Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

SEMUA HAL TENTANG STRATEGI SCALPING TRADING FOREX YANG PERLU DIKETAHUI

19 February 2021 in Blog - by Eko Trijuni

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari:

  • Apa itu strategi scalping dan apa perbedaanya dengan strategi lain pada trading forex
  • Alasan banyak orang tertarik untuk trading menggunakan strategi scalping
  • Kelebihan dan kekurangan dari strategi scalping
  • "Best practices" untuk Anda yang ingin melakukan scalping
  • Kisah sukses trader scalper dan tips bermanfaat seputar scalping

Scalping merupakan salah satu strategi trading forex yang bersandar pada analisis teknikal. Dikenal sebagai salah satu metode yang dapat memberikan profit secara cepat, tidak heran jika banyak trader yang ingin mempelajarinya lebih dalam lagi mengenai strategi yang satu ini.

Trader forex yang menggunakan strategi ini akan mencoba untuk "memungut" profit kecil namun dilakukan secara beruntun, yang mana trader tersebut sering disebut sebagai Scalper.

Biasanya, strategi scalping ini digunakan untuk merencanakan teknik entry dan exit terbaik, sehingga trader dapat memaksimalkan potensi profit dan membatasi loss sesuai pengaturan manajemen risiko.

Scalping, yang juga menjadi salah satu strategi trading forex paling populer di kalangan trader Indonesia ini mampu menghasilkan frekuensi trading yang sangat tinggi yaitu antara puluhan hingga ratusan dalam sehari -- meskipun rata-rata keuntungan per posisi terhitung sedikit yaitu sekitar 5 - 15 pips.

Pada umumnya, di beberapa strategi selain dari scalping, kebanyakan para trader forex akan membiarkan posisi mereka terbuka dalam kurun waktu yang cukup lama -- antara beberapa jam hingga beberapa hari, minggu, atau bahkan lebih dari itu, tujuannya agar mereka bisa mendapatkan keuntungan yang besar, antara 20 hingga 1000 pips.

Sedangkan dalam trading scalping, hal tersebut justru tidak akan Anda dapati karena para scalper biasanya akan mengambil keuntungan-keuntungan kecil yang bisa mereka dapatkan hanya dalam hitungan menit saja, dan hal ini dilakukan secara beruntun hingga mencapai target profit harian yang diinginkan.

Nah, untuk mengkompensasi rendahnya keuntungan rata-rata per posisi tersebut, para scalper akan memperbesar lot yang digunakan untuk meningkatkan frekuensi tradingnya.

Karenanya, seorang scalper dapat membuka dan menutup posisi trading antara puluhan hingga ratusan kali dalam sehari. Itulah sebabnya mengapa kebanyakan scalper cenderung melakukan banyak transaksi dalam sehari.

Kenapa strategi scalping banyak digunakan?

Alasannya karena metode scalping ini dianggap sebagai salah satu strategi trading forex yang paling "aman" untuk digunakan. Biasanya, trader scalper akan (membuka posisi pada time-frame rendah dan menahan posisi tersebut dalam rentang waktu yang cukup singkat dibanding trader non-scalper.

Oleh karena itu, pengamatan pada kondisi pasar secara keseluruhan menjadi sangat terbatas, dan risiko yang timbul akibat pergerakan harga pasar pun menjadi lebih kecil.

Lalu, apa saja sih kelebihan lain yang dimiliki oleh strategi scalping ini untuk trading Anda?

1. Dengan scalping, Anda bisa menghasilkan profit lebih cepat

Kelebihan yang pertama dari teknik scalping ini adalah Anda bisa mendapatkan hasil trading yang maksimal dalam rentang waktu yang terbilang relatif singkat karena para scalper ini akan keluar masuk pasar hanya dalam hitungan menit saja.

Artinya, pengguna strategi scalping tidak harus menunggu berjam-jam atau bahkan berhari-hari hanya untuk mendapatkan profit dari forex. Cukup trading di time frame kecil seperti M1, M5 dan M15 saja, seorang scalper sudah bisa mendapatkan hasil.

2. Tidak akan khawatir posisinya mengalami floating

Kelebihan lainnya yang bisa Anda dapatkan dari strategi scalping adalah, Anda tidak perlu merasa khawatir atau bimbang karena memikirkan posisi yang ter-floating.

Bagi sebagian trader, posisi floating ini adalah hal yang mungkin cukup menyebalkan dan sering membuat cemas, apalagi jika kita tidak memahami kondisi market dan kemana harga akan bergerak.

Karena ketika posisi yang diambil mengalami floating, kita hanya memiliki dua pilihan antara dibiarkan saja dengan penuh rasa harap-harap cemas, atau justru melakukan cut-loss.

Sementara para scalper jarang sekali membiarkan transaksi mereka terombang ambing karena terbawa floating ketika pergerakan market tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan.

Tak heran jika saat itu seorang scalper akan keluar dari pasar dengan melakukan cut-loss karena strategi yang mereka gunakan bukan untuk memprediksi pergerakan harga pasar dalam jangka panjang.

3. Lebih berani untuk trading

Seorang scalper mampu dan berani masuk ke pasar forex meskipun dengan modal yang tidak besar. Tidak sedikit dari para scalper yang hanya memiliki modal $1000 saja mampu menghasilkan profit dengan baik.

Kekurangan dari strategi scalping

Meskipun strategi scalping ini memiliki berbagai kelebihan, tetap saja selalu ada kekurangannya -- dan ini wajib Anda ketahui sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan strategi scalping pada trading Anda. Berikut diantaranya:

1. Harus siap rugi

Apapun strategi yang akan Anda gunakan dalam tradingnya, tentu saja kerugian akan selalu tetap ada. Namun maksud siap rugi di sini adalah karena seorang scalper tidak bisa berlama-lama di pasar ketika analisisnya tidak sesuai dengan pergerakan harga yang terjadi saat itu.

Maka di sini tidak sedikit scalper yang harus keluar dan siap dirugikan. Berbeda dengan teknik lain yang masih memiliki kemungkinan profit dengan membiarkannya dulu ter-floating.

2. Penggunaan lot yang tidak sesuai

Biasanya seorang scalper jarang memperhatikan masalah manajemen modal untuk membagi lot-nya dalam bertransaksi. Tentu saja hal tersebut akan sangat berisiko terhadap ketahanan modal yang dimiliki karena menjadi tidak seimbang.

Namun hal ini dilakukan karena para scalper tidak akan mengandalkan ketahanan modalnya melainkan mereka akan mengandalkan momentum yang benar-benar presisi dalam waktu yang sangat singkat.

3. Scalping tidak cocok untuk semua orang

Mengapa demikian?

Karena untuk menjadi seorang scalper, dibutuhkan mental yang kuat, dan harus benar-benar mampu mengendalikan diri. Seorang scalper dituntut harus serba cepat dalam mengambil langkah.

Selain itu, untuk menjadi seorang scalper juga dibutuhkan pengalaman dan pengetahuan trading yang cukup serta yang tidak kalah penting adalah memiliki psikologi trading yang baik.

Jadi perlu diingat, tidak semua trader dapat menggunakan strategi scalping dalam trading forex karena ia akan dituntut untuk senantiasa melakukan transaksi dalam "kecepatan tinggi", maka konsentrasi yang tinggi pun mutlak diperlukan.

Selain itu, dibutuhkan koneksi internet yang cepat dan stabil, agar memungkinkan untuk mengeksekusi transaksi dalam hitungan detik.

Anda tidak akan mampu menggunakan strategi ini jika merasa tak punya cukup waktu atau tak bisa berkonsentrasi penuh pada chart yang dimiliki.

Termasuk, jika Anda tidak fit secara fisik maupun psikis karena tentu saja akan mempengaruhi kondisi psikologis yang emosional untuk membalas kerugian yang terdahulu (revenge trading).

Jadi, pastikan saat Anda ingin menggunakan strategi ini, Anda sudah memenuhi kriteria dan paham dengan kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh strategi scalping ini.

Kapan waktu terbaik untuk trading scalping?

Tidak semua scalper menyukai kondisi pasar dengan arah pergerakan yang jelas dan kuat serta memiliki volatilitas tinggi karena sebagian dari mereka menyukai kondisi pasar yang choppy dan tanpa arah jelas alias ngacak.

Walaupun kedua gaya tersebut sama-sama profitable, namun periode waktu untuk masing-masing kondisi pasar tersebut tentu saja berbeda-beda.

Lalu, kapan waktu yang sering dimanfaatkan oleh para scalper saat menggunakan teknik scalping ini?

1. Akhir sesi Eropa

Pasar Eropa bergerak choppy di saat trader bersiap-siap memasuki pasar New York di jam 8:00 a.m EST. Meskipun pada saat tersebut pasar London dan Frankfurt dalam keadaan buka, namun likuiditasnya jauh berkurang seiring dengan volume perdagangan yang mulai menyusut.

Rilis data ekonomi Eropa yang penting telah usai pada waktu ini, dan para trader memilih keluar dari pasar sambil menyiapkan strategi lebih lanjut untuk menyambut sesi AS. Para scalper yang suka pada kondisi choppy biasanya akan memasuki pasar pada periode waktu ini.

Dengan kondisi pasar yang choppy dan cenderung sepi, scalper dapat menerapkan strategi trading dengan memanfaatkan fluktuasi dua arah yang cenderung stabil.

Hasil yang diberikan pun cukup efektif dan konsisten selama tidak ada breaking news atau kejadian tak terduga yang bisa mempengaruhi pergerakan harga di pasar forex.

Mendekati rilis berita fundamental penting Amerika Serikat atau Kanada (biasanya jam 8:30 a.m EST), pasar mampu bergerak dengan volatilitas tinggi sebagai antisipasi berita yang akan dirilis (pre-news release).

Umumnya para scalper akan selalu mengerti dengan pola pergerakan harga (price pattern) yang biasanya membentuk pola segitiga (triangle), dan akan melakukan trading dengan membuka posisi pada range harga di dalam segitiga tersebut.

Berdasarkan sifat pola segitiga, harga akan break dengan kuat saat adanya rilis berita. 

2. Sesi overlap

Waktu ini memiliki risiko yang cukup tinggi bagi scalper pemula yang belum berpengalaman. Pada jam-jam ini, pasar New York, London, dan Frankfurt aktif secara bersamaan dan beberapa data ekonomi penting biasanya dirilis pada periode waktu ini.

Pada periode waktu ini, pasar sangat likuid dan volatile sehingga Anda akan memerlukan strategi scalping yang telah teruji agar dapat bermain seirama dengan fluktuasi harga pasar.

Pada time-frame rendah (5 menit atau 1 menit), trend akan mengalami perubahan dengan cepat dan tajam (micro trends). Untuk bisa mengantisipasi perubahan dengan cepat dan tepat, scalper tentu saja perlu untuk menguasai analisa teknikal secara detail dengan kemampuan aplikasi yang tinggi.

Scalper berpengalaman biasanya akan memilih trading pada periode waktu tersebut. Selain terdapat banyak kesempatan membuka posisi, profit yang dihasilkan pun terhitung cukup memadai.  

3. Twilight hours

Periode ini biasanya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu antara jam 3:00 s/d 5:00 p.m EST di mana sebagian bank di Amerika Serikat masih buka, dan antara jam 5:00 s/d 7:00 p.m EST atau waktu trading yang paling sepi. Scalper akan mengambil keuntungan dari fluktuasi harga pasar yang tanpa arah dengan range kecil.

Pada jam-jam ini cocok untuk menerapkan robot trading atau EA di samping trading cara manual untuk memberikan hasil trading yang relatif cepat dengan risiko yang rendah.

Lalu, bagaimana cara kerja dari strategi scalping ini?

Dengan tujuan meraih profit sedikit tapi sering, ada banyak teknik yang bisa diterapkan untuk memaksimalkan strategi scalping termasuk dengan aturan-aturan trading paling umum yang terdapat dalam strategi scalping berikut ini:

  • Time Frame: Pada Jenis time frame kecil antara 1 menit sampai 15 menit.
  • Target profit: Antara 5-10 pips
  • Jenis analisis: Mengutamakan analisa teknikal, karena menurut trader scalper pengaruh fundamental hampir tidak terlihat efeknya secara proporsional.
  • Kondisi trading: Spread rendah dan pergerakan harga rapat serta akurat

Salah satu strategi scalping yang cukup populer di kalangan trader adalah strategi scalping 1 menit (M1). Strategi ini merupakan strategi scalping yang populer dan relatif cocok digunakan di kalangan trader khususnya pemula.

Meskipun demikian, bukan berarti bahwa metode ini tidak membutuhkan disiplin dan konsentrasi yang tinggi karena pada dasarnya strategi scalping ini akan menuntut Anda untuk menyediakan waktu khusus dalam trading -- setidaknya beberapa jam dalam sehari tanpa distraksi atau gangguan.

Melakukan puluhan transaksi dalam satu hari merupakan hal yang sudah biasa terjadi dalam scalping. Karena itu tidak heran jika pada metode ini Anda akan membutuhkan broker dengan spread dan komisi yang rendah.

Scalping 1-minute

Selain itu ada beberapa aturan dasar yang wajib untuk Anda pahami saat menggunakan strategi scalping 1 menit baik dalam keadaan ingin membuka atau menutup posisi.

Aturan Buy

Aturan Sell

EMA 50 harus berada di atas EMA 100

EMA 50 harus berada di bawah EMA 100

Tunggu koreksi ke area EMA

Tunggu koreksi ke area EMA

Tunggu konfirmasi sinyal buy dari stochastic

Tunggu konfirmasi sinyal sell dari stochastic

SL dapat ditempatkan di sekitar 20-30 pips di bawah level swing low terdekat

SL dapat ditempatkan di sekitar 20-30 pips di atas level swing high terdekat

TP dapat ditempatkan di sekitar 80-120 pips dari level entry

TP dapat ditempatkan sekitar 80-120 pips dari level entry

Scalping 5-minutes

Tidak hanya strategi scalping 1-minute, Anda juga menggunakan strategi scalping 5-minutes yang sering dikenal sebagai strategi sederhana dengan time-frame 5 menit (M5).

Pada strategi ini, Anda dapat trading di pair seperti GBP/USD dan EUR/USD. Berikut indikator yang dibutuhkan pada strategi scalping 5-minutes:

  • Exponential Moving Average (EMA) – Periode 10
  • Exponential Moving Average (EMA) – Periode 21
  • Exponential Moving Average (EMA) – Periode 50

Indikator EMA 50 memiliki fungsi sebagai pengarah untuk melihat trend mana yang sedang kuat saat itu. Sedangkan indikator EMA 10 dan EMA 21 memiliki fungsi sebagai garis yang membentuk support dan resistance.

Anda dapat menggunakan dua EMA tersebut sebagai level untuk mencari sinyal entry.

Waktu yang cocok digunakan untuk trading dengan sistem ini adalah saat sesi pasar London dibuka dan juga ketika pasar sesi New York dibuka.

Karena pada sesi pasar tersebut biasanya pair GBP/USD dan EUR/USD akan membentuk trend di mana Anda sebaiknya tidak trade ketika saat pasar Asia karena akan banyak sinyal palsu yang terbentuk.

Sebelum membuka suatu entry posisi, teknik scalping 5 menit ini hanya mengambil atau mencari target 5-10 pips saja dimana teknik scalping 5 menit ini sangat sederhana.

Anda hanya perlu memantau garis-garis pada kedua EMA, sedangkan EMA 50 sebagai pengarah trend. Ketika trend naik atau sedang uptrend, maka pasar akan membentuk High-low secara zig-zag.

Bagaimana, apakah Anda sudah mulai memiliki gambaran terkait strategi scalping ini?

Trader yang sukses menggunakan strategi scalping

Paul Rotter menjadi salah satu legenda yang dikenal berkat kesukaannya melakukan scalping di pasar obligasi Jerman. Pernah mendapat gelar sebagai trader scalper paling sukses di dunia, figur berjuluk The Most Successful Scalper ini mentradingkan antara 100,000-200,000 kontrak hingga 1 juta kontrak dalam sehari.

Tidak heran, meski fokusnya bukan pada forex namun keahlian Paul mampu menarik perhatian para trader forex khususnya di kalangan pecinta teknik scalping. Lalu, apa saja sih rahasia kesuksesan dari Paul Rotter ini?

Dalam setiap tradingnya, Paul selalu menerapkan prinsip money management dengan tujuan untuk menargetkan profit dan membatasi loss yang ada.

Selain itu, kemampuannya dalam bertindak agresif seperti berganti-ganti posisi dalam waktu yang cepat untuk mendapatkan momentum yang positif membuat Paul akhirnya berhasil meraih profit di setiap tradingnya.

Bahkan keberaniannya dalam melakukan trading ini menjadikan ia sebagai legenda scalping trader. Keberhasilannya dalam menerapkan gaya trading scalping telah membuatnya menjadi salah satu trader sukses yang masih dikenal hingga saat ini.

Tidak hanya Paul Rotter, Edwin Shin menjadi salah satu dari deretan trader sukses lainnya yang berasal dari Korea Selatan. Shin menjadi salah satu trader muda yang mempelajari trading saat masih sekolah secara otodidak.

Pada saat Shin mulai trading dengan akun real dia pernah mengalami kerugian. Namun dari kerugian dan kesalahannya ini Shin mulai belajar agar lebih berhati-hati dalam melakukan trading. Ia selalu waspada akan apa yang terjadi di pasar, dan akan berusaha mencari kesempatan untuk mengambil peluang yang ada.

Awal karir Shin di dunia trading juga dimulai dari strategi scalping. Untuk mempelajari strategi ini, Shin membutuhkan waktu yang cukup lama sampai akhirnya ia mampu menguasai strategi ini dan berhasil memperoleh profit $1000 dollar dalam sehari.

Bahkan, dia mencetak rekor sebagai trader muda yang berusia 27 tahun sebagai trader sukses dengan strategi scalping.

Luar biasa bukan?

Nah, dari kisah sukses Paul dan Shin di atas, kita dapat mengambil pelajaran penting yang bisa kita implementasikan dalam tradingnya, terutama jika ingin menerapkan strategi scalping. Berikut tipsnya:

Tips trading dengan strategi scalping

Jika Anda termasuk salah satu trader berani yang ingin mencoba strategi scalping dalam trading forex, ada baiknya untuk memilih major currency pair yang memiliki likuiditas dan aktivitas perdagangan yang tinggi.

Selain itu, Anda dapat menjalankan strategi dengan memilih waktu-waktu di mana terjadi "overlapping" seperti saat di pasar Asia, Eropa dan London yang selalu sama-sama aktif.

Anda dapat mencoba salah satu teknik scalping simple yang menurut Anda paling menjanjikan. Apapun pilihan Anda nantinya, baik itu scalping 1-minutes maupun 5-minutes, enam tips berikut ini bisa Anda terapkan saat menggunakan strategi scalping:

  1. Coba di akun demo. Lakukan ujicoba strategi scalping pada akun demo sebelum Anda memutuskan menggunakan akun real yang menggunakan modal sungguhan. Akun demo trading bisa dengan mudah Anda dapatkan di sini.
  2. Minimalkan risiko. Jangan pernah meresikokan lebih dari jumlah trading Anda di satu posisi.
  3. Jangan menambahkan terlalu banyak indikator. Ikuti aturan strategi yang sudah ada. Jika sistem trading yang dibuat hanya mengandalkan 2 indikator, Anda tidak disarankan untuk menambah lebih banyak indikator teknikal.
  4. Kuasai satu teknik scalping yang dirasa cocok untuk digunakan. Terlalu banyak menerapkan strategi dalam satu waktu akan membuat konsentrasi semakin mudah terpecah.
  5. Kontrol jumlah posisi trading. Scalping memang memiliki arti "banyak buka posisi sama dengan banyak peluang profit". Namun, bukan berarti trader dapat dengan bebas membuka posisi dalam jumlah tak terbatas. Selalu perhitungkan ketahanan dana yang dimiliki saat menentukan jumlah posisi yang bisa Anda buka. Jangan sampai jumlah trading yang dimiliki melebihi kapasitas modal dan toleransi risiko.
  6. Selalu Fokus. Scalping menjadi salah satu strategi agresif yang akan membutuhkan konsentrasi cukup tinggi. Untuk itu, penting untuk menghindari hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian Anda disaat menerapkan strategi scalping.

Ingin mencoba trading scalping di pasar forex?

Buka akun demo dan coba trading scalping dengan modal virtual hingga $500,000. Mulai praktikan apa yang sudah Anda pelajari tentang strategi scalping sekarang juga.

Share :