Siapa yang bisa tenang jika melakukan trading sambil diliputi kekhawatiran? Rasa khawatir ketika trading forex dapat muncul sebagai respon untuk mengantisipasi diri dari rasa sakit. Rasa sakit seorang trader forex bisa terjadi ketika ia kehilangan modal tradingnya. Atau bisa juga ketika ia salah ambil posisi, di mana seharusnya trader mengambil posisi buy tapi malah mengambil posisi sell. Kekhawatiran itu kemudian diperparah dengan rasa takut akan kehilangan peluang trading, atau melupakan aspek penting ketika melakukan analisa teknikal.
Harga terus bergerak maju, dan kekhawatiran Anda terus menanjak. Jika rasa khawatir tidak disadari dan ditangani, trader forex bisa membuat keputusan-keputusan keliru yang akhirnya akan merugikan dirinya. Misalnya, Anda mungkin pernah mengalami situasi di mana Anda khawatir dengan pergerakan harga yang terjadi akibat news atau situasi yang tidak terduga lainnya. Karena dikuasai kekhawatiran, Anda kemudian memutuskan untuk mengubah level take profit dan stop loss. Ketika kekhawatiran Anda tidak diatasi, Anda akhirnya tidak lagi mengikuti rencana trading. Anda terlalu khawatir kalau-kalau akan mengalami kerugian trading.
Kekhawatiran mengalihkan fokus Anda dari situasi yang sedang dihadapi. Anda pun bisa saja membuat keputusan trading berdasarkan feeling semata dan tidak lagi rasional. Beberapa trader bisa memberikan respon lainnya dari kekhawatiran, yakni duduk diam tanpa melakukan tindakan apapun. Ini juga merugikan karena waktu jadi terbuang percuma tanpa menghasilkan hal produktif.
Bagaimana Cara Trader Dapat Memanfaatkan Kekhawatiran?
Kekhawatiran dapat digunakan sebagai sinyal untuk menghadapi berbagai masalah. Sebagai contoh, jika Anda khawatir akan kerugian, maka respon Anda seharusnya adalah membuat rencana trading dengan lebih baik dan tidak menggunakan terlalu banyak leverage.
Jika Anda mulai merasa khawatir dengan hal-hal kecil yang biasanya tidak Anda pikirkan, maka hal pertama yang harus Anda pertanyakan adalah, “Apa yang sebenarnya saya takutkan?” Mungkin Anda begitu kepikiran dengan loss trading yang baru dihadapi, padahal sebenarnya kerugian itu hanyalah 0.1% dari keseluruhan akun trading Anda. Teruslah menggali, apa yang sebenarnya Anda takuti. Apakah Anda takut dengan masa depan karier Anda sebagai trader? Apakah Anda khawatir tidak bisa bayar cicilan rumah? Apakah Anda takut dengan respon negatif dari istri Anda?
Dalam bisnis apapun pasti ada namanya loss—tidak mungkin selalu profit. Trader harus objektif memandang hal ini. Selama kerugian itu masih dalam batas yang wajar, anggaplah bahwa itu adalah biaya-biaya bisnis yang harus dikeluarkan.
Khawatir akan selalu ada ketika forex trading, tapi Anda harus mencoba mencari penyebab sebenarnya. Bayangkan Anda berada dalam skenario trading terburuk—apa yang akan Anda coba lakukan jika benar-benar berada dalam situasi itu? Dengan melakukan visualisasi seperti ini, Anda bisa lebih terkendali ketika nantinya bertemu situasi yang Anda khawatirkan. Perhatian Anda haruslah terpusat pada trading plan dan seluruh proses trading, bukan kepada ketakutan.
Jika Anda khawatir dengan kegagalan yang mungkin muncul dalam transaksi Anda, yang harus Anda lakukan adalah berpegang pada trading plan dan tidak bersikap emosional dalam membuat keputusan. Jika Anda khawatir dengan peluang profit yang tidak bisa Anda ambil, Anda harus menyiapkan diri dengan pemahaman akan pasar dan strategi trading yang sesuai. Kemudian jika Anda khawatir kehilangan uang, Anda bisa mencoba untuk trading tanpa risiko di Akun Demo sampai kepercayaan diri Anda kembali terpupuk. Jadi kekhawatiran muncul bukan untuk membebani Anda, melainkan memicu Anda melakukan suatu tindakan aktif yang menghasilkan solusi.