Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

MENGAPA PENGUMUMAN SUKU BUNGA PENTING BAGI TRADER FOREX?

31 July 2018 in Blog - by Eko Trijuni

Tingkat suku bunga merupakan salah satu data ekonomi yang bisa menggerakkan pasar. Bahkan mungkin bisa dikatakan bahwa pengumuman tingkat suku bungalah yang sebenarnya menjadi "primadona" pasar. Mungkin merupakan faktor terbesar dalam menentukan nilai sebuah mata uang.

Jadi, dengan mengetahui bagaimana bank sentral sebuah negara menetapkan kebijakan moneter, seperti tingkat suku bunga, merupakan hal penting yang perlu Anda ketahui.

Salah satu hal yang paling mempengaruhi tingkat suku bunga bank sentral adalah stabilitas harga, atau "inflasi". Secara sederhana, inflasi bisa diterjemahkan sebagai kenaikan harga barang dan jasa yang konstan.

Gampangnya, inflasi adalah hal yang menyebabkan harga barang yang biasa kita konsumsi mengalami kenaikan dari waktu waktu. Lima tahun yang lalu mungkin Anda hanya membutuhkan uang sebesar Rp 15.000,- untuk membeli sebungkus rokok, tetapi sekarang mungkin Anda harus mengeluarkan uang setidaknya sebesar Rp 20.000,- untuk rokok yang sama.

Sebenarnya laju inflasi yang tidak terlalu tinggi bisa dimaklumi seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Tetapi jika laju inflasi menjadi terlalu tinggi, bisa-bisa perekonomian negara yang bersangkutan akan terganggu. Itulah mengapa bank sentral selalu mengawasi berbagai indikator yang terkait dengan inflasi seperti CPI dan PPI.

Negara Bank Sentral
Amerika Serikat The Federal Reserve System (The Fed)
Australia Reserve Bank of Australia (RBA)
Inggris Bank of England (BoE)
Jepang Bank of Japan (BOJ)
Kanada Bank of Canada (BOC)
New Zealand Reserve Bank of New Zealand (RBNZ)
Swiss Swiss National Bank (SNB)
Uni Eropa European Central Bank (ECB)

Sebagai upaya untuk menjaga agar laju inflasi tetap berada di angka yang "nyaman", bank-bank sentral biasanya mengatur tingkat suku bunga acuan. Jika suku bunga dinaikkan, biasanya inflasi melambat, demikian pula pertumbuhan ekonomi secara umum.

Hal ini terjadi karena dengan menerapkan suku bunga yang lebih tinggi, biasanya akan mengurangi minat konsumen dan pebisnis untuk mengajukan kredit pinjaman dan sebaliknya akan menaikkan minat menabung, sehingga ini akan berdampak pada aktivitas ekonomi.

Mengapa orang jadi kurang suka mengajukan kredit? Karena biaya (bunga) untuk pinjaman akan menjadi lebih tinggi, sementara bunga untuk simpanan menjadi lebih menarik.

Di sisi lain, apabila suku bunga berkurang alias diturunkan, konsumen dan pebisnis cenderung mengajukan kredit pinjaman karena bunganya akan menjadi lebih murah, sehingga akan mendorong belanja masyarakat dan ini akan membantu pertumbuhan ekonomi. 

Jadi apa hubungannya dengan pasar forex?

Jadi begini. Mata uang itu bergantung pada suku bunga karena menentukan aliran dana secara global, masuk dan keluar dari negara tertentu. Suku bunga merupakan salah satu pertimbangan investor asing untuk memutuskan apakah mereka akan berinvestasi di negara tersebut, atau tidak.

Sederhananya begini: jika Anda dihadapkan pada pilihan antara menabung di bank yang menawarkan jasa/bunga sebesar 1%, sementara bank yang lain menawarkan bunga 0,25%; bank mana yang Anda pilih?

Ya, memang bisa saja Anda memilih untuk menyimpan uang di bawah kasur, tetapi normalnya orang akan memilih opsi pertama: 1%, karena 1 jelas lebih besar daripada 0,25.

Nah, di mata uang pun berlaku hal seperti itu.

Semakin tinggi tingkat suku bunga sebuah negara, semakin besar potensi mata uangnya akan menguat. Sebaliknya mata uang negara yang memiliki tingkat suku bunga rendah akan rentan mengalami pelemahan. Tentu saja, ini bukan satu-satunya alasan mata uang menguat atau melemah, tetapi suku bunga adalah salah satu hal yang bisa memicu penguatan atau pelemahan mata uang tertentu.

Sederhana kan?

Rencana Kenaikan Suku Bunga Fed

Hari Kamis mendatang (2/8/2018) pukul 01.00 WIB, atau di hari Rabu (1/8/2018) pukul 14.00 waktu New York, Federal Reserve (Fed) akan mengumumkan tingkat suku bunga. Diperkirakan Fed kali ini akan menahan suku bunga di angka 2 persen.

Kalau kita pantau perkembangan berita terkait suku bunga Fed, ada peluang kenaikan suku bunga sebanyak dua kali lagi di tahun ini. Tetapi masih segar dalam ingatan ketika Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dalam wawancaranya dengan CNBC tanggal 19 Juli 2018 mengatakan bahwa ia khawatir penguatan USD akan mengganggu eskpor AS. Ia juga kkhawatir Fed akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi AS.

Pernyataan tersebut melemahkan USD saat itu, kendati kemudian juru bicara Gedung Putih memberikan "klarifikasi" bahwa Presiden tidak akan mengintervensi kebijakan Fed.

Seperti telah disampaikan, kali ini Fed diperkirakan akan menahan suku bunga di 2 persen. Ada kemungkinan USD akan melemah jika suku bunga Fed kali ini bertahan di angka tersebut, karena ekspektasi pasar sebenarnya adalah kenaikan suku bunga setidaknya dua kali lagi di tahun ini.

Bagaimana Peluang Pasar?

Secara umum hingga saat ini USD masih berada dalam trend penguatan untuk jangka panjang meskipun terjadi koreksi-koreksi merespon kondisi pasar dan fundamental terkini.

Kalaupun Fed memutuskan untuk menahan suku bunga kali ini, pelemahan yang terjadi pada USD kemungkinan hanya berupa koreksi (untuk view jangka panjang).

Untuk memanfaatkan hal tersebut, kami tertarik pada USDJPY yang menurut view jangka menengah sedang bergerak di area support. Jika yang terjadi adalah skenario pelemahan USD, maka penembusan ke bawah 110.575 kemungkinan besar akan diikuti oleh pergerakan turun dengan potensi sasaran di kisaran 109.964-109.

Sebaliknya, jika ternyata USD tidak jadi melemah, penembusan ke atas 111.564 kemungkinan akan membawa USDJPY naik menuju kisaran 112.174-112.552.

Share :