Dolar AS sempat tertekan namun sepertinya mampu sedikit bangkit. Pekan ini kita akan menantikan data inflasi dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris, data tenaga kerja dari Inggris dan Australia, retail sales dari AS dan setidaknya empat pengumuman suku bunga dengan Federal Reserve (Fed) sebagai primadonanya.
Di awal pekan lalu ketua Fed Janet Yellen memberikan penilaian positif terhadap proyeksi ekonomi AS dan mengatakan kenaikan suku bunga sangat mungkin terjadi meskipun ia tidak memberikan waktu yang spesifik untuk itu. Pertumbuhan lapangan pekerjaan dan inflasi diperkirakan akan kembali menguat. Meskipun demikian, Yellen menyebutkan empat resiko yang dihadapi perekonomian AS yang bisa membayangi kebijakan moneter Fed. Empat hal itu adalah melambatnya permintaan, produktivitas, inflasi dan resiko dari luar negeri.
Di akhir pekan ini data klaim pengangguran diperkirakan akan turun. Apakah trend ini akan berlanjut?
Berikut ini adalah data ekonomi penting di pekan ini:
-
Data inflasi Inggris: Selasa (14/6), 15.30 WIB
Tingkat inflasi Inggris turun menjadi 0,3% di bulan April di tengah turunnya biaya penerbangan. Transportasi udara turun sebesar 14,2%, padahal di periode yang sama di tahun lalu naik 4,5% setelah libur Paskah berakhir. Bank of England (BoE) memperkirakan inflasi akan aik di semester ke-2 tahun 2016. Gubernur BoE, Mark Carney menjelaskan inflasi saat ini masih berada di bawah target BoE yaitu 2% karena harga komoditi jatuh tajam sementara sterling menguat. Para ekonom memperkirakan inflasi masih akan tetap tertekan di kuartal II/2016.
Bulan ini inflasi diperkirakan naik sebesar 0,4%.
-
US retail sales: Selasa (14/6), 19.30 WIB
Tingkat penjualan eceran di AS mencatatkan kenaikan tertinggi tahunan dengan kenaikan 1,3% di bulan April. Di bulan sebelumnya, sektor penjualan eceran mengalami penurunan 0,3%. Peningkatan tersebut mengindikasikan bahwa perekonomian AS secara umum mengalami rebound pasca kuartal pertama.
Penjualan inti, di luar otomotif, naik 0,8%. Data ini merupakan salah satu data yang mendukung potensi kenaikan suku bunga di bulan Juni, namun dibayangi oleh memburuknya data non-farm payrolls.
Untuk bulan Mei, data penjualan eceran diperkirakan naik sebesar 0,4%.
-
Laporan tenaga kerja Inggris: Rabu (15/6), 15.30 WIB
Sektor tenaga kerja Inggris masih kuat di bulan April, meskipun penciptaan lapangan pekerjaan baru menurun menjelang referendum terkait keanggotaan Inggris di Uni Eropa. Jumlah penerima tunjangan pengangguran di bulan April mengalami penurunan sebesar 2.400 di bulan April menjadi 737.800. Di kuartal pertama 2016, jumlah pengangguran turun sebesar 2.000 menjadi 1,69 juta.
Tingkat pengangguran di bulan April diperkirakan bertahan di 5,1%, sementara pendapatan rata-rata per jam diperkirakan naik 1,7%.
-
US PPI: Rabu (15/6), 19.30 WIB
US PPI di bulan April naik 0,2% seiring naiknya harga energi. Kenaikan tersebut sebenarnya lebih rendah daripada perkiraan dan kenaikan inflasi kemungkinan akan tetap moderat dalam beberapa bulan mendatang. Dalam basis tahunan, PPI tidak mengalami perubahan setelah turun 0,1 persen di bulan sebelumnya. Di bulan April, harga energi mengalami kenaikan 0,2%, menyusul kenaikan 1,8% di bulan Maret. Penjualan makanan turun 0,3% menyusul penurunan 0,9% di bulan Maret.
Data PPI kali ini diperkirkan naik 0,3% sementara core PPI naik sebesar 0,1%.
-
Keputusan Suku Bunga Fed: Rabu (15/6), pengumuman pukul 01.00 WIB, konferensi pers pukul 01.30 WIB
Federal Reserve mempertahankan suku bunga di bulan April, namun tetap membuka peluang untuk kenaikan suku bunga di bulan Juni. Pejabat Fed mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi melambat dan mereka tengah mengawasi inflasi dan resiko ekonomi global. Pengeluaran rumah tangga moderat namun pendapatan riil meningkat.
Sepertinya kenaikan suku bunga belum akan terjadi di bulan Juni. Pengaruh Brexit serta lemahnya data tenaga kerja merupakan hal yang diperhatikan oleh Fed untuk memutuskan kebijakan moneter. Mungkin kita bisa mendapat petunjuk tentang kenaikan suku bunga di bulan Juli. Jika data ekonomi membaik dan tidak terjadi Brexit, ada kemungkinan suku bunga akan naik di pertengahan musim panas. Mungkin Yellen akan berhati-hati dalam konferensi persnya tentang hal tersebut. Namun jika Fed mempertahankan perkiraan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini, maka kenaikan suku bunga di bulan Juli akan sangat mungkin terjadi.
-
Data tenaga kerja Australia: Kamis (16/6), 08.30 WIB
Lapangan pekerjaan di Australia bertambah 10.800 di bulan April dan tingkat pengangguran bertahan di 5,7% yang merupakan level terendah dalam dua tahun. Jumlah pekerja purnawaku berkurang 9.300 sementara pekerja purnawaktu berkurang sebesar 20.200. RBA memperkirakan lapangan pekerjaan akan bertambah namun lebih lambat dibandingkan tahun lalu. Sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan bertahan di kisaran 5,8% di tahun 2016.
Kali ini lapangan pekerjaan diperkirakan akan bertambah sebesar 15.100 sedangkan tingkat pengangguran diperkirakan tidak akan berubah.
-
Keputusan suku bunga Jepang: Kamis (16/6), waktu tentative
Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga di bulan April dan mempertahankan bunga simpanan di minus 0,1% dan stimulus sebesar 80 triliun yen. Namun BOJ juga membuka peluang untuk pelonggaran kebijakan moneter dan pinjaman untuk area yang menderita dampak gempa Kyushu.
-
Keputusan suku bunga Swiss: Kamis (16/6), 14.30 WIB
Swiss National Bank diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan suku bunga. Suku bunga negatif di minus 0.75%. Sejak melepas batas kurs CHF terhadap EUR pada 15 Januari lalu, SNB terus memantau kurs EUR/CHF dari waktu ke waktu. Sepertinya SNB belum akan mengubah tingkat suku bunganya.
-
Keputusan suku bunga Inggris: Kamis (16/6), 18.00 WIB
Bank of England mempertahankan suku bunga di 0,5% pada pertemuan terakhir. Referendum Uni Eropa dianggap bisa berdampak pada stabilitas ekonomi Inggris. Gubernur BOE Mark Carney mengatakan bahwa ia masih dovish terkait proyeksi ekonomi karena melambatnya pertumbuhan GDP menjelang referendum. Carney menyuarakan kekhawatiran jika hasil referendum memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa maka hal tersebut berpotensi mengubah proyeksi inflasi dan berdampak pada perubahan kebijakan moneter.
-
Data inflasi AS: Kamis (16/6), 19.30 WIB
CPI April naik 0,4% karena naiknya harga bensin. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari 2013. Meskipun demikian, secara umum inflasi masih tertekan. Karena itulah Fed tidak terburu-buru menaikkan suku bunga meskipun pertumbuhan ekonomi stabil. Banyak ekonom berpendapat inflasi akan mendekati target Fed di akhir tahun.
Inflasi diperkirakan akan naik 0,3% sementara inflasi inti diperkirakan sebesar 0,2%.
-
US Philly Fed Manufacturing Index: Kamis (16/6), 19.30 WIB
Philadelphia adalah barometer untuk aktivitas manufaktur dan indeksnya masih berada di area negatif di bulan Mei, jatuh ke minus 1.8 menyusul pelemahan ke minus 1.6 yang tercaat di bulan sebelumnya. Indeks tersebut sudah berada di area negatif dalam sembilan bulan terakhir, yang berarti terjadi penurunan dalam aktivitas bisnis.
-
US Unemployment Claims: Kamis (16/6), 19.30 WIB
Jumlah klaim pengangguran mingguan di AS turun sebesar 4.000 ke kisaran 264.000 pekan lalu. Angka klaim pengangguran telah berada di bawah 300.000 selama 66 minggu berturut-turut dan ini merupakan rekor terpanjang sejak tahun 1973.
Klaim pengangguran pekan ini diperkirakan berada di 267.000.
-
US Building Permits: Jumat (17/6), 19.30 WIB
Angka izin pembangungan di bulan April naik 3,6%, mencapai 1,12 juta unit, sejalan dengan perkiraan pasar. Sehatnya sektor tenaga kerja AS turut membantu pertumbuhan di sektor perumahan.
Angka izin membangun diperkirakan naik menjadi 1,15 juta.
-
Pidato Mario Draghi: Jumat (17/6), 22.00 WIB
Presiden ECB Mario Dragi dijadwalkan akan berpidato di Munich. Draghi mengakui bahwa neraca keuangan ECB belum sepenuhnya membaik. Ia menegaskan kembali bahwa pemerintah negara-negara di eurozone harus ambil bagian dalam mempercepat pertumbuhan karena hal tersebut tidak bisa dilakukan sendirian oleh ECB. Oleh karena itu, kebijakan fiskal harus sejalan dengan kebijakan moneter, bukannya bertentangan. Lebih jauh lagi, keraguan akan masa depan euro hanya akan memicu pelambatan ekonomi.
----
Analisa Teknikal
AUD/USD
Preferensi : Bullish
Area Acuan : 0.73679 (cari sinyal bullish)
Support : 0.73679, 0.72322
Resistance : 0.75037, 0.76395
Komentar:
Secara umum bias mingguan AUD/USD yang terlihat pada garifk 4 jam-an berada dalam kondisi bullish. Untuk membuka posisi buy, tunggu konfirmasi sinyal bullish dengan target ke kisaran 0.75037 0.76395. Perhatikan juga jika support di area 0.73679 ditembus karena akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan membawa harga bergerak ke bawah menuju support pada kisaran 0.72322.
----
EUR/USD
Preferensi : Bullish
Area Acuan : 1.12186 (cari sinyal bullish)
Support : 1.12186, 1.10972
Resistance : 1.13400, 1.14150
Komentar:
Bias mingguan EUR/USD berada dalam kondisi bullish. Untuk membuka posisi buy, tunggu konfirmasi sinyal bullish di sekitar support 1.12186 dimana ada potensi harga akan rebound ke kisaran 1.13400 1.14160. Sebaliknya waspadai jika support 1.12186 ditembus karena akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan memabwa harga bergerak ke bawah menuju support pada kisaran 1.10972.
----
GBP/USD
Preferensi : Bearish
Area Acuan : 1.43492 (cari sinyal bearish)
Support : 1.41569, 1.39646
Resistance : 1.43492, 1.45414
Komentar:
Bias mingguan GBP/USD dalam tekanan bearish. Untuk membuka posisi sell, tunggu konfirmasi di sekitar resistance di area 1.43492 dimana ada potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support pada kisaran 1.41569 1.39646. Sebaliknya jika resistance 1.43492 ditembus akan membuat mengubah bias mingguan menjadi bullish dan membawa harga bergera ke atas menuju kisaran 1.45414.
----
USD/CHF
Preferensi : Bearish
Area Acuan : 0.96667 0.97219 (cari sinyal bearish)
Support : 0.95775, 0.94331, 0.93439
Resistance : 0.96667, 0.97219, 0.98663
Komentar:
Bias mingguan USD/CHF pada grafik 4 jam-an berada dalam kondisi bearish. Untuk membuka posisi sell, tunggu konfirmasi di sekitar resistance 0.96667 0.97219 dengan mencari konfirmasi sinyal sell dimana potensi target jika harga bergerak ke bawah menuju kisaran 0.95775 - 0.94331. Sebaliknya jika resistance 0.97219 ditembus maka ada potensi harga bergerak ke kisaran 0.98663.
----
USD/JPY
Preferensi : Bearish
Area Acuan : 106.25 (tunggu breakout)
Support : 104.26, 103.04
Resistance : 106.25, 108.23
Komentar:
Bias mingguan USD/JPY terlihat berada dalam kondisi bearish dimana ada potensi harga akan terus bergerak ke bawah menuju support 104.26. Hati-hati jika resistance 106.25 tembus karena akan mengubah bias mingguan menjadi netral dan berpotensi akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan pada kisaran 108.23.
----
NZD/USD
Preferensi : Bullish
Area Acuan : 0.69665 0.70355 (cari sinyal bullish)
Support : 0.70355, 0.69665, 0.67860
Resistance : 0.71470, 0.73275, 0.74390
Komentar:
Bias mingguan NZD/USD berada dalam kondisi bullish. Untuk membuka posisi buy, tunggu konfirmasi di sekitar support di area 0.69665 0.70355 dengan mencari sinyal buy dimana ada potensi harga bergerak rebound ke kisaran 0.71470 0.73275. Sebaliknya jika support 0.69665 ditembus maka ada potensi harga tertekan dengan bergerak ke kisaran 0.67860.
----
GOLD
Preferensi : Bullish
Area Acuan : 1248.01 1259.50 (cari sinyal bullish)
Support : 1259.50, 1248.01, 1217.95
Resistance : 1278.07, 1308.13, 1326.69
Komentar:
Bias mingguan pergerakan Emas berada dalam kondisi bullish. Untuk membuka posisi buy, tunggu konfirmasi di sekitar support pada kisaran 1248.01 1259.50 dengan mencari sinyal buy dimana ada potensi harga bergerak rebound ke kisaran 1278.07 1308.13. Sebaliknya jika support 1248.01 ditembus maka ada potensi harga bergerak ke kisaran 1217.96