Dalam trading forex, mengelola posisi floating atau mempertahankan posisi terbuka adalah hal yang sangat penting. Bahkan, bisa dikatakan itu sama pentingnya dengan menyusun trading plan. Jika Anda tidak mengetahui kapan harus mempertahankan posisi, maka psikologi trading Anda mudah terpengaruh, seperti ingin cepat-cepat menutup posisi ketika profit karena takut. Bagaimana seharusnya trader forex bersikap ketika mengelola posisi yang sedang floating? Berikut ini tiga tips untuk mengatur posisi yang terbuka.
-
Terus memantau pasar
Anda termasuk trader teknikal atau fundamental? Atau mungkin Anda trader forex yang menggunakan dua metode tersebut? Apapun tipe Anda, Anda tidak bisa menyangkali bahwa laporan ekonomi bisa sangat mempengaruhi pergerakan harga. Itulah sebabnya seorang trader perlu untuk terus memantau news yang berpotensi memberikan imbas risiko pada posisi trading Anda. Ada yang mengatakan bahwa reaksi pasar terhadap berita lebih penting daripada berita itu sendiri.Tapi tentu saja Anda harus tahu peristiwa apa yang diberitakan sebelum dapat memanfaatkan reaksi pasar. Penting untuk selalu memperhatikan potensi berubahnya market untuk mengantisipasi kemungkinan hancurnya skenario trading yang sudah Anda siapkan.
-
Bersikap fleksibel dengan rencana trading Anda
Apabila Anda adalah pembaca setia blog FOREXimf, pasti Anda sudah mengetahui dengan jelas bahwa bersikap fleksibel dengan trading plan merupakan hal yang penting. Fleksibel di sini bukan berarti membuat perubahan sesuka hati dan tidak mengikuti rencana sejak awal. Fleksibel dengan trading plan artinya membuat penyesuaian berdasarkan faktor-faktor yang sudah menjadi berbeda dengan rencana semula. Trader yang fleksibel adalah mereka yang rutin memeriksa validitas analisanya seiring dengan berjalannya waktu.
Selain itu, perlu diingat bahwa semakin lama Anda membiarkan posisi terbuka, maka semakin besar pula kemungkinan trade tersebut akan terkena risiko dari peristiwa atau berita yang lainnya. Anda mesti memikirkan beberapa hal seperti: Berapa lama Anda berencana untuk membiarkan trade tersebut tetap terbuka? Apakah analisa Anda masih berlaku setelah beberapa jam, hari, atau bahkan minggu?
Kita dapat melihat contoh kasus ini: Katakanlah Anda melihat potensi double top pada AUD/USD sebagai trade intraday. Anda mengambil posisi sell di "puncak" dan menunggu pergerakan harga turun. Namun setelah beberapa sesi trading, Anda melihat bahwa AUD/USD terus bergerak sideways di dekat level entri Anda. Apakah "double top" Anda masih valid, atau haruskah Anda mengambil profit lebih awal?
-
Update order dan besaran lot
Meskipun Anda sudah memiliki risk-to-reward ratio yang ideal dan rencana trading yang sangat matang, Anda mungkin tetap perlu untuk mengubah level order dan besaran lot posisi. Ingat, Anda ingin meminimalkan risiko. Bila satu atau dua faktor dalam rencana trading Anda tidak berjalan sesuai harapan, namun menurut Anda peluang tersebut masih menyisakan sedikit harapan, maka Anda bisa mencoba untuk mengurangi besaran lot.
Di sisi lain, jika Anda menemukan bahwa pergerakan harga lebih baik dari yang Anda perkirakan, maka Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menyesuaikan stop loss atau mengambil sebagian profit. Sebenarnya memang jauh lebih baik bila penyesuaian seperti ini dimasukkan dalam rencana trading Anda sejak awal, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan?
Kesimpulan
Cukup sederhana, ya? Anda hanya perlu mengingat dan menjalankan 3 kiat di atas untuk mengelola posisi floating Anda, supaya trading plan yang sudah disusun matang sebelumnya tidak berakhir dengan sia-sia. Praktekkan secara konsisten sehingga menjadi rutinitas dalam trading, dan lihatlah bagaimana nanti kebiasaan tersebut dapat mendongkrak performa trading Anda.