neckline”. Penembusan ini menjadi konfirmasi bahwa tren penurunan kemungkinan besar bakal berakhir dan harga sangat mungkin akan bergerak naik. Dengan kata lain, ini sinyal buat kamu ambil posisi BUY.
- Pullback
Ini nggak selalu terjadi sih, tapi nggak usah kaget kalau habis tembus ke atas neckline, harganya balik lagi ke area neckline itu. Ini namanya “pullback”. Nggak usah panik, itu biasa kok. Bahkan buat sebagian trader, ini justru jadi area buy yang paling baik, karena selama harga nggak tembus lagi ke bawah neckline, berarti polanya masih valid.
Trik Trading Double Bottom
Nah, setelah kamu berhasil mengidentifikasi pola double bottom yang valid, saatnya eksekusi trading!
Tenang…! Saya punya beberapa trik yang bisa kamu gunakan:
Entry Point:
Masukkan order beli (buy) setelah harga berhasil menembus neckline. Kamu bisa memasang order di atas garis leher dengan sedikit jarak sebagai "buffer" untuk menghindari false breakout.
Di atas udah sempat di-mention soal pullback. Kamu bisa juga nunggu pullback dulu ke area neckline sebelum buka posisi buy. Tapi ingat ya, pullback nggak selalu terjadi. So, kalau kamu mau pakai trik tunggu pullback, kamu juga harus berbesar hati ketinggalan peluang buy.
Stop Loss:
Ini super penting!
Pasang stop loss dengan acuan area garis “base”. Tipsnya: pasang di bawah bottom yang terendah. Dengan begitu, kerugian kamu akan terkontrol jika prediksi salah. Jangan sampai asal-asalan pasang stop loss ya, karena ini yang membedakan antara trader sukses dan trader yang selalu boncos.
Take Profit:
Tentukan target profit kamu. Kamu bisa melakukan targeting dengan mengukur jarak antara “base” dengan “neckline”. Itulah target take profit menurut teknik double bottom pattern.
Trailing Stop Loss:
Setelah harga bergerak sesuai prediksi, kamu bisa menggunakan trailing stop loss untuk mengamankan profit.
Trailing stop loss akan secara otomatis memindahkan stop loss seiring kenaikan harga, sehingga profit kamu tetap aman meskipun harga mengalami koreksi. Istilah lain untuk trailing stop adalah “SL+”
Mengurangi Kerugian: Tips & Trik Jitu!
Trading forex itu penuh risiko, Bro! Tidak ada yang namanya pasti cuan. Kalau ada yang bilang ke kamu, “Ikut gue trading, PASTI CUAN!” itu dijamin OMONG KOSONG.
Tapi don’t worry! Kita tetap bisa kok meminimalisir kerugian dengan beberapa tips berikut.
Jangan Serakah:
Keuntungan yang kecil-kecil, tapi sering, lebih baik daripada kerugian yang besar. Ingat peribahasa, “Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit.” Jangan terlalu berharap mendapatkan profit yang sangat besar dalam satu transaksi. Bersabarlah!
Manajemen Risiko:
Jangan pernah merisikokan modal terlalu besar hanya demi mengejar cuan berlimpah! Saya sarankan risikokan tidak lebih dari 5% modal kamu dalam satu transaksi. Paling “aman” sih di kisaran 1-2%. Ini bisa kamu jadikan semacam “golden rule” dalam trading forex kamu.
Cek Kondisi Pasar:
Jangan lupa melihat kondisi pasar secara keseluruhan. Ada nggak nih, berita fundamental yang mendukung pergerakan harga naik?
Analisis teknikal sebaiknya dikombinasikan dengan analisis fundamental untuk hasil yang optimal. Jadi, kalau misalnya kamu cek berita atau data ekonomi dan nggak mendukung pergerakan naik, kamu perlu mikir dua kali sebelum ambil posisi buy.
Latih di Demo Account:
Gunakan demo account untuk berlatih sebelum trading dengan uang sungguhan. Ini sangat penting, terutama buat pemula. Soalnya, biasanya butuh waktu untuk bisa mengenali double bottom pattern ini di real chart, seperti contoh yang ditunjukkan di gambar di bawah ini. Nanti kalau udah lancar, silakan kamu lanjutin perjalanan dengan buka live account.
Trading Forex Lebih Mudah di QuickPro. Install Sekarang!
Pola Double Bottom – Teman Sejati Trader Forex
Pola double bottom adalah salah satu pola yang cukup andal untuk membantu kamu dalam trading forex. Tapi ingat, ini bukan jaminan 100% profit!
Kamu tetap harus belajar, berlatih, dan mengasah kemampuan analisis kamu. Jangan lupa untuk selalu disiplin dalam manajemen risiko dan jangan pernah trading dengan emosi.
Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman trader kamu yang lain ya! Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu semua dalam perjalanan menjadi trader forex yang sukses!
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!