Riset mengatakan hanya 37% orang Indonesia yang melek finansial. Padahal banyak peluang untuk menjadi lebih kaya dan sukses finansial, salah satunya melalui trading forex. Apa alasan banyak orang sulit menjadi kaya? Bagaimana memanfaatkan peluang trading forex untuk meraih target kekayaan dan menuju pintu finansial yang lebih baik? Simak artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Anda pernah mendengar kutipan “yang miskin makin miskin, yang kaya makin kaya”? Kalau kita melihat korban-korban dari investasi bodong atau penipuan yang mengatasnamakan bisnis, kebanyakan korbannya memang kelas menengah ke bawah. Namun sebetulnya miskin atau kaya tidak dapat dilihat hanya dari uang yang dimiliki. Kita mungkin ingat kasus Michael Caroll, seorang tukang sampah yang menang lotere di tahun 2002. Ia yang tadinya sangat miskin berubah drastis menjadi kaya. Namun tidak sampai dua tahun Caroll kehabisan semua uangnya dan kembali jadi tukang sampah. Apa yang terjadi padanya? Bagaimana dengan statistik yang menunjukkan bahwa 78% atlet NFL (liga sepakbola Amerika Serikat) yang gajinya mencapai puluhan juta dolar akan terlilit masalah finansial dalam dua tahun? Sebenarnya, ada dua penyebab seseorang tetap miskin, yakni poverty mindset dan society brainwash. Mari kita bahas satu persatu.
-
Pola Pikir Kekurangan (Poverty Mindset)
Pola pikir kekurangan atau (poverty mindset) adalah kekuatiran bahwa kita tidak akan merasa cukup. Pola pikir tersebut mempengaruhi kepercayaan diri seseorang sehingga ia merasa tidak berdaya memperbaiki keadaannya. Padahal, jika ia meyakini bahwa tujuan kekayaannya bisa tercapai, maka ia pasti akan bertemu kesempatan tersebut. Orang dengan poverty mindset adalah mereka yang pasrah--yakin bahwa tingkat keuangan mereka akan terhambat di situ-situ saja, dan menyerah atau pesimis akan harapan untuk keluar dari jerat kemiskinan yang ia alami. Sementara mereka yang berhasil mematahkan mindset tersebut meyakini bahwa dirinya punya peluang untuk menjadi pribadi yang berkelebihan. Kepercayaan diri bahwa suatu hari Anda bisa jadi kaya adalah faktor utama yang penting sekali, jika caranya memang betul.
-
Cuci Otak Massal (Society Brainwash)
Tanpa bermaksud menjelekkan sistem pendidikan yang lazim di masyarakat kita, patut diakui bahwa pola edukasi kebanyakan mengharuskan kita untuk bekerja setelah lulus kuliah. Setiap orang didesain untuk mengikuti struktur dari TK, SD, SMP, SMA hingga bangku kuliah. Bisa dikatakan tatanan edukasi ini sudah dipakai sejak 200 tahun lalu tanpa ada perubahan signifikan. Seseorang yang tidak mengikuti urutan sistem ini dipandang gagal atau kurang oleh lingkungan sekitarnya. Memang sangat baik jika kita bisa mengambil manfaat dari jenjang pendidikan yang kita jalani, tapi bukan berarti itu menjadi penentu keberhasilan yang absolut. Penting bagi kita untuk memiliki growth mindset, yakni kemampuan untuk keluar dari kenyamanan yang biasa diajarkan dan menjadi orang yang berbeda dari mayoritas, selama metodenya benar.
Jadi, apa solusi untuk keluar dari jerat kemiskinan yang selama ini mungkin tidak kita sadari? Setidaknya ada dua hal yang bisa menjadi solusi, yakni konsep personal finance dan entrepreneurial mindset. Dua hal ini hampir tidak pernah diajarkan di sistem edukasi. Coba ingat-ingat, apakah di bangku sekolah Anda pernah diajarkan cara untuk investasi atau trading? Apakah diajarkan cara mengelola pendapatan? Hanya ada beberapa lembaga atau institusi yang mengajarkan hal semacam itu, di luar pengajaran formal.
-
Personal Finance
Menurut data dari situs Detik.com, dari 270 juta orang di Indonesia hanya 102 juta orang saja yang melek finansial--sebuah angka yang sangat rendah. Mereka sama sekali tidak mendapatkan pengajaran cara mengatur keuangan meskipun mereka tahu cara menghasilkan uang. Mereka yang belum melek finansial juga umumnya enggan mencoba peluang baru misalnya seperti trading emas, mereka meyakini bahwa trading forex itu berbahaya, dan bagi mereka investasi itu bukan hal yang penting.
-
Entrepreneurial Mindset
Ini buka berarti semua dari Anda harus menjadi entrepreneur atau wirausaha. Memiliki entrepreneurial mindset berarti Anda berani melakukan hal yang kreatif dan berbeda dari yang sudah dirancang oleh sistem. Sekalipun nantinya gagal, Anda tetap belajar sesuatu melalui pola pikir ini, bukannya menyalahkan keadaan. Contoh pola pikir kreatif ini adalah ketika Anda bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan. Anda bukan berarti hanya mengikuti arahan atasan atau standar prosedur perusahaan. Anda harus memiliki kesadaran diri untuk lebih inisiatif dan inovatif untuk bisa membantu perusahaan.
Terbuka dengan Peluang Finansial seperti Trading Forex
Untuk melek finansial, Anda dapat memulainya dengan mempelajari instrumen-instrumen keuangan untuk mengembangkan aset, seperti trading. Mungkin bagi beberapa orang trading forex atau trading emas dianggap sesuatu yang kurang populer. Padahal, seperti yang dijelaskan dalam poin-poin di atas, kita harus memiliki growth mindset dan tidak terpaku pada sistem yang lama. Seperti George Soros yang berhasil membuat Bank of England bertekuk lutut ketika ia melakukan trading forex dan menghasilkan keuntungan lebih dari US$1 miliar, sehingga ia diberi gelar “orang yang membangkrutkan Bank of England.” Contoh lainnya adalah Bill Lipschutz, trader yang dikenal dengan sebutan “The Sultan of Currencies” dalam dunia trading forex. Ia memulai trading forex dengan menggunakan uang warisan neneknya sebesar $12.000. Dari modalnya itu, ia sukses meraup keuntungan sebesar US$250.000 dalam jangka waktu yang singkat. Lipschutz juga dapat menghasilkan US$300 juta dalam 1 tahun dengan melakukan trading forex.
Selalu ada kesempatan untuk keluar dari jerat kemiskinan, dan trading forex merupakan salah satu kesempatan yang dapat Anda tekuni. FOREXimf.com menyediakan tools trading terbaik bagi siapapun yang ingin serius menjadi trader. Anda bisa mempercepat proses dari pemula menjadi trader pro dengan mengikuti kelas edukasi forex yang komprehensif dan dipandu oleh market analyst yang berpengalaman belasan tahun. Jadilah melek finansial mulai hari ini.