Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

PENGGUNAAN CHANNEL SEBAGAI STRATEGI DALAM TRADING FOREX

29 May 2019 in Blog - by Eko Trijuni

Strategi trading forex tidak perlu rumit.

Semakin rumit, semakin membingungkan, semakin sulit pula untuk bisa mencetak profit dengan konsisten.

Nah, kali ini kita akan membahas cara melakukan trading dengan dasar strategi price channel.

Channel bisa menjadi strategi trading yang cukup baik sebenarnya.

Salah satu alasan mengapa penggunaan channel menjadi cukup popular adalah karena mudah untuk dikenali dan dimengerti dibandingkan dengan pola-pola pergerakan harga (price pattern) lainnya. Strategi yang diterapkan juga sederhana.

Mengenal Channel

Yang perlu Anda ketahui sebelum melangkah lebih jauh tentu saja adalah mengenali channel itu sendiri. Di halaman course (belajar forex), channel sempat disinggung, meskipun tidak dibahas strategi penggunaannya secara detil.

Sebenarnya mudah saja mengenali channel. Anda cukup mengenali serangkaian puncak dan lembah yang semakin tinggi, atau rendah. Puncak-puncak dan lembah-lembah tersebut berfungsi sebagai support dan resistance.

Untuk lebih mempermudah pemahaman, coba lihat gambar di bawah ini.

Perhatikan lingkaran hijau (puncak) dan merah (lembah) yang semakin tinggi.

Garis resistance (bagian atas) terbentuk dengan cara menghubungkan dua puncak, sementara garis support (bagian bawah) terbentuk dengan menghubuungkan dua lembah. Dua garis tersebutlah (garis support dan resistance) yang menjadi channel.

Pada contoh di atas, karena arahnya naik maka disebut up channel atau ascending channel.

Strategi trading dengan Channel

Setelah Anda bisa mengenali channel, maka barulah Anda bisa merencanakan di mana bisa membuka posisi buy atau sell.

Anda tentu sudah mengetahui bahwa pada prinsipnya; posisi buy sebaiknya dibuka di area support, dan sebaliknya -- posisi sell sebaiknya dibuka di area resistance. Betul?

Nah, pada channel, Anda sudah bisa mengetahui area support dan resistance-nya; yaitu garis-garis channel itu sendiri.

Dengan demikian, Anda boleh:

  1. mencari sinyal untuk membuka posisi buy ketika harga berada di area garis support (bawah) atau
  2. mencari sinyal sell ketika harga berada di area resistance (garis atas).

Untuk menentukan target dan stop-loss, Anda juga bisa memanfaatkan area garis support dan resistance tersebut.

Jika Anda membuka posisi buy, maka target sebaiknya ditempatkan di area garis resistance. Sebaliknya, jika Anda membuka posisi sell maka tempatkanlah target di area support.

Sebagai stop loss, manfaatkan juga area support dan resistance-nya. Untuk posisi buy, tempatkanlah stop loss di bawah area garis support. Sebaliknya untuk posisi sell, tentu saja garis resistance yang menjadi patokan.

Agar lebih mudah memahami pemaparan di atas, ada baiknya Anda memperhatikan gambar berikut ini.

Sebaiknya Anda membuka posisi searah dengan trend yang berlangsung.

Artinya, bukalah posisi buy saat harga sedang dalam uptrend, dan sebaliknya sell jika harga sedang dalam downtrend.

Untuk kondisi downtrend, set up strategi yang bisa Anda terapkan adalah sebagai berikut:

Area support dan resistance hanya area "acuan" untuk membuka posisi buy atau sell.

Untuk mencari "entry signal", Anda bisa memanfaatkan indikator teknikal seperti Stochastic atau Commodity Channel Index (CCI) sebagai konfirmasi sinyal jual atau beli. Atau, Anda bisa juga memanfaatkan pola candlestick sebagai sinyal.

Bagaimana, cukup sederhana kan? Seperti yang disampaikan di awal artikel ini...

Strategi trading forex tak perlu rumit.

Selamat mencoba.

Share :