Analisa Forex Mingguan: 24 - 28 November 2014

Analisa Forex Mingguan: 24 - 28 November 2014

24 November 2014 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

HOT ISSUE : US dollar masih cukup perkasa terhadap Yen dan Euro, Emas mencari momentum

US dollar menguat dengan cukup baik terhadap major currencies, hal ini seiring dengan perekonomian AS yang kembali dalam treknya dan juga kebijakan dari the Fed yang mendukung perekonomian AS. Hasil pertemuan FOMC menunjukkan bahwa the Fed masih memberikan perhatian dengan perkiraan rendahnya tingkat inflasi serta kebijakan seputar suku bunga yang masih belum akan berubah untuk sementara waktu, isu ekonomi global seperti perlambatan di Eropa, China dan Jepang sepertinya tidak mempunyai dampak terhadap perekonomian AS. Sebagian besar data data ekonomi dari AS masih cukup bagus seprti data Inflasi yang lebih besar dari yang diperkirakan demikian juga dengan data existing home sales, building permits dan Philly Fed Index.

Sementara itu secara tidak terduga Jepang jatuh ke dalam resesi setelah data GDP untuk kuartal ketiga mengalami kontraksi dan negara Jepang akan mengadakan pemilu pada bulan Desember. Yen terpantau mencapai level terlemahnya.

Untuk kawasan Eropa Draghi masih mengingatkan tentang perlambatan perkonomian di Eropa serta kembali mengingatkan mengenai kebijakan penambahan stimulus. Komentar ini langsung menekan pergerakan Euro.

Untuk Poundsterling mendapatkan angin segar dari data inflasi dan retail sales yang dirilis dimana hasilnya lebih bagus dari perkiraan analis, sementara untuk Aussie mendapat dorongan dari penurunan suku bunga di China meski secara umum masih dalam kondisi downtrend.

Berikut data data fundamental penting yang perlu diperhatikan untuk pekan ini :

  1. Pidato Haruhiko Kuroda : Selasa (25/11), 08.00 WIB.

Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda akan berpidato di Nagoya dan Tokyo. Kuroda memperingatkan tingkat inflasi bisa dibawah 1% setelah data GDP yang mengecewakan yang menunjukkan perekonomian Jepang jatuh ke dalam resesi. Gubernur BoJ akan mulai mengimplementasikan pembelian asetnya yang diputuskan pada pertemuan BoJ terakhir meskipun perdana menteri Jepang Shinzo Abe memutuskan untuk menunda kenaikkan pajak. Pidato Kuroda ini mengkin akan memberikan petunjuk mengenai kebijakan lebih lanjut untuk mendorong inflasi sesuai target sebesar 2%.

  1. GDP AS : Selasa (25/11), 20.30 WIB.

GDP AS sebelumnya yang dirilis menunjukkan perttumbuhan sebesar 3.5%, dimana hasil ini diatas perkiraan, hal ini menunjukkan perekonomian masih tumbuh di atas rata rata. Untuk data yang dirilis kali ini diperkirakan GDP akan mengalami penurunan menjadi 3.3%.

  1. GDP Inggris : Rabu (26/11), 16.30 WIB.

Berdasarkan data yang dirilis sebelumnya pertumbuhan untuk kuartal ketiga menunjukkan penurunan menjadi 0.7% setelah mencapai 0.9% untuk kuartal kedua. Para ekonom memperkirakan krisis yang terjadi di Ukraina akan memberikan pengaruh negatif di sektor manufaktur karena berkurangnya permintaan dari luar negeri, namun demikian saat ketegangan mulai mereda kepercayaan bisnis dan investasi akan kembali pulih dan perekonomian di Inggris akan kembali tumbuh. Untuk data GDP yang akan dirilis kali ini diperkirakan masih akan sebesar 0.7%.

  1. AS Durable Goods Order. Rabu (26/11), 20.30 WIB.

Pesanan untuk barang tahan lama untuk bulan September secara tidak terduga mengalami penurunan sebesar 1.3% sementara perkiraan analis akan naik sebesar 0.4%. Di luar sektor transportasi, durable goods mengalami penurunan 0.2% dan 1.5% diluar pesanan pertahanan. Meskipun demikian secara umum trendnya masih menunjukkan hasil yang positif yang menunjukkan kuatnya permintaan di pasar. Untuk data yang akan dirilis analis memperkirakan penurunan sebesar 0.4% untuk durable goods dan 0.5% untuk core durable goods.

  1. AS Unemplyment Claims : Rabu (26/11), 20.30 WIB.

Jumlah penduduk AS yang mengajukan klaim pengangguran untuk minggu sebelumnya mengalami penurunan menjadi 291 ribu dari sebelumnya 293 ribu. Sementara ekonom memperkirakan penurunan tajam sebesar menjadi 286 ribu. Data yang dirilis ini memberikan gambaran masih bagusnya sektor tenaga kerja di AS. Untuk data yang akan dirilis para ekonom memperkirakan unemplyment claim akan sebesar 287 ribu.

  1. Penjualan Perumahan di AS : Rabu (26/11), 22.00 WIB.

Penjualan perumahan di AS untuk bulan September mencapai level tertinggi dalam enam tahun yaitu mengalami kenaikkan menjadi 467 ribu meskipun para ekonom memperkirakan lebih tinggi yaitu sebesar 473 ribu. Sementara untuk bulan Agustus di revisi menjadi 466 ribu, hal ini mengindikasikan bahwa pemulihan pasar perumahan di AS masih belum pasti. Sektor perumahan kembali menemukan momentum setelah terpuruk untuk semester kedua tahun 2013 lalu. Suku bunga telah mengalami penurunan sedikit demi sedikit seiring dengan kontraksi yang terjadi di bunga obligasi AS akan tetapi lambannya pertumbuhan upah menghambat recovery di sektor perumahan. Untuk data yang dirilis kali ini analis memperkirakan penjualan rumah baru akan mencapai 471 ribu.

  1. Tingkat Inflasi Kawasan Eropa : Jumat (28/11). 17.00 WIB.

Tingkat inflasi di kawasan Eropa masih cukup rendah dan kembali di level terendahnya untuk waktu yang lama, hal ini dipicu kurangnya aksi yang dilakukan oleh ECB. Inflasi untuk bulan November diperkirakan masih akan mengalami penurunan dari 0.4% menjadi 0.3%, seiring dengan turunnya harga minyak dunia, sementara untuk Core inflasi diperkirakan masih akan di level 0.7%.

Technical Outlook : USDJPY

Untuk pekan ini USDJPY masih berada dalam bias bullish seperti terlihat dari trendline yang terbentuk pada grafik H4 dibawah, Selain itu dilihat dari stochastic dan CCI juga mendukung kenaikkan USDJPY. Untuk itu perhatikan support di area 116.794 117.628 untuk mencari konfirmasi sinyal Beli dengan potensi USDJPY akan kembali pullback dengan target dikisaran 118.144 118.978.

Namun waspadai jika ternyata support di level 116.794 berhasil tertembus karena hal ini akan menekan USDJPY lebih lanjut dengan target USDJPY akan menguji support kuat di level 115.444.

Sebagai alternatif perhatikan jika ternyata USDJPY naik terlebih dahulu dan menembus resistance di level 118.978 karena USDJPY akan melanjutkan bias bullisnya dengan target dikisaran 119.812 120.238

Trading Forex legal  Dengan Komisi Termurah di Indonesia

GBPUSD

Poundsterling masih dalam bias bearish seperti terlihat dari trendline yang terbentuk pada grafik H4 dibawah, dan jika dilihat dari stochastic oscilator dan CCI memberikan peluang bagi Poundsterling untuk pullback terlebih dahulu. Oleh karena itu perhatikan resistance di area 1.57248 1.58084 untuk mencari konfirmasi sinyal jual dengan potensi Poundsterling akan kembali rebound dengan target pertama akan menguji support di level 1.55895.

Akan tetapi harap hati hati jika ternyata resistance di level 1.58085 berhasil tertembus karena berpotensi mengangkat Poundsterling lebih lanjut dengan target akan menguji resistance berikutnya di kisaran level 1.59437.

Sebagai alternatif perhatikan jika Poundsterling turun dan berhasil menembus support di level 1.55895 karena hal ini akan menekan Poundsterling lebih lanjut dan melanjutkan bias bearishnya dengan target dikisaran 1.54542 1.55059.

Trading Forex legal  Dengan Komisi Termurah di Indonesia

Nikkei

Nikkei secara umum masih dalam bias bullish, namun jika dilihat dari stochastic oscilator dan CCI yang berada di area over bought memberikan peluang bagi Nikkei untuk rebound terlebih dahulu selain itu terlihat juga terbentuk pola double top dikisaran level 17560 yang menjadi resistance kunci untuk pekan ini.

Oleh karena itu ada beberapa skenario yang bisa diperhatikan, yaitu perhatikan support dikisaran level 17118 untuk mencari konfirmasi sinyal beli dengan potensi Nikkei akan kembali pullback dikisaran 17350 17560, tetapi hati hati jika support di level 17118 berhasil tertembus karena akan menekan Nikkei lebih lanjut dengan target akan menguji support berikutnya dikisaran level 16675.

Sebagai alternatif perhatikan jika resistance di level 17560 berhasil tertembus karena hal ini akan mengangkat Nikkei lebih lanjut dan melanjutkan bias bullishnya dengan target dikisaran 17770 - 17900

Trading Forex legal  Dengan Komisi Termurah di Indonesia

Kospi

Kospi minggu ini masih mencoba menapaki bias bullishnya dan saat ini tertahan di 50% dari fibo yaitu di level 252.95, Jika dilihat dari CCI dan Stochastic oscilator yang cenderung berada dalam area jenuh beli memberikan peluang bagi Kospi untuk rebound terlebih dahulu.

Oleh karena itu perhatikan support dikisaran level 250.10 untuk mencari konfirmasi sinyal beli dengan target Kospi akan kembali naik dikisaran 253.00 255.95. tetapi waspadai jika support di level 250.10 berhasil tertembus karena hal ini akan menekan Kospi lebih lanjut dengan target Kospi akan menguji support berikutnya di level 246.45.

Sebagai alternatif perhatikan jika ternyata Kospi berhasil menembus resistance di level 255.95 karena hal ini akan mengangkat Kospi lebih lanjut dan melanjutkan bias bullishnya dengan target akan menguji resistance di kisaran level 259.60.

Trading Forex legal  Dengan Komisi Termurah di Indonesia

Gold

Emas pada pekan ini masih dalam bias bullish dan saat ini tertahan level 1208.10 yang menjadi resistance kunci untuk minggu ini, dimana jika resistance tersebut berhasil tertembus akan membuat emas melanjutkan bias bullishnya dengan target dikisaran 1222.60 1231.55.

Namun demikian jika dilihat dari stochastic oscilator dan CCI memberikan peluang bagi emas untuk terkoreksi, oleh karena itu sebagai alternatif perhatikan support di area 1177.40 1184.70 untuk mencari konfirmasi sinyal beli dengan target emas akan kembali pullback dikisaran 1193.60 1208.10. Tetapi harap hati hati apabila suport di level 1177.40 berhasil tertembus karena hal ini akan mengubah bias menjadi bearish dan menekan emas lebih lanjut dengan target dikisaran 1146.75

Trading Forex legal  Dengan Komisi Termurah di Indonesia

12 June 2023 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

PELUANG MARKET TERKAIT FUNDAMENTAL EKONOMI

US Dolar terkoreksi, rebound setelah penurunan tajam sesi sebelumnya. Dengan tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja, tingkat inflasi AS bisa kembali melandai

20 March 2017 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

Analisa Forex Mingguan 20 - 24 Maret 2017

Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persentase poin menjadi 1,0%. Ini adalah ketiga kalinya bahwa Fed telah meningkatkan suku bunga

20 May 2024 in Analisa Forex Mingguan - by Gusti

Pelemahan Data USD & Intensitas Gejolak Geoppolitik Membuka Peluang Peluncuran Emas Ke 2,700

Goldman Sachs masih mempertahankan outlook harga emas hingga $2700 per troy ounce tahun ini.