Anda mungkin sudah sangat mengenal Bollinger Band. Mungkin juga sudah mempergunakannya dalam melakukan forex trading.
Kali ini saya akan membahas salah satu strategi trading forex yang mempergunakan Bollinger Band dalam sebuah mechanical trading system yang sederhana untuk transaksi jangka pendek.
Dalam strategi sederhana ini, Bollinger Band bekerja untuk mencari titik balik (reversal) dalam sebuah trend.
Anda mungkin telah mengetahui bahwa garis-garis pada Bollinger Band bisa dimanfaatkan sebagai area support dan resistance dinamis.
Tidak seperti indikator berbasis trend lainnya, keberadaan upper dan lower band pada Bollinger Band membuat indikator ini bisa dimanfaatkan saat market sideway, tentunya dengan teknitk tertentu yang akan dibahas dalam artilkel kali ini.
Menariknya, teknik yang akan saya paparkan kali ini cukup efektif dipergunakan saat sideway, atau kondisi trending yang tidak terlalu curam.
Tetapi waspadalah karena kondisi sideway biasanya diikuti oleh penyempitan Bollinger Band (Bollinger squeeze). Squeeze cukup sering diikuti oleh rally pasca penembusan upper atau lower band.
Untuk memperkecil resiko, maka teknik ini juga mengikutsertakan salah satu indikator osilator, yaitu RSI yang bisa memberikan informasi dini mengenai kondisi jenuh beli atau jenuh jual.
Penggunaan RSI diharapkan akan bisa memberikan filter yang lebih baik.
Sebagai signal trading forex untuk melakukan transaksi, strategi ini memanfaatkan kemunculan pola candlestick yang memperlihatkan terjadinya false-break keatas upper band, atau kebawah lower band.
Tentu saja teknik ini hanya bisa menjanjikan potensi rebound jangka pendek saja. Dengan demikian, penempatan target profit (TP) tidak bisa terlalu jauh.
OK, tanpa perlu panjang-lebar, pemaparan berikut ini adalah aturan penggunaan strategi ini.
Pair: currency pair yang tidak terlau fluktuatif, disarankan di USDCAD.
Time frame: H1 ke atas
Indikator Teknikal:
- Bollinger Band:
- Period: 50
- Deviations: 2
- Apply to: close
- RSI:
- Period: 5
- Apply to: close
Sinyal Trading:
- Sinyal sell:
- Jika harga high dari candlestick yang dijadikan acuan lebih tinggi daripada upper band dan harga close-nya berada di bawah upper band.
- RSI sudah crossing dari atas 75 (ke bawah).
Entry sell setelah candlestick acuan close di bawah upper band
- Sinyal buy:
- Jika harga low dari candlestick yang dijadikan acuan lebih rendah daripada lower band dan harga close-nya berada di atas lower band.
- RSI sudah crossing dari bawah 25 (ke atas).
Entry buy setelah candlestick acuan close di atas lower band
Strategi exit:
- Tempatkan SL sejauh 50 pips di atas high candlestick acuan
- Penempatan TP:
- Target I: middle band
- Target II: lower band (untuk posisi sell)/upper band (untuk posisi buy)
- Tips: jika harga sudah menyentuh target pertama, disarankan untuk mengaktifkan trailing stop atau menutup sebagian posisi (partial close).
Close sebagian posisi atau aktifkan trailing stop ketika harga mencapai target I (middle band)
Close semua posisi ketika harga mencapai target II (lower band)
Peringatan!
Sebagaimana mechanical trading system sederhana lainnya, tidak ada jaminan bahwa strategi ini akan selalu menghasilkan keuntungan.
Dalam trading, Anda harus memadukan sistem trading forex dengan risk management dan money management yang baik, dan sesuai dengan kekuatan modal Anda.
Selamat mencoba.