Disetiap negara tentunya memiliki kelebihan, seperti kelebihan dalam hal sumber daya alam maupun sumber daya manusianya yang mampu menciptakan teknologi. Dengan terjadinya globalisasi menyebabkan adanya interaksi antar negara sehingga kemungkinan besar akan terjadi juga pertukaran sumber daya tersebut. Tujuan dari adanya pertukaran sumber daya tersebut adalah agar kualitas pada masing-masing negara meningkat.
Untuk memenuhi kualitas dalam negara dengan bergantung terhadap kegiatan perdagangan internasional. Seperti yang kita tahu, dalam perdagangan internasional tentunya membutuhkan mata uang yang harus disepakati oleh kedua belah pihak antar negara dengan transaksi kurs dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, hal yang mempengaruhi perdagangan internasional adalah permintaan dan penawaran dari negara lain.
Dengan menggunakan kurs dolar Amerika tentunya menyebabkan terjadinya risiko perubahan nilai tukar uang karena adanya ketidakpastian dari nilai tukar tersebut. Selain itu, perubahan dari nilai tukar tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan harga barang juga jasa yang ada didalam negeri.
Apabila permintaan atas mata uang meningkat, kemudian penawarannya menurun maka nilai tukar mata uang tersebut akan mengalami kenaikan. Selain itu, ketika penawaran sebuah mata uang meningkat, kemudian permintaannya tetap atau menurun, maka nilai tukar tersebut akan melemah.
Mengapa nilai tukar rupiah sering melemah? Hal itu karena penawaran atasnya tinggi sedangkan permintaan atasnya rendah.
Terjadinya penawaran dan permintaan yang selalu berubah terjadi dengan akibat dari adanya perdagangan barang dan jasa, perubahan aliran modal, aktivitas pemerintah, perubahan cadangan devisa, dan perubahan keadaan sosial politik suatu negara.
Perubahan tersebut pastinya akan mengalami dua jenis perubahan yaitu apresiasi dan depresiasi. Apresiasi merupakan nilai tukar dalam sebuah mata uang terhadap mata uang lainnya mengalami peningkatan dan akan membuat produk asing menjadi lebih murah. Sebaliknya, depresiasi merupakan melemahnya sebuah nilai tukar mata uang terhadap mata uang lain sehingga produk dari impor menjadi mahal.
Dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor merupakan suatu kegiatan yang dijalankan yang dijalankan oleh eksportir dengan transaksi jual beli yang dilakukan dengan orang negara asing.
Kegiatan impor dan ekspor dapat menumbuhkan hubungan kooperatif yang sangat harmonis antar negara. Pastinya kegiatan impor dan ekspor akan mendapatkan keuntungan dari dua belah pihak suatu negara.
Mengapa kurs dolar Amerika mempengaruhi kegiatan ekspor di Indonesia? Kenaikan kurs Amerika Serikat (AS) mempengaruhi kegiatan ekspor di Indonesia karena terdapat pembayaran yang rendah dari pembelian yang ada diluar negeri. Dengan adanya pembelian dari luar negeri otomatis akan mendapatkan uang masuk ke Indonesia dalam bentuk mata uang asing. Selanjutnya, mata uang tersebut akan digunakan sebagai modal untuk membeli bahan baku.
Begitupun sebaliknya, dalam kegiatan impor dimana transaksi pembelian barang dan jasa dari luar negeri menggunakan mata uang asing, yang sebelum dibayar harus menggunakan mata uang asing yang dikonversikan dengan rupiah. Apabila kurs dolar Amerika meningkat kegiatan ekspor di Indonesia bisa memanfaatkan hal tersebut karena dapat menguntungkan kegiatan ekspor.
Dalam hal tersebut bisa disimpulkan bahwa kurs dolar Amerika dapat mempengaruhi harga barang ekspor dan impor karena mata uang dolar Amerika memiliki nilai yang tinggi dibandingkan rupiah. Menguatnya dolar Amerika dapat melemahkan nilai rupiah dan berdampak buruk.