Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

MEMANFAATKAN ANALISA FUNDAMENTAL DALAM FOREX TRADING (BAGIAN-2)

09 February 2015 in Blog - by Eko Trijuni

Pada bagian pertama kita telah membahas mengenai latar belakang analisa fundamental sebagai salah satu acuan strategi dalam forex trading. Juga telah dibahas beberapa data ekonomi yang tergolong big figure, yang biasa memberi dampak signifikan terhadap pergerakan harga saat data tersebut diumumkan.

Nah, kali ini kita akan membahas lebih banyak data ekonomi yang tergolong big figure. Yuk segera kita mulai saja.

Initial claim/jobless claim/unemployment claim

Data ini mencatat jumlah warga negara yang mendaftarkan diri sebagai pengangguran untuk mendapatkan tunjangan pengangguran setiap minggunya. Di Amerika Serikat, data ini diumumkan sekali dalam seminggu, yaitu setiap hari Kamis.

Bedanya dengan unemployment rate adalah data ini diumumkan sekali dalam seminggu, sementara unemployment rate diumumkan sekali dalam sebulan. Data unemployment rate merupakan persentase tingkat pengangguran dari jumlah total tenaga kerja, sementara initial claim merupakan jumlah orang yang mendaftarkan diri sebagai pengangguran.

Mirip dengan unemployment rate, jika angka initial claim naik daripada data sebelumnya, maka mata uang negara tersebut cenderung akan melemah. Apalagi jika data yang diumumkan lebih tinggi daripada perkiraan.

Trade balance

Merupakan data yang mengukur perbedaan antara sektor ekspor dan impor. Angka positif menunjukkan bahwa kegiatan ekspor lebih tinggi daripada impor. Sebaliknya, jika angkanya negatif maka itu berarti impor lebih tinggi daripada ekspor.

Tingkat ekspor berkaitan secara langsung terhadap penguatan mata uang karena pihak asing harus membeli mata uang negara pengeskpor untuk membayar barang yang dibeli. Tingginya angka ekspor juga akan berdampak positif bagi produksi.

Jika trade balance naik, dampaknya akan positif bagi mata uang negara tersebut.

Gross Domestic Product (GDP)

GDP (dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan PDB; Produk Domestik Bruto) merupakan data yang mengukur nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah (negara) tersebut dalam jangka waktu tertentu. Berbeda dengan GNP (Gross National Product) yang memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut, GDP hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak.

Jika angka GDP naik, dampaknya akan positif bagi mata uang negara tersebut.

Housing starts

Merupakan data yang mengukur jumlah proyek konstruksi rumah tinggal yang telah dimulai di bulan yang bersangkutan. Survey untuk data ini mengikutsertakan semua kontraktor perumahan di negara tersebut.

Data ini dianggap sebagai indikator kekuatan ekonomi, karena berhubungan dengan industri lain seperti perbankan, kredit, bahan bangunan, pekerja, konstruksi manufaktur dan real estate. Jika perekonomian kuat, maka orang cenderung akan membeli rumah baru; sebaliknya, jika perekonomian lemah, sektor perumahan juga akan ikut lesu.

Para trader dan analis mencermati data ini setiap bulan, membandingkannya dengan data bulan sebelumnya dan data di bulan yang sama di tahun sebelumnya. Jika angka data tersebut menujukkan kenaikan, mata uang negara yang bersangkutan biasanya juga akan ikut terapresiasi.

Manufacturing PMI

PMI adalah singkatan dari Purchasing Manager’s Indeks. Merupakan indikator “kesehatan” ekonomi di sektor manufaktur. Indeks PMI berdasar pada lima indikator utama: pemesanan baru, persediaan, produksi, pengiriman penyalur dan tenaga kerja.

Indeks PMI yang berada di atas 50 menunjukkan ekspansi yang terjadi di sektor manufaktur dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang biasanya berdampak pada apresiasi mata uang negara tersebut. Sebaliknya, jika indeks PMI terbaca di bawah angka 50, itu berarti terjadi kontraksi. Jika angka tetap berada di 50, berarti tidak ada perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Retail sales & core retail sales

Mengukur tingkat penjualan barang secara eceran dalam periode tertentu. Sementara itu core retail sales mengukur data penjualan eceran tanpa mengikutsertakan penjualan kendaraan bermotor dan bensin. Data ini dipergunakan oleh Federal Reserve untuk mengukur trend belanja masyarakat.

Jika data retail sales dan core retail sales mengalami kenaikan, biasanya akan berdampak pada apresiasi mata uang negara tersebut.

Building permit

Merupakan izin mendirikan bangungan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui lembaga khusus sebelum proyek konstruksi bangunan baru atau renovasi bangunan lama boleh dilakukan. Laporan data ini dipantau setiap bulan oleh ekonom dan trader. Seperti yang telah dijelaskan di penjelasan data Housing Starts, sektor perumahan terkait dengan sektor ekonomi lainnya seperti perbankan dan tenaga kerja, sehingga bisa memberikan “bocoran” akan kondisi ekonomi untuk beberapa waktu ke depan.

Naiknya jumlah building permit yang dikeluarkan biasanya berdampak positif bagi mata uang negara yang bersangkutan.

New home sales & existing home sales

New home sales merupakan data tingkat penjualan rumah yang baru dibangun. Sebuah rumah dianggap terjual jika sudah terjadi penyetoran uang atau penandatanganan kontrak untuk rumah tersebut baik di tahun yang sama ketika rumah itu dibangun atau di tahun berikutnya. Sedangkan existing home sales adalah penjualan rumah tinggal yang telah ada sebelumnya. Data ini dianggap sebagai data yang bisa mewakili pertumbuhan di sektor perumahan atau real-estate.

Kenaikan angka kedua data ini biasanya diikuti oleh penguatan mata uang negara yang bersangkutan.

Consumer Price Index (CPI)

Merupakan data yang mengukur rata-rata harga dari beberapa barang konsumsi serta jasa, seperti transportasi, makanan dan layanan kesehatan. CPI dikalkulasi dengan cara mengikuti perubahan harga untuk masing-masing item dan merata-ratakannya. Perubahan data CPI dipergunakan untuk menilai perubahan harga terkait dengan biaya hidup.

CPI merupakan salah satu data yang sering dipergunakan untuk mengindentifikasi inflasi atau deflasi. Ini karena naiknya CPI secara tajam dalam waktu singkat biasanya memperlihatkan kenaikan inflasi, sebaliknya jika turun tajam dengan cepat menandakan deflasi.

Producer Price Index (PPI)

PPI mengukur perubahan rata-rata harga yang diterima produsen domestik untuk barang yang mereka hasilkan. Berbeda dengan CPI, PPI tidak merepresentasikan harga di level konsumen.

Demikian beberapa data ekonomi penting yang tergoong big figure. Pengumuman data tersebut seringkali diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan, setidaknya dalam 20 (dua puluh) menit pertama. Dengan mengetahui apa definisi data-data tersebut, diharapkan Anda akan bisa mengatur strategi forex trading Anda pasca dirilisnya data tersebut.

Selamat menganalisa.

Share :