Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

6 TIPS TRADING FOREX DARI TRADER PROFESIONAL

30 October 2019 in Blog - by Admin FOREXimf

Trader mana yang tidak mau meningkatkan profit dalam forex trading?

Jawabannya hampir bisa dipastikan: tidak ada.

Setiap trader tentu setidaknya bercita-cita untuk bisa meningkatkan keuntungan. Tetapi Anda juga perlu menyadari bahwa dalam trading – peluang keuntungan pasti berbanding lurus dengan tingkat risikonya.

Dengan demikian, ketika Anda berniat untuk memperbesar keuntungan Anda, jangan pernah lupakan bahwa di balik itu ada risiko loss yang tak kalah besarnya.

Lalu bagaimana cara meningkatkan keuntungan trading forex tanpa perlu takut menghadapi risiko?

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk meniadakan kemungkinan loss dalam trading. Tidak. Tulisan ini diniatkan untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman agar tetap bisa menikmati trading meskipun senantiasa berjalan beriringan dengan risiko loss yang siap "menyenggol" kita kapan saja.

Solusi sesungguhnya terletak pada kepiawaian Anda dalam mengelola modal Anda. Telah banyak tulisan yang membahas mengenai money and risk management, trading plan dan psikologi trading. Semua tulisan itu berangkat dari "jiwa" trading 3M: Mind, Method, Money.

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba, berdasarkan pengalaman kami selama bergelut dengan dunia trading selama setidaknya lima belas tahun terakhir.

1. Petakan kekuatan modal

Lihat seberapa besar kekuatan modal Anda, lalu petakan dengan menyusun trading plan. Target keuntungan sebaiknya realistis. Misalnya, rata-rata trader biasanya memperoleh keuntungan 10-20% per bulan dari modal awal.

Kita bicara trader rata-rata, bukan super trader sekelas Ed Seykota. Di dunia trading forex ini memang memungkinkan memperoleh profit hingga 100% dari modal per bulan (saya bahkan pernah hingga 80%), tetapi kejadian seperti itu bisa dikatakan jarang terjadi atau tidak konsisten.

Mungkin memang ada yang bisa konsisten menghasilkan profit ratusan persen per bulan dan berlangsung hingga bertahun-tahun. Tetapi kalaupun ada, jelas dia bukan trader kebanyakan.

Mari kita bicara kenyataan yang sering kita temui saja, di mana bahkan untuk bisa sekedar profit konsisten pun orang masih kesulitan. Ini yang ingin kami coba bantu.

Nah, jika Anda ingin mendapatkan – misalnya – $1,000 atau $2,000 per bulan, maka wajar jika Anda mempersiapkan modal sebesar sekitar $10,000. Agak tidak realistis jika Anda menargetkan $1,000 – $2,000 per bulan jika modal Anda hanya $500.

Mohon dimengerti, saya bukan meremehkan trader dengan modal kecil. Poin yang disampaikan adalah menargetkan keuntungan sesuai dengan kekuatan modal yang Anda miliki. Berdasarkan pengalaman, dengan modal $500 (misalnya), sudah cukup realistis jika Anda menargetkan memperoleh $50 hingga $100 per bulan.

2. Perluas pandangan

Kebanyakan trader hanya terpaku pada satu instrumen perdagangan saja. Jika ia trading forex, biasanya ia hanya terpaku pada satu currency pair saja. Jika ia trader indeks saham, mungkin ia hanya melihat Nikkei saja. Atau ada juga yang hanya trading emas.

Memang tidak salah jika Anda pun melakukan hal seperti itu, tetapi itu juga berarti Anda akan mengabaikan begitu saja peluang di mata uang lain, atau indeks saham lain. Padahal, ada begitu banyak subyek perdagangan yang bisa Anda transaksikan, diantaranya ada:

  • 17 currency pair,
  • 3 komoditi,
  • 8 indeks saham, dan
  • 183 saham pilihan yang bisa ditransaksikan secara CFD.

Anda tidak harus memantau kesemua produk yang disebutkan di atas, namun setidaknya cobalah perluas pandangan Anda karena peluang bisa muncul di produk yang lain.

Baca juga: Banyak "Pintu" di Forex Trading, Ketuklah Semua!

3. Atur risiko

Seperti yang telah disampaikan, risiko berbanding lurus dengan peluang. Untuk itulah Anda perlu mengatur seberapa besar toleransi Anda terhadap risiko yang mungkin akan terjadi.

Risiko dalam forex trading tentu adalah loss. Jika Anda tidak membatasi toleransi risiko, sama saja dengan membiarkan semua modal Anda (kemungkinan) habis ditelan pasar.

Pembatasan risiko ini juga diatur dalam trading plan. Salah satu tekniknya adalah position sizing. Dengan position sizing Anda bisa bertransaksi dengan nyaman tanpa perlu khawatir akan mengalami loss terlalu besar.

Di saat yang sama, Anda juga bisa memaksimalkan peluang keuntungan yang ada.

Anda tidak perlu takut untuk membuka posisi sebanyak dua, tiga, atau bahkan sepuluh lot sekaligus selama perhitungan risikonya masih berada di bawah batas toleransi Anda.

Baca juga:Position Sizing Trading Forex

4. Ambil keuntungan

Kebanyakan trader tidak menyadari bahwa keuntungan tidak boleh dicampur dengan modal. Jika misalnya Anda memulai trading dengan modal sebesar $5,000 dan Anda telah berhasil mengumpulkan keuntungan sebesar $1,000, maka segeralah tarik keuntungan tersebut.

Biarkan balance di akun Anda kembali menjadi $5,000.

Mengapa demikian?

Ini agar Anda tidak terlena dengan menganggap modal Anda masih aman meskipun tengah mengalami kerugian. Seperti contoh di atas, Anda telah berhasil meraup keuntungan sebesar $1,000 sehingga balance Anda menjadi $6,000.

Pada transaksi berikutnya ternyata Anda mengalami kerugian (floating loss) hingga mencapai $1,000. Pada situasi seperti ini seringkali seorang trader berpikir, "Ah, equity saya masih $5,000… yang 'hilang' hanya profit yang kemarin." Perasaan tenang seperti ini menghanyutkan.

Seringkali trader yang berada dalam kondisi seperti itu justru sebenarnya berharap harga akan memantul kembali, agar ia bisa mendapatkan keuntungan.

Seringkali justru ketika ia benar-benar loss, penyesalan muncul karena menganggap kerja kerasnya mengumpulkan profit sebelumnya menjadi sia-sia.

Bahkan cukup sering juga trader yang mentalnya drop pada saat itu dan bertanya-tanya, "Apakah trading forex ini memang cocok untuk saya?"

Lain halnya jika Anda memang berniat memperbesar modal. Jika misalnya dari $5,000 modal Anda berkembang menjadi $6,000, maka segeralah menyesuaikan trading plan Anda dengan nominal modal yang ada.

Jika misalnya tadinya toleransi risiko per transaksi adalah $500 per trade (10 persen dari modal), maka bisa ditingkatkan menjadi $600 per trade.

5. Tahu waktunya keluar

Strategi exit juga penting. Yang paling sederhana adalah menutup posisi setelah target profit tercapai, atau stop-loss kena. Bisa juga menutup posisi segera setelah sistem trading Anda mengharuskan demikian.

Yang kurang banyak disadari adalah segera menutup posisi setelah kerugian mencapai persentase tertentu dari keuntungan yang telah diperoleh sebelumnya.

Contoh kongkritnya seperti ini:

Sebelumnya Anda telah berhasil mengumpulkan keuntungan sebesar $1,000. Kemudian Anda sebaiknya menetapkan bahwa jika transaksi selanjutnya menyebabkan keuntungan tersebut berkurang hingga 50%, maka Anda akan menutup posisi.

Dengan demikian, mental dan modal Anda akan tetap terjaga. Tentu saja ini tidak perlu diterapkan secara letter lijk.

Terapkan aturan tersebut untuk kelipatan tertentu, misalnya tiap kelipatan $1,000, tergantung pada besaran modal dan keuntungan yang Anda peroleh.

6. Move on

Poin terakhir ini erat kaitannya dengan psikologi trading. Kita sama-sama maklum bahwa tidak mungkin ada sistem trading yang bisa 100% akurat. Ada kalanya Anda mengalami kerugian karena pasar tidak bergerak sesuai dengan perkiraan Anda.

Pada saat seperti itu, yang harus Anda lakukan adalah melakukan evaluasi, dan segera move on. Tidak ada gunanya menyesali uang yang hilang ditelah pergerakan pasar yang tanpa ampun.

Jika Anda telah benar-benar memiliki trading plan yang baik dan mengatur toleransi risiko, tak ada yang perlu Anda khawatirkan. Show must go on.

Demikianlah beberapa poin yang bisa membantu Anda memaksimalkan trading tanpa perlu menjadi paranoid dihantui ketakutan akan loss. Mudah-mudahan berguna.

Share :