Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

DAMPAK PANJANG DARI DEVALUASI KURS YUAN KE RUPIAH, SIMAK PENJELASANNYA!

08 December 2021 in Blog - Kurs - by Adi Nugroho

Kurs yuan merupakan kurs yang berasal dari negara Tiongkok. Yuan merupakan sistem dari satuan hitung atau mata uang uang di Tiongkok. 

Mata uang dari negara Tiongkok ini ditetapkan menjadi mata uang internasional oleh International Monetary Fund (IMF). Yuan resmi menjadi mata uang internasional seperti dolar, yen, euro dan pound sterling.

Special Drawing Rights (SDR) merupakan sebutan untuk mata uang yuan karena terdaftar ke mata uang klub elit IMF. Lantas, Apa saja yang membuat mata uang Tiongkok ini menjadi mata uang internasional selain dolar AS? Pertama, Tiongkok merupakan negara kedua dengan perekonomian yang kuat setelah Amerika Serikat (AS). 

Kedua, mata uang dari Tiongkok ini dijadikan mata uang yang mampu untuk digunakan secara bebas di pasar internasional karena dari 100 negara dengan 1.000 bank terdaftar menggunakan yuan untuk melakukan transaksi antar negara Tiongkok juga selama setahun transaksi menggunakan mata uang yuan meningkat sekitar 20%.

Ketiga, IMF sudah mempertimbangkan yuan masuk dalam SDR. hal  tersebut sudah di lakukan pertimbangan sebelumnya dengan mereview mata uang SDR setiap lima  tahun sekali, dan akhirnya dewan dari eksekutif IMF memutuskan untuk yuan masuk kedalam SDR.

Keempat, Presiden dari negara Tiongkok yaitu XIi Jinping menambah jam perdagangan valas juga sering menerbitkan utang. 

Terakhir, statistik ekonomi dari Tiongkok menjadi transparan juga membuat fluktuasi nilai tukar yuan disesuaikan dengan permintaan dan penawaran di pasar bebas.

Dari lima alasan diatas tersebut, meyakinkan IMF untuk menjadikan mata uang yuan menjadi mata uang internasional karena semua persyaratannya memenuhi kriteria. Yuan resmi menjadi SD pada 1  Oktober 2016. 

Mata uang yuan masuk ke Indonesia pada saat Tiongkok memulai proyek infrastruktur berskala besar yaitu Belt and Road Intiatives (BRI) 2012.  Kegiatan kerja sama tersebut membuat keuangan dan hubungan politik  antara Tiongkok dan Indonesia menjadi erat.

Sebelumnya Indonesia sangat jarang menggunakan yuan sebagai transaksi perdagangan antar  kedua negara tersebut. Namun, semenjak pemerintah dari Tiongkok mendavaluasi mata uangnya membuat Indonesia menghadapi beberapa risiko apabila beralih ke yuan. 

Beberapa tahun terakhir, Tiongkok sering kali melakukan kebijakan devaluasi terhadap mata uangnya untuk strategi membuat yuan menjadi reponsif dengan membuat produk dari Tiongkok lebih murah di pasar global. Namun, dampak devaluasi tersebut membuat Indonesia dalam menggunakan kurs yuan ke rupiah berdampak terhadap kegiatan impor Indonesia. Sehingga nantinya Tiongkok akan mendapatkan lonjakan permintaan yang nantinya akan berakibat buruk pada pasar domestik.

Pelemahan dari mata uang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekspor Tiongkok dan meningkatkan daya saing produk domestik terhadap barang impor. Penurunan yuan dapat diprediksi akan menyebabkan penurunan daya saing barang-barang impor terhadap produk domestik.

Adanya kebijakan devaluasi dari Tiongkok membuat pertumbuhan ekspor dari Indonesia ke Tiongkok menjadi kecil. Apabila produktifitas negara Tiongkok bisa bergerak cepat masih ada kemungkinan negara tersebut perlu mengekspor bahan mentah dari Indonesia.

Pada hal ini Indonesia harus melakukan beberapa strategi untuk memastikan peningkatan dari pengunaan yuan akan menguntungkan kedua belah pihak, tidak hanya negara Tiongkok. Indonesia perlu menentukan langkah agar mengantisipasi adanya kebijakan devaluasi dari Tiongkok tidak memberikan dampak buruk pada masa depan.

Indonesia bisa mengantisipasi dengan cara mendiversifikasi impor Indonesia dari negara selain Tiongkok. Kemudian, pemerintah bisa mendorong investasi dalam sektor pertanian untuk mengurangi ketergantungan impor terhadap negara Tiongkok. 

Share :