Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

RAHASIA MENGOPTIMALKAN SAR DENGAN ADX

13 November 2014 in Blog - by Eko Trijuni

Anda mungkin pernah mendengar indikator yang bernama Parabolic SAR. Benar?

Kali ini, saya akan mencoba mengulas trik trading menggunakan SAR dan dipadukan dengan indikator yang bernama ADX. Baiklah tanpa perlu berpanjang-panjang, kita mulai saja.

Apa itu SAR?

SAR merupakan singkatan dari "stop and reverse" dan merupakan trend following indicator yang didesain untuk mengenali "turning point" pada pergerakan harga.

Parabolic SAR bisa digunakan untuk:

  • Mengenali trend
  • Strategi entry dan exit
  • Trailing stop

Parabolic SAR terlihat sebagai deretan titik yang terlihat di atas atau di bawah harga. Ketika trend cenderung naik, titik-titik tersebut berada di bawah pergerakan harga. Sebaliknya ketika trend cenderung turun, titik-titik tersebut berada di atas pergerakan harga. Titik-titik tersebut mengikuti pergerakan harga hingga pada suatu saat trend mulai berubah.

Ketika suatu trend hampir berakhir, biasanya parabolic SAR bergerak stabil mendekati hrga hingga harga menyentuh titik SAR tersebut. Kemudian titik SAR mulai terbentuk di sisi lain pergerakan harga. Itulah indikasi awal bahwa harga kemungkinan akan berubah arah.

Berikut ini adalah gambar chart dengan parabolic SAR yang difungsikan untuk mengidentifikasi trend.

Label 1 adalah ketika SAR mulai terbentuk di bawah harga. Ini adalah indikasi awal bahwa harga kemungkinan akan berbalik arah.

Label 2 adalah ketika SAR mulai mengikuti pergerakan naik.

Contoh gambar di bawah ini adalah kebalikan dari contoh di atas. Ketika harga tadinya naik, kemudian berubah arah menjadi turun.

Kita juga bisa memanfaatkan SAR sebagai trailing stop, yaitu dengan memindahkan level SL di atas titik SAR yang terakhir muncul (jika harga turun) atau di bawah titik SAR yang terakhir muncul (jika harga naik).

Mengombinasikan SAR dengan indikator lain

Parabolic SAR bisa dikombinasikan dengan banyak indikator. Meskipun demikian, ingatlah bahwa pada prinsipnya fungsi SAR adalah mengidentifikasi trend dan mengindentifikasi kemungkinan perubahan arah harga.

Mengingat bahwa SAR adalah indikator trend following, maka sebaiknya SAR dikombinasikan dengan indikator yang bisa memberikan informasi mengenai "KEKUATAN trend". Sebaiknya tidak mengombinasikan SAR dengan indikator ARAH trend yang lain (misal: MA, Bollinger Band, dsb), karena hal itu hanya akan memberikan output yang sama, yaitu arah trend. Padahal dengan maksud mengombinasikan indikator adalah untuk mencari konfirmasi sinyal.

Salah satu indikator yang biasa dikombinasikan dengan SAR adalah Average Directional Index (ADX). Indikator ini bisa mengukut apakah suatu trend kuat atau lemah. Jika dalam pembacaan ADX terlihat bahwa trend-nya lemah maka harga cenderung akan bergerak sideway.

Lalu bagaimana mengombinasikan SAR dengan ADX?

Ini dia "rahasianya". :)

Jika nilai ADX terlihat berada di antara 0-25, maka trend dianggap lemah dan biasanya harga akan bergerak sideway (ranging). Jika ADX terbaca di atas 25, maka trend dianggap cukup kuat.

Jika nilai ADX di atas 30, maka trend dianggap lebih kuat lagi dan inilah kondisi yang ideal untuk dikombinasikan dengan SAR.

Namun hati-hati. Jika pembacaan ADX mencapai 50 atau lebih, justru ada kemungkinan bahwa harga akan berhenti rally, bahkan ada kemungkinan akan berubah arah. Jadi hati-hati jika pembacaan ADX menjadi terlalu kuat.

Di gambar berikut ini, ADX terlihat di bawah 25. Artinya trend terbilang lemah dan ada resiko yang cukup besar jika kita memaksa untuk membuka posisi dengan ADX dan SAR. Perhatikan bahwa harga bergerak ranging dan dalam kondisi ini tidak disarankan untuk buka posisi berdasarkan SAR.

Di gambar berikutnya akan saya berikan contoh di mana ADX berada di atas 25. Perhatikan bahwa pasar bergerak trending dan inilah kondisi yang baik untuk trading menggunakan SAR.

Jika Anda ingin mencoba menggunakan sistem ini, maka saya sarankan untuk memulainya dengan setting default untuk SAR maupun ADX. Saya juga menyarankan untuk mencobanya dalam jangka waktu yang agak panjang. Jika menggunakan backtest, disarankan untuk menggunakan data setidaknya 1 atau 2 tahun terakhir.

Selamat mencoba. :)

Share :