Kurs poundsterling hari ini, nilai tukar mata uang Poundsterling nyaris jeblok melawan rupiah pada Juli lalu. Nilai mata uang Inggris tersebut bahkan, stuck di bawah angka Rp 20.000/GBP. Level terlemah selama 4 bulan belakangan.
Kemerosotan nilai tukar mata uang Poundsterling tersebut tentu erat kaitannya dengan pandemi yang belum juga berakhir hingga saat ini.
Pada 17 November lalu, Poundsterling menguat hingga 0,2% melawan Dollar Amerika Serikat. Nilai mata uang Poundsterling ada pada angka US$ 1,3456/GBP.
Sempat menyentuh angka 19.682,39 Rupiah Indonesia pada 3 November lalu, hari ini kurs Poundsterling hari ini ada pada angka 19.187,42 Rupiah Indonesia, naik 0,01% dari sebelumnya.
Mata uang Poundsterling digadang-gadang batal menyentuh angka di bawah Rp 19.000 karena tingginya inflasi di negara tersebut.
Inflasi di Inggris tumbuh 2 kali lipat lebih baik dari target Bank of England (Bank Sentral Inggris). Keadaan tersebut turut mempengaruhi nilai tukar Poundsterling ke rupiah yang minggu lalu nyaris jatuh di bawah Rp 19.000,-.
Berikut merupakan Fakta tentang Mata Uang Poundsterling yang nyaris jatuh di bawah Rp 19.000 pada 4 bulan belakangan !
1. Mata Uang Tertua di Dunia
Pada tahun 1694 Bank of England mengeluarkan mata uang pertama di dunia. Mata uang tersebut diberi nama Poundsterling.
Pada mulanya, yakni pada abad ke -8 Poundsterling merupakan alat tukar yang digunakan di lingkungan Kerajaan Mercia. Pada masa-masa awal dibuat, bahan baku pembuatan mata uang ini berasal dari 100% perak.
2. Dianggap Sebagai Warisan Budaya
Sebagian penduduk Inggris menganggap mata uang Poundsterling merupakan sebuah simbol warisan budaya. Tidak hanya itu, mereka juga menganggap Poundsterling sebagai simbol kekuatan dan stabilitas negara.
Penggunaan mata uang ini yang mencapai berabad-abad lamanya membuat penduduk Inggris memiliki ikatan emosional tersendiri. Bahkan, ketika beberapa negara di Uni Eropa mengubah mata uangnya menjadi Euro, Pemerintah Inggris tidak ikut-ikutan.
3. Namanya Berasal dari Kadar Perak
Mulai tahun 775 bahan baku pembuatan koin yang awalnya 100% perak dicampur dengan logam lain. Selain lebih murah, koin yang tercipta dari campuran perak dan logam itu dinilai lebih tahan lama.
Orang Inggris menyebut campuran logam tersebut dengan sebutan sterling. Setiap 240 koin sterling yang dicetak terdapat 1 pound perak di dalamnya. Dari situlah nama poundsterling muncul.
Sejak saat itu, ketika bertransaksi orang Inggris menyebut koin tersebut Pound of Sterling.
Pada masa pemerintahan King Henry II istilah Poundsterling diperkenalkan kepada masyarakat dengan tujuan mempermudah masyarakat Inggris dalam menyebut alat transaksi ini.
4. Asal Muasal Lambang Poundsterling
Jika diperhatikan, lambang mata uang Poundsterling sekilas menyerupai huruf L. Bentuk huruf tersebut merupakan simbol dari kata Librae yang dalam bahasa Romawi Kuno berarti Keseimbangan.
Kata tersebut kemudian oleh pihak Kerajaan Inggris dikonversi menjadi pound. Simbol L pada poundsterling dalam bahasa Inggris berarti satuan ukuran berat (pound).
5. Bukan Mata Uang Terkuat
Banyak yang mengira bahwa, mata uang Poundsterling merupakan mata uang terkuat dan tidak pernah jatuh nilai tukarnya. Namun faktanya tidak demikian. Ada yang lebih tinggi nilai tukar mata uangnya daripada Kurs Poundsterling hari ini.
Jika dirupiahkan, 1 Poundsterling bisa mencapai angka Rp 20.000. Angka tersebut tentu lebih tinggi dibanding dengan mata uang Dinar Kuwait. 1 Dinar Kuwait nilainya bisa sampai Rp 47.000,-.