Anda mungkin sering mendengar – atau bahkan menggunakan – salah satu indikator teknikal yang bernama Bollinger Bands. Wajar jika Anda sering mendengarnya, karena indikator yang dinamai dengan nama penciptanya ini (John Bollinger) memang salah satu indikator teknikal yang cukup terkenal di kalangan forex trader.
Kebanyakan trader hanya memasang satu Bollinger Band (Bollinger Bands) saja di chart mereka. Nah, kali ini kita akan mencoba membahas salah satu strategi trading yang memanfaatkan DUA Bollinger Bands sekaligus dalam satu chart. Strategi ini biasa dikenal dengan nama Strategi Double Bollinger Bands.
Tentang Double Bollinger Bands
Sebagaimana strategi trading yang mempergunakan indikator teknikal, maka Double Bollinger Bands ini juga merupakan mechanical trading system, yaitu sistem trading yang berdasar pada analisa teknikal untuk memproduksi sinyal trading.
Disebut mechanical karena trader yang menggunakan sistem trading seperti ini seharusnya membuat keputusan buy, sell, atau close berdasarkan sinyal yang muncul dari sistem tersebut, tanpa mempedulikan sentimen apapun yang berkembang di pasar.
Sebenarnya mechanical trading system lebih "ringan" daripada analisa teknikal forex yang kompleks, semisal mempergunakan price pattern atau candlestick pattern.
Itulah sebabnya metode ini cukup bersahabat bagi trader yang "kurang sabar" dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk melakukan analisa dengan mempergunakan analisa teknikal yang lebih kompleks.
Jadi, metode trading ini lebih sederhana. Tetapi ingat, karena itulah metode trading seperti ini terkadang memiliki tingkat kesuksesan yang cukup rendah. Ada kelebihan (sederhana), ada pula kelemahannya.
Intinya, Anda harus menyadari bahwa dalam dunia analisa teknikal tidak ada yang namanya "holy grail", yaitu suatu sistem yang dipercaya "anti-loss". Tetap saja ada peluang untuk kerugian.
Penggunaan Indikator Double Bollinger Bands
Seperti yang disebutkan di atas, Double Bollinger Bands mempergunakan dua Bollinger Bands sekaligus dalam satu chart. Strategi ini sangat sederhana, karena meskipun nanti akan ada candlestick yang terlibat – namun pada dasarnya Anda tidak perlu pusing menghafalkan nama-nama candlestick pattern.
Strategi ini tidak mengharuskan Anda menghabiskan banyak waktu di depan chart. Bahkan Anda hanya perlu melongok chart daily (D1) beberapa menit saja setiap harinya.
Jika Anda melihat ada peluang trading berdasarkan sistem ini, maka Anda bisa membuka posisi. Jika tidak, Anda tinggal kembali melihat chart di ke esokan harinya. Tidak perlu melihat time-frame lain, indikator teknikal lain, dan sebagainya.
Cara Menggunakan Indikator Double Bollinger Bands
Seperti yang saya janjikan, metode ini sangat sederhana. Anda hanya membutuhkan dua indikator Bollinger Bands. Pasang indikator Bollinger Bands di chart Anda dengan pengaturan sebagai berikut:
Period: 20
Deviations: 2
Shift: 0
Nah, karena deviations yang dimasukkan bernilai 2 (dua), maka untuk selanjutnya Bollinger Bands yang ini kita sebut sebagai Bollinger Bands-2. Kemudian pasang lagi indikator Bollinger Bands yang lain, tetapi kali ini di kotak deviations masukkan angka 1 (satu). Bollinger Bands yang ini selanjutnya kita namakan Bollinger Bands-1. Jadi pengaturannya adalah:
Period: 20
Deviations:
Shift: 0
Dalam contoh ini, saya menggunakan dua warna yang berbeda untuk masing-masing Bollinger Bands, yaitu warna merah untuk Bollinger Bands-2 dan biru untuk Bollinger Bands-1. Tentu saja Anda bebas memilih warna favorit. Sudah, itu saja yang perlu Anda pasang di chart Anda.
Oh ya, jangan lupa: pasang di chart DAILY (D1). Di bawah ini adalah contoh penampakannya.
Nah, kalau Anda perhatikan chart di atas, Anda akan bisa melihat bahwa Bollinger Bands-2 berada di luar sementara Bollinger Bands-1 berada di dalam. Perhatikan bahwa middle band Bollinger Bands-1 dan Bollinger Bands-2 letaknya sama persis, karena memang perbedaan deviasi (deviations) tidak akan mempengaruhi letak middle band.
Aturan BUY dengan Indikator Double Bollinger Bands
Untuk membuka posisi buy:
- Pastikan ada candlestick yang close di atas upper band Bollinger Bands-1 tetapi di masih bawah upper band Bollinger Bands-2.
- Lihat dua candlestick sebelumnya. Kedua candlestick tersebut harus close di bawah upper band Bollinger Bands-1 tetapi di atas middle band.
- Jika Anda sudah melihat setup seperti ini, Anda boleh membuka posisi buy di harga close candlestick yang ke-3 tersebut. Ingat, candlestick ke-3 harus sudah close.
- Tempatkan stop loss (SL) di harga LOW candlestick ke-3, sementara target profit (TP) bisa ditempatkan sejauh dua kali jarak SL. Jadi, jika misalnya SL Anda sebesar 200 pips, maka TP bisa ditempatkan sejauh 400 pips.
Untuk lebih jelasnya, lihat gambar berikut ini. Chart di bawah ini adalah screen capture pergerakan USDJPY di chart D1. Bagian yang di-highlight merupakan candlestick tanggal 15, 18 dan 19 Agustus 2014.
Perhatikan pergerakan harga selanjutnya:
Aturan SELL dengan Indikator Double Bollinger Bands
Untuk membuka posisi sell:
- Pastikan ada candlestick yang close di bawah lower band Bollinger Bands-1 tetapi masih di atas upper band Bollinger Bands-2.
- Lihat dua candlestick sebelumnya. Kedua candlestick tersebut harus close di atas lower band Bollinger Bands-1 tetapi di bawah middle band.
- Jika Anda sudah melihat setup seperti ini, Anda boleh membuka posisi sell di harga close candlestick yang ke-3 tersebut. Ingat, candlestick ke-3 harus sudah close.
- Tempatkan stop loss (SL) di harga HIGH candlestick ke-3, sementara target profit (TP) bisa ditempatkan sejauh dua kali jarak SL.
Untuk lebih jelasnya, lihat gambar berikut ini:
Perhatikan pergerakan harga selanjutnya:
Kesimpulan
Sekarang Anda sudah mengetahui bahwa Anda bisa mempergunakan dua Bollinger Bands sekaligus dalam satu chart sebagai salah satu strategi trading forex yang sederhana. Ini adalah salah satu contoh mechanical trading system yang sederhana.
Ingat selalu bahwa tidak ada jaminan bahwa akurasi strategi trading ini adalah 100%, maka dari itu selalu perhatikan pembatasan resiko dan pengaturan modal Anda.
Selamat mencoba.