Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) telah mengalami penurunan sekitar 13 persen dalam satu tahun terakhir ini, masih dilatarbelakangi oleh kekhawatiran kelebihan pasokan minyak dunia. Ini juga berarti bahwa upaya OPEC untuk mendongkrak kembali harga minyak melalui program pemangkasan produksi belum terlalu berhasil.
Menurut data COT (Commitments of Traders) yang disediakan oleh CFTC (Commodity Futures Trading Commission), posisi short di bulan Juni telah meningkat hampir dua kali lipat. Dengan demikian posisi net long atas kontrak berjangka minyak mentah mencapai angka terkecil sejak Agustus 2016. Nah, data market positioning seperti ini sering dipergunakan sebagai "indikator" bahwa ada kemungkinan banyak pelaku pasar yang akan "tergoda" untuk membuka posisi long alias beli.
Memang harga minyak kemudian sempat mengalami rebound dari kisaran $43/barrel yang dicapai di tanggal 10 di bulan ini, sejalan dengan data COT tersebut di atas. Akan tetapi penguatan tersebut juga dilatarbelakangi oleh menurunnya jumlah produksi dari beberapa titik pengaboran minyak. Meskipun demikian, ternyata produksi minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan yang berpotensi akan menahan penguatan harga minyak.
Dalam survey terakhir yang diadakan CNBC, sekitar setengah (lebih sedikit) dari jumlah responden yang berpendapat bahwa Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) telah kehilangan kemampuan untuk mengontrol pasar. Mereka juga berpendapat bahwa ada kemungkinan harga minyak mentah akan kembali ke kisaran $40 per barrel. Sementara itu ada 60 persen responden berpendapat bahwa OPEC sepertinya akan terus berupaya untuk mendongkrak harga minyak.
Tinjauan Teknikal
Sekarang mari kita lihat fakta teknikalnya.
Dari chart (daily) yang saya tampilkan di atas, kita bisa melihat bahwa sejak Januari 2017 harga minyak cenderung bergerak dalam downtrend. Beberapa kali harga sempat "piknik" ke atas MA 20 dan 50 di chart daily, namun tidak bertahan terlalu lama dan kembali turun.
Sementara itu harga sudah melakukan pull-back ke area resistance yang berada di kisaran 45.84-48.18 (perhatikan area yang diberi highlight kuning pada chart). Terlihat pula pola bearish divergence pada stochastic daily.
Jadi, fakta-fakta teknikalnya adalah sebagai berikut:
- Harga minyak mentah dalam downtrend sejak Januari 2017
- Harga minyak saat ini berada di area resistance
- Bearish divergence terlihat
Maka berdasarkan penampakan teknikal tersebut, ada kemungkinan harga minyak mentah akan kembali mengalami penurunan menuju kisaran $44.39 per barrel hingga $42.04 per barrel.
Akan tetapi kami sarankan untuk berhati-hati jika ternyata harga minyak mampu tembus ke atas $49.63 per barrel, sebab hal tersebut berpotensi akan diikuti oleh pergerakan bullish untuk jangka panjang dengan potensi menuju kisaran $51.98 hingga $54.33 per barrel.