Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

PENTINGNYA POSITION SIZING DALAM FOREX TRADING

17 February 2020 in Blog - by Admin FOREXimf

“Berapa pips sebaiknya saya menempatkan stop-loss?"

Itu lah salah satu dari sekian banyak pertanyaan yang sering kami terima terkait manajemen modal dan risiko dalam forex trading. Mengenai pertanyaan di atas, jawaban kami adalah, “selalu sesuaikan dengan modal dan pergunakan support dan resistance sebagai acuan."

Dari jawaban tersebut, setidaknya ada dua metode yang bisa Anda gunakan dalam menentukan stop-loss. Ada metode yang disebut dengan technical stop yang berdasarkan kepada support dan resistance (atau mungkin juga indikator ATR), dan ada juga metode equity stop yang berdasarkan kepada batasan risiko terhadap modal.

Dari masing-masing metode tersebut, cara yang terbaik dalam menentukan stop-loss adalah dengan cara mengkombinasikan kedua metode tersebut. Dari penggabungan kedua metode itulah kemudian lahir position sizing.

Apa itu position sizing dalam trading forex?

Secara sederhana, kita bisa mengatakan bahwa position sizing adalah mengenai mengatur volume transaksi yang tepat dalam membuka posisi buy atau sell sesuai dengan batasan risiko dalam trading plan.

Pengetahuan mengenai position sizing merupakan bagian dari manajemen modal dan risiko, dan merupakan salah satu hal yang paling penting yang harus dimiliki oleh seorang trader forex. Tentunya pengetahuan ini harus dibarengi dengan kemampuan analisa dan psikologi trading yang baik, sesuai dengan konsep 3M (Mind, Method, Money).

Ingatlah bahwa tugas trader pada dasarnya adalah mengelola risiko. Itulah sebabnya sebelum Anda memulai trading, Anda harus bisa memperhitungkan besaran transaksi yang akan Anda lakukan.

Sebenarnya, menemukan berapa besar lot yang harus dibuka per transaksi cukup mudah. Yang Anda butuhkan hanyalah kemampuan berhitung sederhana ditambah dengan beberapa informasi berikut ini:

  • Berapa equity atau balance Anda?
  • Berapa persen batasan risiko yang sudah Anda tetapkan?
  • Apa currency pair yang Anda tradingkan?
  • Seberapa jauh stop-loss secara teknikal (dalam pips)?

Jika informasi tersebut sudah Anda peroleh, barulah Anda bisa mengutak-atik perhitungannya.

Cara menghitung position sizing untuk trading forex

Asumsikan Anda memiliki balance sebesar $10,000. Anda sudah menetapkan bahwa risiko per transaksi yang sanggup Anda terima hanya sebesar 5% dari modal terakhir Anda, dalam hal ini adalah $500 (5% x $10,000).

1. Direct currency pair

Sekarang, ceritanya Anda akan melakukan transaksi di EUR/USD. Tentunya Anda sudah melakukan analisa teknikal sebelumnya dan menemukan bahwa stop-loss semestinya ditempatkan sejauh 500 pips. Dengan asumsi quote 5 desimal, di mana 1 pip = $1, maka besarnya stop-loss itu adalah $500.

Nah, jika batasan risiko Anda hanya sebesar $500, maka maksimum lot yang boleh Anda pasang hanya 1 lot saja. Berikut cara menghitungnya:

Dengan demikian, kalaupun transaksi Anda berakhir dengan kerugian, maka kerugian yang Anda derita tidak melebihi batasan risiko yang sudah Anda tetapkan.

2. Indirect currency pair

Perhitungan sebelumnya adalah jika Anda melakukan transaksi pada direct currency pair, yaitu pair yang memiliki USD sebagai counter currency seperti:

  • EUR/USD,
  • GBP/USD,
  • AUD/USD, dan
  • NZD/USD.

Semua pair tersebut dalam format quote 5 desimal yang memiliki pip value sebesar $1/pip.

Nah, sekarang bagaimana jika Anda bertransaksi di indirect currency pair, misalnya USD/JPY?

Sebenarnya prinsipnya sama, hanya saja Anda harus mengkonversi lagi pip value-nya ke dalam USD. Untuk USD/JPY di FOREXimf, quote-nya dalam tiga desimal sehingga pip value-nya adalah 100 JPY.

Untuk menjelaskannya, coba kita buat contoh kasus saja.

Misalnya balance terakhir Anda adalah $10,000. Batasan risiko per transaksi adalah 5% atau sama dengan $500. Anda telah melakukan analisa teknikal di USD/JPY dan membuka posisi BUY USD/JPY di harga 120.000. Kemudian Anda menemukan bahwa secara teknikal batasan stop-loss-nya adalah 1000 pips, yaitu di 119.000.

Pertanyaannya, 1000 pips itu sama dengan berapa USD?

Berikut penjelasannya:

Kita sudah tahu bahwa 1 pip di USD/JPY senilai dengan 100 JPY. Artinya, stop-loss 1000 pips di USD/JPY sama dengan 100,000 JPY (seratus ribu yen).

Jika nanti harga sampai di level stop-loss, yaitu 119.000, maka 100,000 JPY itu akan senilai dengan sekitar $840.34. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Nah, sekarang besaran stop-loss dalam USD sudah diketahui. Langkah berikutnya adalah mengkalkulasi besaran lot maksimal yang boleh Anda ambil.

Catatan: semua perhitungan di atas belum melibatkan komisi dan swap (jika ada).

Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan yang telah di jabarkan di atas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen risiko dalam forex trading tidak hanya mengenai di mana dan seberapa jauh stop-loss harus ditempatkan.

Lebih penting lagi, manajemen risiko harus disertai dengan perhitungan matang yang disesuaikan dengan kekuatan modal yang Anda miliki dengan tujuan untuk mencegah Anda melakukan overtrade, alias membuka posisi terlalu banyak yang justru bisa membahayakan modal trading Anda.

Share :