Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

BERAPAKAH NILAI KURS POUNDSTERLING KE RUPIAH PER TANGGAL 20 NOVEMBER 2021?

24 November 2021 in Blog - Kurs - by Adi Nugroho

Mata uang yang Anda pegang saat ini adalah Rupiah dengan nilai yang berbeda untuk penukaran di beberapa negara. Istilah yang pas untuk menukarkan nilai mata uang ke negara lainnya disebut dengan kurs. Jadi, Rupiah bisa digunakan untuk belanja di negara lain yang nama mata uangnya berbeda dengan menukarkan sejumlah Rupiah menyesuaikan kurs mata uang negara yang bersangkutan.   

Kasus kurs Poundsterling ke Rupiah  

Nilai kurs Poundsterling ke Rupiah per tanggal 20 November 2021 adalah Rp. 19.183 yang artinya 1 Poundsterling = Rp. 19.183 (dibulatkan Rp. 19.200). Jadi, jika Anda ingin membeli, menukarkan mata uang Rupiah dengan Poundsterling harus tersedia uang senilai Rp. 19.200 untuk 1 Poundsterling. 1 kurs Poundsterling ke Rupiah di negara Inggris adalah nilai mata uang terendah, sedangkan untuk mata uang Rupiah nilai terendah adalah Rp. 100. 

Dengan melihat angka tersebut menandakan bahwa nilai mata uang Rupiah jauh di bawah sekali dengan nilai mata uang negara Inggris. Untuk kurs 1 USD ke Rupiah saat ini kisaran Rp. 14 ribuan. Kita bisa katakan bahwa nilai 1 Poundsterling adalah nilai mata uang tertinggi diantara semua negara dunia. Semakin tinggi nilai mata uangnya menandakan bahwa semakin tinggi dan mahal biaya hidup di negara tersebut. 

Penyebab nilai kurs naik turun 

1. Piutang negara 

Sebuah negara pasti butuh infrastruktur terbaik untuk menunjang pembangunan negaranya. Bahan yang digunakan jika tidak bisa membuat sendiri, otomatis butuh bantuan negara lain. Dalam hal ini sangat wajar sekali barter hutang untuk melengkapi kebutuhan negara. Namun, jika massa cetak uang tidak seimbang dengan negara yang dihutang maka kurs negara pengutang akan melemah karena harus mencicil hutang ke negara pemberi utang. 

2. Perbandingan harga ekspor, impor 

Apabila harga ekspornya naik maka nilai kursnya juga naik dan ini berimbas baik pada sistem perekonomian sebuah negara. Negara dengan jumlah angka ekspor tinggi tentu menjadikan kesejahteraan tersendiri karena aliran pajak, bahan baku, gaji dan sebagainya akan menyesuaikan kondisi. 

3. Suku bunga 

Suku bunga adalah nilai plus sebuah mata uang dalam jangka waktu tertentu. Contoh, suku bunga sebuah bank pusat negara Inggris tahun 2020 adalah 2%, kemudian naik menjadi 2,4% di tahun 2021 maka nilai kursnya juga ikutan naik. Saat suku bunga naik akan merangsang modal dari negara tetangga masuk dengan baik juga. Mau tak mau nilai mata uang akan mengalami inflasi atau naik turun. 

Makin tinggi suku bunganya makin besar nilai kurs. 

4. Inflasi kedua negara 

Inflasi merupakan kondisi naik turunnya sebuah perekonomian sebuah negara. Misalkan, negara kita mengadakan kerja sama dengan negara Singapura, harga barang dari Singapura melonjak tajam membuat permintaan menurun dari negara kita. Inilah yang membuat kurs mata uang asing bisa mengalami naik turun. Permintaan barang yang menurun membuat Singapura berusaha menurunkan nilai kursnya agar permintaan barang naik kembali. 

5. Stabilitas bidang ekonomi dan politik

Untuk menjaga nilai kurs stabil, beberapa negara mendekati kerja sama dengan negara yang punya nilai kurs tinggi dengan tujuan investasi yang ditanam akan mengalir dengan baik. Investasi ke negara kurs tertinggi memang menjadikan nilai kurs negara asal ikutan menguat. 

kurs Poundsterling ke Rupiah sama dengan Rp. 19.200, jadi Anda yang mau berinvestasi jangka panjang bisa dengan mata uang Inggris karena nilainya lebih tinggi dari US Amerika Serikat. 

Share :