Negara Tiongkok merupakan negara terbesar dalam kegiatan ekspor, sehingga importir utama yang ada didunia berhubungan dengan mata uang Tiongkok. Seperti yang kita ketahui, negara Tiongkok merupakan negara yang memiliki perekonomian terbesar kesua setelah Amerika.
Hal tersebut menjadikan mata uang dari negara tersebut dijadikan sebagai mata uang internasional yang semakin kuat. Dalam mata uang tersebut Tiongkok memakai dua mata uang yaitu RMB (Renminbi) dan CNY (Chinese Yuan) Tiongkok.
Namun apa perbedaan dari kedua mata uang tersebut? Renminbi (RMB) merupakan penyebutan formal untuk mata uang yang berlaku dalam wilayah Tiongkok Daratan. Sedangkan Yuan merupakan nama satuan dari mata uang Renminbi. Dengan kata lain, Yuan merupakan penyebutan satuan atau nilai barangnya sedangkan renminbi merupakan nama mata uangnya.
Selain itu, ada perbedaan antara CNY dan CNH. CNY merupakan mata uang Renminbi (Yuan) dimana diperdagangkan di Tiongkok Daratan seperti di Mainland China. Kemudian, Renminbi membedakan mata uang Tiongkok dari negara lain seperti Taiwan yang menggunakan Yuan dan nilai tukar mata uang CNY terhadap mata uang negara lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Tiongkok.
Sedangkan CNH merupakan mata uang dengan Renminbi (Yuan) yang diperdagangkan di luar wilayah Tiongkok Daratan, seperti Makau, Singapura, Malaysia, Hongkok dan sebagiannya. Kemudian, nilai tukar CNH mengalami fluktuatif yang mengikuti hukum penawaran dan permintaan, sehingga enyebabkan nilai tukar CNH melebihi nilai tukar CNY karena tergantung jumlah permintaan terhadap Yuan.
Renminbi dan Yuan memiliki sebutan ‘redback” sebutan tersebut digunakan oleh media massa barat karena dimaknai sebagai lawan dari dolar AMerika Serikat dimana mempunyai sebutan the greenback.
Terdapat dua nilai tukar dari mata uang Yuan juga harga pasar. Hal ini disebabkan dari sistem mata uang Tiongkok yang cukup rumit. Dalam hal tersebut PBOC (People’s Bank Of China) merupakan pihak yang mengontrol dengan sangat ketat untuk arus moda, juga membatasi aliran modal asing masuk dan keluar dari negara Tiongkok tersebut. Pemerintah Tiongkok membuat sistem tersebut karena khawatir akan terjadi krisis yang nantinya akan memicu penyerbuan Yuan.
Mata uang dari Yuan tidak sepenuhnya bisa dikonversi pada rekening modal yang mencatat arus bersih transaksi antara Tiongkok dengan negara lainnya karena Beijing terus mempertahankan kontrol mata uang yang ketat dengan portofolio dan investasi.
Hal untuk mendorong penggunaan Yuan internasional, Beijing telah memasok likuiditas Renminbi ke negara-negara asing dengan melalui perjanjian pertukaran, juga mengalihkan bisnis dari mata uang yuan untuk pinjaman dan penerbitan obligasi ke pusat keuangan luar negeri terutama Hongkong.
Pada hari ini kurs RMB menurut Bank HSBC memiliki kurs jual sebesar 2,274, kurs beli 2,200, dan kurs tengah 2,237. Walaupun sudah diatur oleh PBOC (People’s Bank Of China) dari hasil pengaturan tersebut terdapat dua harga pasar yang berbeda terhadap mata uang asing. Yuan darat (CNY) hanya digunakan di Tiongkok yang nilainya dikelola oleh pihak PBOC (People’s Bank Of China). Kemudian, CNH atau yuan luar negeri lebih bebas diperdagangkan di luar daratan Tiongkok.