Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

CARA MEMBACA DAN MEMPREDIKSI HARGA FOREX DENGAN INDEKS DOLLAR

10 April 2019 in Blog - by Eko Trijuni

Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai apa itu indeks dollar. Jika Anda sudah membaca artikel tersebut, mungkin Anda jadi bertanya-tanya, "OK, saya sudah tahu apa itu indeks dolar, lalu untuk apa?"

Anda pasti tahu kan, bahwa sangat banyak currency pair yang ditransaksikan dengan melibatkan USD - yang paling umum dan terkenal di antaranya adalah:

  • EURUSD
  • GBPUSD
  • USDJPY
  • USDCHF
  • USDCAD
  • NZDUSD
  • AUDUSD

Artinya jika kita mentransaksikan currency pairs tersebut, indeks dolar bisa kita manfaatkan untuk melengkapi analisis kita. Indeks dolar bisa memberikan perspektif lain tentang kondisi USD, apakah dia menguat atau cenderung melemah terhadap mata uang dunia. Dalam dunia forex trading, pergerakan indeks dolar bisa kita pergunakan sebagai "indikator kekuatan" USD.

Indeks Dollar: EURUSD vs DXY

Ada yang menarik dan tidak banyak yang mengetahui hal ini: pergerakan EURUSD dan indeks dolar (selanjutnya kita sebut DXY) itu secara umum berlawanan arah.

Eh, kok bisa begitu? Karena, seperti yang telah kita bahas di artikel sebelumnya, lebih dari 50% dari komposisi DXY itu adalah euro! Tepatnya 57,60%. Coba lihat perbandingan grafik berikut ini

Grafik di sebelah atas adalah pergerakan DXY, sementara grafik yang ada di sebelah bawah adalah pergerakan EURUSD. Pergerakan yang terekam adalah sejak 26 Oktober 2018 hingga 5 November 2018, dalam timeframe H1. Perhatikan garis merah yang saya gambar.

Tiap kali DXY naik, EURUSD turun, begitupun sebaliknya. Seakan-akan dua gambar itu seperti bayangan dalam cermin. Fakta ini bisa kita manfaatkan ketika kita akan trading EURUSD. Bahkan ada trader yang memanfaatkan DXY sebagai indikator teknikal untuk EURUSD.

Jika DXY bergerak dengan signifikan, hampir bisa kita pastikan bahwa para pelaku pasar akan bereaksi pada pergerakan tersebut. Bahkan sebenarnya, baik DXY maupun para pelaku pasar saling bereaksi satu sama lain.

Misalnya, jika terjadi penembusan (breakout) yang signifikan atas sebuah major currency pair (misalnya EURUSD dan/atau GBPUSD), maka biasanya DXY juga akan bergerak signifikan.

Intinya, para pelaku pasar menganggap DXY merupakan indikator kunci bagi arah USD terhadap mata uang utama dunia. "OK, Pak Eko. Jadi cara tradingnya bagaimana?" Sabar dong. Saya baru mau membahas hal itu.

Jadi, karena EURUSD dan DXY itu ibarat saudara kembar tetapi beda tabiat, maka ketika kita akan mentransaksikan EURUSD, ada baiknya pantau juga kondisi DXY. Katakanlah kita melihat ada sinyal sell di EURUSD, maka coba intip juga DXY.

Jika pada saat yang sama muncul sinyal bullish di DXY, maka kekuatan sinyal sell di EURUSD itu akan bertambah kuat. Dengan kata lain, sinyal sell tersebut yang mungkin biasanya akurasinya hanya 70% bisa meningkat menjadi 80%.

DXY vs Major Currency Pairs

Nah, sekarang bagaimana dengan mata uang lain? Sama saja dengan trik pada EURUSD di atas, hanya saja mungkin tidak sesignifikan pada EURUSD. Tetapi setidaknya bisa kita manfaatkan juga, mengingat DXY adalah indikator bagi kekuatan USD secara umum.

Yang perlu kita ingat adalah di mana posisi USD pada currency pair yang akan kita transaksikan? Apakah ia sebagai base currency, atau counter currency? Eh, sebentar, Anda tahu kan apa itu base dan counter currency? Dalam currency pair (pasangan mata uang), base currency adalah mata uang yang ditulis di sebelah kiri.

Sebagian orang menyebutnya first currency. Sebaliknya counter currency ditulis di sebelah kanan. Ada juga yang menyebutnya second currency atau quote currency. Jadi, misalnya kita mentransaksikan USDCHF, maka USD bertindak sebagai base currency dan CHF adalah counter currency.

Pada EURUSD, misalnya, adalah kebalikannya. Jadi, jika kita mentransaksikan pair yang USD-nya sebagai base currency (seperti USDCHF, USDJPY, atau USDCAD), kenaikan DXY kemungkinan besar juga diikuti oleh kenaikan pair tersebut. Gampangnya, begini:

  • Jika USD adalah base currency (USD/XXX), maka arah pair tersebut cenderung searah dengan DXY.
  • Jika USD adalah counter currency (XXX/USD), maka arah pair tersebut cenderung berlawanan arah dengan DXY.

Share :