FOREXimf.com - Di tengah munculnya strategi trading forex yang tak terhitung jumlahnya, konsep supply and demand forex selalu hadir sebagai fondasi yang tidak tergoyahkan yang menopang pergerakan harga.
Konsep supply and demand forex sering kali terabaikan oleh para pemula. Padahal inilah denyut nadi yang menggerakkan pasar forex, menciptakan gelombang harga yang kadang tidak terprediksi namun penuh peluang.
Supply and demand forex bukan sekadar representasi kuantitatif dari pasar forex, melainkan cerminan dari emosi, psikologi, dan perilaku manusia.
Di balik kesederhanaannya, konsep supply and demand forex ini menyimpan kedalaman yang sering kali hanya dapat dipahami oleh mereka yang bersedia mengeksplorasi lebih dalam.
Dalam dimensi ini, zona supply menggambarkan level di mana minat jual menguat, sementara zona demand melambangkan area di mana pembelian intens terjadi.
Seorang trader yang memahami esensi supply dan demand ibarat seorang pelaut yang dapat membaca arah angin dan gelombang.
Ia tak hanya mengikuti arus, tetapi juga memanfaatkan pola-pola alami untuk mengarahkan perahu menuju pelabuhan profit.
Namun, memahami bukanlah sekadar untuk mengetahui. Trader membutuhkan perenungan, analisis, dan keberanian untuk bertindak.
Pada artikel ini kita akan membedah strategi supply and demand forex, serta bagaimana seorang trader dapat memanfaatkan strategi ini untuk mengambil keputusan yang berlandaskan logika, bukan sekadar spekulasi.
Memahami Supply and Demand Forex
Di dalam ilmu ekonomi, supply adalah penawaran suatu barang di market, dan pelaku dalam hal ini adalah seller.
Sedangkan demand adalah permintaan suatu barang di market, di mana pelaku dalam hal ini adalah buyer. Ketika supply and demand bertemu maka terbentuklah transaksi di suatu harga.
Oleh karena itu pergerakan harga pada umumnya itu bisa naik dan turun akibat dari permintaan dan penawaran di pasar.
Apabila permintaan itu lebih tinggi daripada penawaran atau demand lebih tinggi daripada supply, maka harga akan cenderung naik.
Apabila penawaran itu lebih tinggi daripada permintaan atau supplynya itu lebih tinggi daripada demand, maka harga akan cenderung turun. Ini merupakan hukum ekonomi.
Area supply and demand forex merupakan sebuah area di mana terjadinya keseimbangan antara buyer dan seller di market pada masa lalu sebelum salah satunya itu lebih dominan dan menyebabkan harganya naik atau malah turun dari area tersebut.
Dengan mempelajari supply and demand forex, kita dapat melihat potensi pergerakan harga forex ke depannya.
Apakah supply and demand forex sama dengan support dan resistance forex? Fungsi dari supply and demand forex sebenarnya sama saja dengan konsep support dan resistance.
Pada area tersebut harganya berpotensi untuk berhenti naik atau berhenti turun kemudian berbalik arah. Namun tentu saja, penggunaan istilah tersebut dikembalikan ke masing – masing trader sendiri.
Penentuan Area Supply and Demand Forex
Berikut ini saya akan berikan contoh untuk penentuan area supply dan demand forex pada chart. Pertama kita melihat area – area mana saja yang tampak ada kecenderungan harga tertahan di area tersebut.
Jika kalian bingung untuk penentuan area supply and demand forex, kalian bisa mencari indikator support and demand forex di forum – forum forex seperti forexfactory.com.
Download indikator tersebut, lalu masukan ke menu File – Open Data Folder – MQL4 – Indicators – lalu tutup aplikasi Meta Trader 4 dan buka kembali. Nanti indikator tersebut sudah bisa digunakan.
Berikut gambaran contoh beberapa indikator supply and demand forex yang telah dimasukkan ke Meta Trader 4.
Strategi Trading Supply and Demand Forex + EMA + Stochastic
Berbicara mengambil keputusan trading hanya berdasarkan supply and demand forex saja tidaklah cukup.
Akan semakin sempurna jika kalian menggabungkannya dengan indikator lain agar semakin tinggi tingkat akurasinya.
Namun kalian juga perlu membatasi penggunakan indikator lain untuk membantu keputusan trading kalian, karena jika terlalu banyak indikator pun akan membuat kalian menjadi kebingungan.
Berikut ini saya akan mencontohkan penggabungan strategi supply and demand forex beserta dengan indikator Exponential Moving Average (EMA) dan Stochastic.
Indikator EMA ini digunakan sebagai rujukan lain untuk area supply and demand forex, sekaligus digunakan untuk membaca trend yang ada di market.
Indikator stochastic dijadikan penguat keputusan trading. Kalian bisa entry buy jika berada di area oversold dan bisa entry sell jika berada di area overbought.
Pada strategi kali ini, kita menggunakan 4 EMA yakni EMA 20 (biru), EMA 50 (hitam), EMA 100 (ungu) dan EMA 200 (kuning).
Jika EMA 20, EMA 50 dan EMA 100 berada di atas EMA 200, itu berarti harga berada dalam kondisi uptrend dan kita cukup mencari zona demand lalu hanya mencari posisi beli.
Jika EMA 20, EMA 50 dan EMA 100 berada di bawah EMA 200, itu berarti harga berada dalam kondisi downtrend dan kita cukup mencari zona supply lalu hanya mencari posisi sell.
Strategi ini bisa digunakan di timeframe H1 atau H4.
Berikut ini adalah gambaran kondisi uptrend:
Dan berikut untuk gambaran kondisi downtrend :
Setelah kalian melihat trend yang sedang terjadi di chart, ini saatnya kalian melihat area supply and forex nya.
Jika area supply dan demand forex-nya berada di area sekitar EMA dan kondisi indikator stochastic sejalan dengan market (overbought atau oversold), kalian bisa mengambil posisi buy atau sell sesuai trendnya.
Berikut contoh untuk strategi buy:
Grafik EURAUD pada timeframe H1, terlihat berada dalam kondisi uptrend di mana EMA 20, EMA 50 dan EMA 100 berada di atas EMA 200.
Pada saat yang bersamaan harga berada di area demand, di mana harga tersebut pun berada di sekitar area EMA 100.
Jika melihat kondisi stochastic berada di area oversold, kalian bisa mengambil posisi beli dengan stop loss di bawah EMA 100 atau di sekitar EMA 200.
Untuk take profit kalian bisa menggunakan risk to reward ratio sebesar 1:1 yang artinya take profit sama dengan jumlah resikonya. Contohnya jika resiko 300 pips, maka take profit juga sebesar 300 pips.
Untuk cara lain penentuan take profit, kalian juga bisa meletakan take profit di area supply terdekat.
Berikut contoh untuk strategi sell:
Sebetulnya sama dengan strategi buy, namun hanya dibalikkan saja.
Jika melihat grafik EURJPY pada timeframe H1, terlihat dalam kondisi downtrend. Hal ini ditunjukkan dari indikator EMA 20, EMA 50 dan EMA 100 berada di bawah EMA 200.
Pada saat yang bersamaan harga berada di area supply, di mana harga tersebut pun berada di sekitar area EMA 100.
Jika melihat kondisi stochastic berada di area overbought, kalian bisa mengambil posisi sell dengan stop loss di atas EMA 100 atau di sekitar EMA 200.
Untuk acuan take profit sama dengan strategi buy, di mana kalian bisa menggunakan risk to reward ratio sebesar 1:1.
Untuk cara lain penentuan take profit, kalian juga bisa meletakkan take profit di area demand terdekat.
Trading Forex Lebih Mudah di QuickPro. Install Sekarang!
Nah, sejauh ini, kalian pasti sudah mengerti kegunaan dari supply and demand forex secara lebih mendalam, bukan?
Apabila Anda masih kebingungan atau butuh panduan lebih detail, jangan sungkan menghubungi Relationship Manager Anda terutama jika Anda sudah menjadi nasabah broker FOREXimf.
Jika kalian tertarik memiliki komunitas trader untuk wadah berdiskusi dan bertukar pikiran, sebenarnya sangat tepat jika bergabung di FOREXimf. Bisa mendapatkan peluang analisis, trading signal, dan strategi forex lainnya di sini.
Untuk memulai, coba daftar akun demo dulu saja di sini.
Selamat mencoba!