Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

CARA MENENTUKAN RISK TO REWARD RATIO DALAM TRADING FOREX

18 March 2023 in Blog - Trading - by Admin FOREXimf

Dalam bisnis dengan risiko tinggi dan pergerakan harga yang tidak pasti, sangat lumrah jika seorang trader forex ingin merasa benar. Kehilangan uang dalam jumlah banyak adalah hal yang sangat dihindari trader, itu sebabnya ia sebisa mungkin melakukan hal yang benar. Fluktuasi tinggi dalam pasar forex juga membuat trader berhati-hati. Mereka ingin memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan memprediksi pergerakan harga dengan tepat. Namun, George Soros pernah mengatakan, bahwa menjadi benar atau salah ketika trading tidaklah penting—yang penting adalah berapa banyak uang yang Anda hasilkan saat Anda benar dan berapa banyak yang hilang saat Anda salah.

Alkisah seorang trader bernama Anwar. Performa trading Anwar tidak terlalu bagus dan dia mencari cara untuk mencapai profitabilitas yang konsisten. Setelah membaca forum-forum terkait trading forex, Anwar menemukan istilah risk-to-reward ratio (R:R). Ia berdiskusi dengan trader-trader forex lainnya yang sudah menggunakan rasio R:R yang tinggi, dan katanya hal itu akan meningkatkan peluangnya membukukan profit. Ia mencobanya pada trade buy EUR/USD dan menargetkan take profit 500 pips dengan stop loss 250 pips. Sayangnya, pasangan mata uang tersebut hanya bergerak 300 pips sesuai harapannya, sebelum turun dan mengenai stop loss. Karena merasa stop loss-nya terlalu ketat, ia merevisi strateginya dan memperluas target dan stop loss-nya. Sekarang dia menargetkan 1500 pip dengan stop loss 500 pip. Namun, karena Anwar belum terlalu profesional dalam trading, ia salah menilai momentum kenaikan EUR/USD. Rupanya pasangan mata uang ini hanya bergerak naik 550 pips sebelum turun kembali ke area di mana ia entry dan ia akhirnya menutup posisi dengan hanya mendapatkan keuntungan 50 pips saja. Apakah kisah Anwar tersebut pernah menjadi pengalaman Anda sendiri?

Jika ya, jangan khawatir. Cukup umum bagi trader pemula dan profesional untuk menggunakan stop loss dan target profit yang lebar karena ingin meningkatkan peluang kemenangan mereka. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh adegan di atas, strategi ini juga dapat merugikan akun trading Anda. Ingatlah bahwa risk-to-reward ratio adalah perbandingan potensi risiko (jarak dari entri Anda ke stop loss) dan potensi reward (jarak dari entri Anda ke target profit). Pada contoh di atas, Anwar pertama-tama menggunakan rasio R:R 1:2 kemudian ia meningkatkannya menjadi rasio R:R 1:3. Bila trade terakhir berhasil, Anwar akan mengantongi pips tiga kali lipat lebih besar dari yang ia resikokan.

Jika Anda menggunakan rasio risiko yang lebih tinggi maka hal tersebut akan mengharuskan Anda untuk meningkatkan ekspektasi trading, atau jumlah yang Anda dapatkan per trade. Artinya, tekanan pada setiap kerugian akan berkurang, karena Anda hanya perlu benar beberapa kali untuk menutup kerugian dari trading Anda yang lain. Sayangnya, banyak trader menggunakan rasio risiko yang lebih tinggi untuk menutupi eksekusi trading yang buruk sebelumnya. 

Trader yang membidik target profit yang lebih tinggi berarti harga harus bergerak lebih jauh daripada pengaturan rasio risikonya. Di sisi lain, menggunakan stop loss yang terlalu ketat akan membuat Anda terlalu sering terkena stop loss tersebut dan Anda akan keluar market terlalu dini. Jadi, bagaimana Anda menemukan rasio R:R yang cocok untuk Anda? Meskipun tidak ada formula pasti untuk menemukan risk-to-reward rasio yang sempurna, Anda pertama-tama bisa memulainya dengan melihat tingkat kemenangan.

Simpelnya begini. Sebelum Anda mengharapkan rasio RR yang manjur untuk trading Anda, maka harus dipastikan terlebih dahulu kalau Anda sudah cukup sering menang. Contohnya, menggunakan RR 1:1 berarti potensi profit sama besar dengan potensi loss. Cara ini hanya akan berhasil jika Anda benar setidaknya melebihi separuh transaksi. Sebaliknya, menggunakan RR 1:3 berarti potensi keuntungan tiga kali lebih besar dari potensi kerugian, jadi Anda hanya perlu benar setidaknya lebih dari 25% dari transaksi Anda. Berikut adalah rumus praktis jika Anda ingin memodifikasi tingkat kemenangan dan rasio risiko:

Rasio risiko yang diperlukan = (1 / tingkat kemenangan) - 1

Tingkat kemenangan minimum = 1 / (1+ rasio risiko)

Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat memastikan bahwa tingkat kemenangan minimal yang diperlukan untuk rasio risiko 1: 1 adalah setidaknya 1 / (1 + 1) = 0.50%. Demikian juga, jika Anda hanya memiliki tingkat kemenangan 40%, maka Anda harus menemukan trading yang memiliki RR setidaknya 1 : (1/0.4) - 1 = 1:1.5 agar bisnis trading forex Anda dapat berjalan lancar dalam jangka panjang.

Sebelum Anda menghitung RR yang lebih sesuai untuk trading Anda dan mematuhinya, Anda harus ingat bahwa diperlukan latihan terlebih dahulu dengan meningkatkan tingkat kemenangan trading Anda. Selain itu Anda juga harus memperhitungkan kondisi trend dan kisaran volatilitas rata-rata per hari dari pasangan mata uang yang ditradingkan. Selalu ingat bahwa tidak ada risk-to-reward ratio yang paling cocok untuk setiap trader dan setiap trade. Namun, selama Anda memperhatikan peluang dan berupaya mengelola risiko, Anda pasti akan menemukan RR yang tepat untuk menghasilkan profit secara konsisten.

Share :