FOREXimf.com - Dalam analisa fundamental apakah trader pernah berfikir apa sih yang mendasari pergerakan dinamis dalam kehidupan ekonomi? Mengapa harga-harga bisa melonjak naik atau merosot turun? Kenapa jika banyak uang beredar akan menimbulkan inflasi?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin bisa dijawab dengan sederhana dalam analisa fundamental. Karena siklus makro ekonomi yang membuat semuanya bisa terjadi, dan saling mempengaruhi. Mau tahu faktor apa saja yang bisa menggerakannya? Kita bahas satu persatu:
1. Sektor Tenaga Kerja: Pondasi Ekonomi yang Kuat
Percaya tidak dalam analisa fundamental jika makro ekonomi ini bergerak dari sektor tenaga kerja? Suatu negara bisa disebut ekonominya kuat jika sektor tenaga kerja tinggi.
Jika tingkat pengangguran rendah dan pertumbuhan pekerjaan tinggi, ini menciptakan pendapatan dan daya beli yang lebih tinggi. Artinya daya konsumsi masyarakatnya juga tinggi, dan uang akan berputar bisa membangkitkan aktivitas ekonomi lebih baik.
Selain itu, sektor tenaga kerja juga memainkan peran penting dalam menciptakan siklus ekonomi yang seimbang. Ketika lapangan kerja terbuka dan pekerjaan tersedia, individu memiliki lebih banyak kesempatan untuk memperoleh penghasilan, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dengan pengangguran rendah, produktivitas ekonomi cenderung meningkat, sementara penerimaan pajak dari tenaga kerja dapat meningkat, memberikan dukungan finansial bagi program-program pemerintah dan investasi infrastruktur. Oleh karena itu, sektor tenaga kerja yang kuat menjadi landasan penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
2. Sektor Konsumsi: Pemacu Pertumbuhan Ekonomi
Faktor ini pun berpengaruh karena Jika pendapatan masyarakat tinggi, sektor konsumsi cenderung baik karena orang lebih mampu membeli barang dan jasa. Semakin tinggi daya beli masyarakat semakin menunjukan bahwa aktivitas ekonomi sedang baik.
Dari konsumsi yang tinggi tersebut dapat membuat sektor bisnis juga mengalami kemajuan. para pemilik usaha bisa mendapatkan untung yang besar.
kemajuan dalam sektor konsumsi juga memiliki dampak positif bagi sektor bisnis lainnya. Permintaan yang tinggi atas barang dan jasa menciptakan peluang bagi pertumbuhan dan pengembangan berbagai industri.
Para pelaku usaha dapat merespons permintaan pasar yang meningkat dengan meningkatkan produksi dan layanan mereka, yang pada gilirannya memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.
Dengan demikian, sektor konsumsi bukan hanya pemacu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi indikator vital bagi kesehatan ekonomi suatu negara.
3. Sektor Bisnis: Penggerak Aktivitas Ekonomi
Sektor bisnis adalah faktor ke 3 dari siklus makro ekonomi. Dalam analisa fundamental jika sektor konsumsi berkembang, perusahaan akan melihat peningkatan permintaan atas produk dan jasa mereka.
Sebaliknya, jika sektor konsumsi lesu, bisnis mungkin mengalami penurunan permintaan dan kinerja yang buruk. Artinya kedua sektor sebelumnya bisa disimpulkan mengalami kelesuan.
Karena jelas bisa dilihat kurangnya tingkat konsumsi masyarakat dan mungkin saja di sektor tenaga kerja lebih banyak yang menganggur.
Dalam konteks ini, identifikasi dan pemahaman terhadap hubungan antara sektor bisnis dan sektor konsumsi menjadi sangat penting bagi para analis fundamental dan pelaku pasar.
Dengan memantau pergerakan dalam kedua sektor ini, para pengambil keputusan dapat mengantisipasi dan menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan kondisi ekonomi yang berkembang, membantu memitigasi risiko dan mengoptimalkan peluang investasi.
4. Pendapatan Negara: Ukuran Kesejahteraan Ekonomi
Suatu ekonomi negara akan baik jika ke 3 faktor sebelumnya tersebut juga baik. Tentu karena sektor bisnis bisa memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan negara melalui pajak perusahaan. Artinya semakin baik ketiga siklus makro ekonomi maka bisa dibilang negara tersebut sedang sangat baik.
Sebagai contoh, sektor bisnis memiliki peran vital dalam menyumbangkan pendapatan negara melalui pajak perusahaan. Dengan demikian, kesehatan ekonomi suatu negara dapat diindikasikan oleh kinerja yang baik dari tiga faktor sebelumnya dalam siklus makroekonomi.
Semakin baik kinerja sektor-sektor tersebut, semakin besar kontribusi mereka terhadap pendapatan negara, yang pada gilirannya menggambarkan keberhasilan dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
Sebelum membahas lebih dalam ada beberapa contoh kasus yang perlu dibahas dari 4 faktor yang sudah disebutkan yaitu:
- Kasus pertama. Bagaimana jika sektor tenaga kerja bagus, tapi sektor konsumsi jelek dan masyarakat cenderung tidak mau membelanjakan uangnya apa yang akan terjadi?
Jawabannya adalah: Jika dalam sudut pandang analisa fundamental tentu uang tidak berputar dan bisa mempengaruhi sektor bisnis, artinya sektor ini tidak sedang baik baik saja, dan mungkin pendapatan negara pun akan mengalami penurunan.
Lebih jauh lagi, penurunan kinerja sektor bisnis dapat berimplikasi langsung pada pendapatan negara. Sebagian besar pendapatan negara diperoleh melalui pajak, termasuk pajak perusahaan.
Ketika kinerja bisnis menurun, pendapatan yang diperoleh dari pajak perusahaan juga kemungkinan akan menurun. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan anggaran negara dan membatasi kemampuan pemerintah untuk menyediakan layanan publik, investasi infrastruktur, atau dukungan bagi sektor-sektor kunci lainnya.
- Kasus kedua. Jika sektor konsumsi terlalu tinggi dan orang banyak mengeluarkan uang untuk membeli barang dan jasa, apa yang akan terjadi?
Jawabanya adalah: Ini bisa membuat uang beredar terlalu banyak, dan membuat pasokan barang dan jasa tidak dapat mengimbangi tingginya permintaan. Lalu produsen mungkin menaikkan harga mereka. Peningkatan harga inilah yang membuat terjadinya inflasi.
Selain itu, inflasi juga dapat mengurangi nilai uang, mengakibatkan kemerosotan daya beli dan merugikan masyarakat yang mengandalkan tabungan untuk masa depan mereka.
Oleh karena itu, meskipun tingkat konsumsi yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, penting bagi pemerintah dan otoritas ekonomi untuk memantau dan mengelola inflasi agar tetap pada tingkat yang dapat diterima.
Dari sinilah sektor ke 5 dalam siklus makro ekonomi bergerak yaitu:
- Kebijakan Moneter: Kendali atas Keseimbangan Ekonomi
Pada prinsip analisa fundamental dasarnya Bank sentral memantau aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Jika terjadi sesuatu seperti contoh kasus yang tadi disebutkan. Maka bank sentral akan membuat kebijakan kebijakan yang dapat memberikan stimulus agar aktivitas ekonomi kembali membaik.
Jika aktivitas ekonomi menyebabkan potensi inflasi karena permintaan yang tinggi, bank sentral dapat meningkatkan suku bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Sebaliknya, jika ekonomi lesu dan perlu stimulus, bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi.
Jadi, dari sektor tenaga kerja hingga kebijakan moneter, setiap langkah dalam siklus ini saling terkait dan mempengaruhi keseimbangan ekonomi secara keseluruhan.
Sekarang udah kebayang kan soal siklus Makro ekonomi? Jika trader dapat memahami ini mencari peluang di dalam data ekonomi akan jauh lebih mudah karena bisa memetakan akan kemana arah kebijakan-kebijakannya.
Penting untuk trader memahami cara makro ekonomi bekerja untuk bisa analisa fundamental lebih tajam, akurat dan tidak terjebak hanya dengan angka angka saja saat trading forex.
Analisa fundamental tidak hanya menawarkan wawasan yang lebih dalam tentang market, tetapi juga memberikan pandangan yang lebih dalam tentang berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan mata uang.
Di artikel selanjutnya akan dibahas Analisa Fundamental : rahasia memprediksi NFP sebelum rilis.
Mau punya Insight fundamental yang dibedah secara mendalam dari sumber sumber yang terpercaya dan disajikan secara simple dan mudah dimengerti?