Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

PERAN EMOSI DALAM TRADING: MENGENAL BAGAIMANA EMOSI MEMPENGARUHI PERFORMA TRADING

25 March 2023 in Blog - Trading - by Admin FOREXimf

Saat mencari strategi yang paling tepat untuk mencetak keuntungan maksimal dalam trading, sering kali hal yang fokus dipelajari berkutat pada sisi teknis dan teori tren trading saja. Tanpa disadari, selain mempelajari strategi teknis dari trading, seorang trader tidak boleh mengesampingkan pentingnya menguasai cara mengontrol emosi saat melakukan trading. Seberapa besar sebenarnya peran emosi dalam trading? Sikap seperti apa yang harus dimiliki untuk bisa dapat profit maksimal dari trading? Simak penjelasan lebih lanjut.

Faktor Yang Mempengaruhi Emosi Dalam Trading

Sebelum memahami cara mengolah emosi sendiri, terlebih dahulu Anda harus dapat menganalisa faktor yang bisa memancing emosi tersebut saat sedang membuat keputusan dalam trading. Beberapa contoh dari faktor tersebut adalah situasi pasar yang tidak stabil, pengalaman merugi besar, kondisi lingkungan sekitar dan kerumitan teknik trading yang digunakan. Emosi yang dapat ditimbulkan dari faktor-faktor tersebut dapat berupa rasa takut, cemas, stres hingga rasa percaya diri yang terlalu tinggi atau keserakahan. Oleh karena itu, ketika Anda merasakan perasaan tersebut di tengah proses pengambilan keputusan trading, hal utama yang harus anda lakukan adalah menganalisa faktor penyebabnya.

Dampak Ketidakmampuan Mengelola Emosi Dalam Trading

Meski kedengarannya tidak terlalu serius, trader yang gagal dalam mengelola emosi dapat membuka peluang yang lebih besar dalam mendapatkan pengalaman performa buruk serta resiko kerugian. Berikut adalah hal-hal yang dapat terjadi apabila Anda tidak mengelola emosi dengan baik:

  • Overtrading. Overtrading adalah sebuah tindakan dimana seorang trader membuka posisi terlalu banyak atau terlalu sering. Tentu saja overtrading dapat meningkatkan resiko kerugian yang besar karena banyaknya posisi yang tidak terkendali. Hal ini dapat terjadi apabila trader tidak bisa mengontrol perasaan serakah atau bahkan keinginan untuk membalaskan dendam. Overtrading bisa terjadi dalam dua kasus yang berbeda, pada trader yang sebelumnya berhasil mendapatkan profit, keinginan untuk mendapatkan profit lebih banyak lagi bisa membayangi pengambilan keputusan yang efektif. Begitu sebaliknya, trader yang baru saja merugi dapat melakukan overtrading untuk membalaskan kerugian sebelumnya dan berharap balik modal pada posisi selanjutnya tanpa berpikir peluang untuk rugi juga sama terbukanya.
  • Mempertahankan posisi rugi terlalu lama. Salah satu faktor utama keberhasilan dalam trading adalah manajemen resiko. Trader yang tidak siap untuk menerima kerugian kerap kali enggan untuk menutupn posisi yang merugi atau sama sekali tidak menguntungkan demi harapan keuntungan ada di beberapa langkah di depan. Bukan malah untung, tindakan ini sering kali menambah kerugian yang seharusnya bisa diminimalisir sejak awal apabila trader bijak dalam menerima kerugian trading dan menutup posisi secepatnya.
  • Membuka posisi trading impulsif yang tidak rasional. Posisi trading yang impulsif mengesampingkan kemungkinan resiko yang mungkin terjadi. Hal ini cenderung dilakukan oleh trader yang terlalu percaya diri dan hanya memiliki mindset yang menganggap trading sebagai kunci menuju kekayaan instan. Strategi tidak lagi menjadi pedoman melainkan keyakinan yang tidak berlandaskan teori.

Cara Mengelola Emosi Dalam Trading

Berikut adalah tips mengelola emosi saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan krusial dalam trading:

  1. Menyiapkan strategi trading. Sebelum Anda mengambil tindakan apapun, pastikan Anda sudah membekali diri dengan berita terbaru serta strategi teknikal yang akan Anda gunakan. Setelah Anda bisa membaca situasi dan tren yang terjadi, jangan merubah pikiran berdasar rasa takut ataupun serakah. 
  2. Miliki disiplin manajemen resiko. Tetapkan level stop loss dan juga level take profit yang rasional dan disesuaikan dengan kondisi finansial dan besaran modal yang tersedia.
  3. Lakukan analisa evaluasi berkala. Analisa setiap kerugian dan keuntungan yang Anda buat di trading sebelumnya sebagai materi untuk pengembangan diri.

Maksimalkan potensi profit serta perkembangan kemampuan Anda dengan mengetahui cara mengelola emosi yang efektif dalam trading.

Share :