Statistik mengatakan bahwa tingkat kegagalan dalam industri forex sangatlah tinggi. Diperkirakan lebih dari 95% calon trader keluar dari bisnis ini dalam beberapa tahun pertama trading mereka. Sebetulnya kesalahan umum ini bisa diidentifikasi sejak awal dan bisa dicegah. Nah, dalam artikel berikut ini saya akan membagikan setidaknya empat hal yang harus dihindari trader forex agar tidak mengalami kegagalan di bisnis ini, sebagaimana yang pernah dijelaskan trader proprietary Mike Bellafiore dalam bukunya yang berjudul One Good Trade. Meskipun pengalamannya terjadi saat trading saham, namun bisa berlaku dalam trading forex juga.
-
Trader yang Tidak Mendengarkan Pasar
Jika Anda paham dasar-dasar trading, tetapi tidak dapat menerapkannya dalam konteks yang tepat, keahlian Anda sendiri tidak akan menghasilkan keuntungan seperti yang Anda inginkan. Pada akhirnya, pasarlah yang akan mendikte pergerakan harga. Jadi trader yang kerap kali mengabaikan apa yang dikatakan pasar kemungkinan besar akan berakhir dengan kegagalan. Misalnya, jika Anda bersikeras untuk mengambil posisi buy EUR / USD padahal data fundamental baru muncul dan harga bergerak ke posisi terendah yang baru. Seharusnya Anda mengambil waktu sejenak untuk menilai kembali situasinya. Luangkan waktu untuk mencari tahu apakah ada informasi tambahan yang menguatkan keputusan Anda dalam menentukan tindakan saat itu. Anda tidak usah bersikap keras kepala atau bahkan menambah posisi Anda. "Pasar memiliki aturannya tersendiri," tulis Mike Bellafiore. "Ketika seseorang tidak mematuhi aturan, pasar dapat mengambil uang dari saku Anda dan pasar tidak akan mengembalikannya kepada Anda."
-
Trader yang Tidak Menikmati Trading
Seseorang akan cepat menjadi ahli ketika ia didorong oleh keinginan yang murni untuk belajar dan melakukan yang lebih baik. Tanpa rasa ingin tahu dan kesenangan terhadap trading, trader tidak akan termotivasi untuk berlatih di demo account. Akan sulit baginya untuk membangun keahlian tradingnya. Ketika trader tidak memiliki kecintaan pada trading, ia akan merasa berat dalam melakukan analisis pasar atau meriset pasar. Hal inilah yang menyebabkan banyak trader memilih menyerah di awal dan kemudian mengejar sesuatu yang lain.
-
Trader yang Menetapkan Ekspektasi yang Tidak Realistis
Tidak semua trader bisa berhasil dan memiliki karir yang tahan lama. Jika Anda ingin menjadi seperti mereka, dibutuhkan banyak waktu dan beberapa kali loss sebelum akhirnya bisa berhasil. Beberapa trader pemula berpikir, dia tidak boleh mengalami kerugian. Akibatnya, mereka jadi tertekan sendiri dan menganggap trading terlalu sulit bagi mereka.
Untuk menghindari nasib seperti mereka, Anda harus menerima bahwa loss adalah sesuatu yang pasti akan Anda hadapi. Mau sejago apapun Anda, pasti sebagai pemula Anda akan mengalami kerugian beruntun dan mengalami drawdown yang mungkin akan membuat Anda merasa tidak enak. Tahukah Anda, bahwa trader forex terbaik di luar sana juga masih mengalami hal-hal ini? Penting untuk menjalani proses demi proses dalam trading sebelum menjadi besar di bisnis ini.
-
Trader yang Merasa Dirinya Benar
Menyebalkan memang jika kita mengalami kesalahan padahal kita sudah mencoba berusaha sebaik mungkin. Trader forex terkadang merasa gagal ketika trading mereka tidak berjalan seperti yang mereka rencanakan. Mereka tetap berpegang teguh pada keputusan trading mereka, keras kepala dengan hal yang menurut mereka benar, dan menolak untuk keluar dari posisi yang sudah merugi. Anda harus ingat bahwa Anda tidak boleh melakukan transaksi secara emosional. Trader yang sukses tahu kapan mereka harus keluar dari posisi yang merugi, dan mereka melakukannya sesegera mungkin. Untuk mendapatkan keuntungan secara konsisten, Anda harus menerima kenyataan bahwa Anda tidak dapat mengontrol hasil, tapi selalu ada cara agar trading Anda bisa lebih baik dari sebelumnya.
Demikian 4 kesalahan umum yang dialami trader yang gagal di bisnis forex. Dengan belajar dari sumber-sumber kegagalan tersebut, kita bisa mengenali kebiasaan trading kita dan tahu apa yang harus dihindari. Dengan begitu, sebelum kita menabrak tembok kegagalan, kita sudah bisa memperbaiki perilaku dan pola pikir kita.