Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

BREXIT: SEMUA HAL YANG PERLU ANDA KETAHUI DAN PENGARUHNYA TERHADAP FOREX

26 January 2020 in Blog - by Eko Trijuni

23 Juni 2016, Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa berdasarkan hasil referendum yang telah dilaksanakan. Seiring dengan wacana ini ada, muncullah istilah "Brexit".

Brexit merupakan ungkapan yang digunakan untuk mempersingkat kalimat "Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE)", dengan menggabungkan dua kata "Britain" dan "exit" menjadi Brexit.

Ungkapan ini hampir mirip dengan Grexit yang beberapa tahun lalu populer akibat peluang Yunani (Greece) keluar dari Uni Eropa terbuka lebar.

Saat itu, dunia terfokus pada Yunani ketika negara ini sedang dilanda kekalutan politik, dan ekonomi di mana saat itu diperkirakan akan keluar dari keanggotaan UE.

Apa yang Dimaksud Dengan Uni Eropa?

Uni Eropa, atau European Union (biasa disingkat EU), merupakan sebuah kerja sama ekonomi dan politik yang melibatkan 28 negara Eropa di mana organisasi ini termasuk dalam jajaran organisasi internasional terbesar di dunia.

Permufakatan ini dimulai setelah Perang Dunia ke-2 dengan tujuan untuk membantu pemulihan kerjasama di sektor perekonomian.

Landasan terbentuknya organisasi ini adalah bahwa negara-negara Eropa bekerja sama dalam hal perdagangan, maka potensi untuk terjadinya konflik (perang) antar negara Eropa akan lebih mudah untuk dihindari.

Pada perkembangannya, EU tumbuh menjadi sebuah "pasar tunggal" (single market) yang memungkinkan migrasi manusia dan peredaran barang di wilayahnya tanpa sekat-sekat birokrasi, seperti layaknya lalu lintas barang dan jasa dalam satu negara.

EU kemudian juga memiliki satu mata uang tunggal, yaitu euro yang diluncurkan 1 Januari 2002 dan dipergunakan oleh 19 negara anggota EU serta memiliki parlemen sendiri dan membuat aturan untuk sektor-sektor selain ekonomi termasuk lingkungan, transportasi, hak-hak konsumen dan bahkan biaya pulsa telepon seluler.

Siapa Saja yang Termasuk Dalam Jajaran Uni Eropa?

Dikenal sebagai lembaga terbesar dunia, Uni Eropa diisi oleh negara-negara berdaulat dengan total sebanyak 27 negara. Siapa saja yang mengisi kursi di organisasi ini?

Negara Ibu Kota
Austria Wina
Belgia Brusels
Bulgaria Sofia

Kroasia

Zagreb
Cyprus Nikosia
Ceko Praha
Denmark Kopenhagen
Estonia Tallin
Finlandia Helsinki
Perancis Paris
Jerman Berlin
Yunani Athena
Hongaria Budapest
Irlandia Dublin
Italia Roma
Latvia Riga
Lithuania Vilnius
Luksemburg Kota Luksemburg
Malta Valleta
Belanda Amsterdam
Polandia Warsawa
Portugal Lisbon
Rumania Bukares
Slovakia Bratislava
Slovenia Ljubljana
Spanyol Madrid
Swedia Stockhlom

Lalu, Mengapa Inggris keluar dari EU?

Keputusan itu diambil berdasarkan referendum yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2016, di mana mayoritas rakyat Inggris (52%) menginginkan Inggris keluar dari EU.

Jumlah rakyat Inggris yang turut serta memberikan suara saat ini mencapai 30 (tiga puluh) juta orang, atau sekitar 71,8% dari total jumlah rakyat Inggris.

Namun sebenarnya pada saat itu, Inggris tidak langsung keluar dari Uni Eropa segera setelah hasil referendum Brexit tersebut diumumkan. Melainkan ada proses yang harus dijalani sebelum Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa.

Untuk keluar dari EU, Inggris harus meminta persetujuan mengacu pada Pasal 50 Perjanjian Lisbon yang memberikan waktu pada kedua belah pihak (Inggris dan EU) selama dua tahun untuk membuat kesepakatan terkait pemisahan diri tersebut.

Theresa May yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris, telah menyatakan bahwa ia berniat untuk memulai proses tersebut di akhir bulan Maret 2017 yang artinya Inggris saat itu diperkirakan akan resmi keluar dari EU pada musim panas tahun 2019.

Semuanya tergantung pada kesepakatan yang tercapai dalam perundingan antara Inggris dan EU.

Pemerintah Inggris juga akan menetapkan Great Repeal Bill yang akan mengakhiri supremasi hukum EU di Inggris. Semua peraturan yang telah dibuat oleh Uni Eropa selama 40 tahun terakhir ketika Inggris masih menjadi anggota akan dikumpulkan dalam satu buku setelah pemerintah memutuskan mana yang harus dipertahankan, diubah, ataupun dihapus.

Apa yang Terjadi Pasca Referendum?

David Cameron mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris sehari setelah referendum. Pada saat itu, posisinya digantikan oleh Theresa May yang sebelumnya menjabat sebagai menteri dalam negeri Britania Raya.

Seperti halnya Cameron, May juga tadinya menentang keluarnya Inggris dari EU. Namun may menyatakan bahwa ia akan menghormati pilihan rakyat dan berkali-kali menegaskan bahwa "Brexit adalah Brexit". Namun masih ada banyak perdebatan tentang apa dampaknya terutama bagi dua isu utama seperti:

  1. Bagaimana perusahaan Inggris akan berbisnis di Uni Eropa, dan
  2. Pembatasan apa yang akan diberlakukan oleh negara-negara anggota EU bagi warga negaranya untuk tinggal dan bekerja di Inggris.

Bagaimana dengan Perekonomian Inggris?

Perekonomian Inggris sepertinya bisa bertahan melewati goncangan awal yang disebabkan oleh hasil referendum Brexit. Meskipun pada saat itu nilai tukar poundsterling bergerak menuju level terendah 30 tahun.

Namun ada berbagai pendapat berbeda tentang bagaimana perekonomian Inggris akan berjalan untuk jangka panjang setelah meninggalkan EU. Beberapa perusahaan besar seperti Easyjet dan John Lewis mencatat bahwa pelemahan sterling telah membuat anggaran biaya mereka membengkak.

Inggris kehilangan rating kredit AAA yang artinya biaya pinjaman pemerintah akan menjadi lebih tinggi. Meskipun demikian, harga-harga saham telah mengalami pemulihan setelah melemah luar biasa, termasuk saham-saham perusahaan yang berpusat di Inggris yang diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan sebelum referendum.

Bank of England melakukan pemangkasan suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2009, di mana suku bunga awal berada di kisaran 0,5% menjadi 0,25% dan ini level terendah sepanjang masa. Beruntungnya, pada saat itu tidak terjadi resesi ekonomi seperti yang diperkirakan.

Soft Brexit dan Hard Brexit

Brexit memiliki dua istilah yang dikenal dengan Soft Brexit dan Hard Brexit. Kedua istilah ini semakin sering dipergunakan dalam perdebatan tentang bagaimana Inggris akan meninggalkan EU.

Tidak ada definisi yang baku untuk kedua istilah tersebut, namun keduanya seringkali dipergunakan untuk menggambarkan sedekat apa nantinya hubungan Inggris dengan EU pasca Brexit.

Kondisi Hard Brexit adalah ketika Inggris memilih kebijakan proteksionis dengan sepenuhnya menutup akses ke pasar tunggal Uni Eropa.

Dengan demikian, Inggris akan memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur anggaran, undang-undang dan aturan keimigrasian di negaranya sendiri.

Sedangkan Soft Brexit lebih lunak. Pilihan soft Brexit akan tetap membuka beberapa akses bebas tarif ke pasar tunggal.

Tetapi pilihan ini kemungkinan akan membuat Inggris tetap terikat pada beberapa aturan EU, seperti kontribusi pada anggaran keuangan EU dan/atau memberi kebebasan bagi warga negara anggota EU untuk bekerja di Inggris.

Kondisi tersebut mirip dengan yang dijalani Norwegia saat ini di mana negara tersebut bukan anggota EU, namun masuk ke dalam keanggotaan European Economic Area.

Dampak Brexit Terhadap Pasar Forex

Dampak Brexit cukup besar terjadi di pasar keuangan. Menurut para ahli, jika Inggris meninggalkan zona Eropa, akan memukul perdagangan dan investasi, memicu resesi, mengurangi lapangan pekerjaan dan membanting poundsterling.

Bila brexit terjadi, akan ada potensi penurunan cukup besar pada mata uang GBP dan EUR di pasar forex.

Selain itu, Poundsterling dan Euro yang melemah mungkin akan merugikan perusahaan yang melakukan bisnis ekspor di Inggris dan Uni Eropa, karena biaya untuk produk dan jasa akan meningkat. Pastinya, hal ini akan mengurangi permintaan di pasar.

Bagaimana Akhir Cerita Keluarnya Inggris Dari Uni Eropa?

Seiring berjalannya waktu, Inggris akhirnya resmi keluar dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) pada Februari 2020. Namun, kedua belah pihak diperkirakan masih akan menghadapi berbagai kendala dalam banyak hal yang selama ini diatur sesuai standar blok tersebut.

Melalui Associated Press, Inggris akan diberi waktu selama 11 bulan hingga 31 Desember untuk menyelesaikan segala kesepakatan dengan UE.

Kendati begitu, Inggris dan Uni Eropa harus segera merundingkan kembali seluruh kesepakatan perdagangan, pertahanan dan keamanan hingga urusan telekomunikasi.

Ingin mendapatkan peluang trading dari berita penting?

Download aplikasi android QuickPro Trading Assistant dan dapatkan informasi terbaru seputar pasar forex, data-data penting penggerak pasar, peluang trading yang bisa diambil beserta strategi tradingnya.

Share :