USD Masih Di Jalur Penguatan; Syriza Menang Di Yunani
USD masih berjalan di jalur penguatan. Pekan lalu, euro mengalami pelemahan yang terparah di antara mata uang utama lainnya. Kekhawatiran belum berakhir untuk euro, mengingat hasil pemilu Yunani masih mungkin untuk menyebabkan keluarnya negeri dewa-dewi tersebut dari Uni Eropa.
Mario Draghi telah mengumumkan untuk meluncurkan program stimulus dengan cara melakukan pembelian obligasi. Dana yang diperlukan untuk program itu direncanakan lebih dari 1 trilyun euro. Pembelian obligasi itu lebih banyak akan dilakukan oleh bank-bank sentral setiap negara di kawasan euro.
Di tempat terpisah, angka GDP China dirilis sedikit lebih kuat daripada perkiraan, namun data ini tak mampu menyokong Aussie untuk waktu yang cukup lama dan AUD/USD kembali diperdagangkan di bawah kisaran 0.8. Sterling juga jatuh ke bawah 1.5, sebagian disebabkan oleh minutes yang memperlihatkan bahwa seluruh anggota Monetary Policy Committe sepakat untuk tidak menaikkan suku bunga.
- Pemilu Yunani: Minggu (25/1)
Partai Syriza pimpinan Alexis Tsipiras menang. Perdana Menteri Antonis Samaras telah mengakui kekalahan. Dalam pernyataannya di televisi, Samaras mengatakan bahwa "rakyat telah berbicara" dan berharap pemerintahan selanjutnya dapat mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai. Tsipiras sendiri menyatakan akan mengakhiri masa lima tahun yang "memalukan dan menyulitkan" akibat penghematan besar-besaran yang disyaratkan oleh para kreditur internasional. Namun belum jelas apakah Syriza akan meraih 151 kursi untuk bisa memerintah sendiri atau tidak. Kemenangan Syriza merupakan pukulan bagi euro.
- German Ifo Business Climate: Senin (26/1), 16.00 WIB
Tingkat keyakinan bisnis di Jerman naik sebesar 0,8 poin di bulan Desember, mencapai angka 105,5 sejalan dengan perkiraan. Turunnya harga minyak mentah dan melemahnya euro justru mendongkrak perekonomian Jerman. Data-data ekonomi memperlihatkan perbaikan di sektor manufaktur dan penjualan meskipun adanya penurunan penjualan ke Rusia. Kali ini indeks sentimen bisnis Jerman diperkirakan mencapai angka 106,7.
- GDP Inggris: Selasa (27/1), 16.30 WIB
Pertumbuhan ekonomi Inggris melambat di kuartal ke-3 di tengah melambatnya aktivitas perekonomian di kawasan euro. Angka GDP hanya naik 0,7% di kuartal ke-3, menyusul kenaikan 0,9% di kuartal sebelumnya. Dalam basis tahunan, GDP Inggris naik 2,8% di kuartal ke-3 ini. Tanda-tanda stagnasi di kawasan euro bisa jadi akan berdampak negatif untuk Inggris. Di kuartal ke-4 2014, pertumbuhan ekonomi Inggris diperkirakan menjadi 0,6%.
- US Durable Goods Orders: Selasa (27/1), 20.30 WIB
Pemesanan barang tahan lama di bulan November turun 0,7% setelah sempat naik 0,3% di bulan Oktober. Sektor transportasi turun 1,2%, sementara naiknya pemesanan mobil dan pesawat non-militer dibayangi oleh jatuh tajamnya pemesanan di sektor pesawat militer. Kali ini, data durable orders maupun core durable orders diperkirakan akan naik 0,6%.
- US CB Consumer Confidence: Selasa (27/1), 22.00 WIB
Tingkat keyakinan konsumen di Amerika lebih positif di bulan Desember di tengah kuatnya data ekonomi. Sentimen naik ke 92,6 dari 91 di bulan sebelumnya. 17,1% responden mengapresiasi meningkatnya lapangan pekerjaan, naik dibandingkan persentase di bulan sebelumnya yaitu 16,2%. Jumlah responden yang menganggap kondisi bisnis memburuk tinggal 19,6%, turun dari 21,8% di bulan November. Meningkatnya keyakinan ini sejalan dengan pertumbuhan GDP dan perbaikan yang konsisten di sektor lapangan pekerjaan. Kali ini, tingkat keyakinan konsumen diperkirakan naik menjadi 95.7.
- US New Home Sales: Selasa (27/1), 22.00 WIB
Penjualan rumah baru di AS mengalami kontraksi 1.6% di bulan November menjadi 483.000 unit untuk rentang waktu tahunan, masih jauh dari angka 700.000 yang pernah tercatat di tahun 1990-an. Ini merupakan indikasi bahwa sektor perumahan belum merasakan dampak dari perbaikan lapangan pekerjaan. Data di bulan Desember diperkirakan tercatat di 452.000.
- US Rate Decision: Kamis (29/1), 02.00 WIB
Federal Reserve telah berkali-kali mengisyaratkan keinginan untuk menaikkan suku bunga di tahun 2015. Meskipun demikian, penurunan inflasi di bulan Desember mungkin akan menahan mereka untuk mengambil langkah tersebut. Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, mengklaim bahwa penurunan tajam harga minyak mentah merupakan hal yang positif bagi pereknomuan AS, namun anggota FOMC lainnya merasa perlu untuk melihat naiknya angka inflasi sebelum menaikkan suku bunga. Pejabat Fed merasa bahwa pertengahan tahun merupakan waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga. Pada pengumuman kali ini, diperkirakan belum akan ada perubahan tingkat suku bunga, namun setiap kata dalam pernyataan resmi Fed akan dicermati oleh pasar.
- US Unemployment Claims: Kamis (29/1), 20.30 WIB
Pekan lalu, jumlah klaim tunjangan pengangguran tercatat lebih tinggi daripada perkiraan, menunjukkan bahwa volatilitas pasca liburan masih berlanjut. Jumlah klaim tunjangan pengangguran diperkirakan akan tercatat sebesar 301.000 pekan ini.
- US GDP Data: Jumat (30/1), 20:30 WIB
Ekonomi AS mengalami ekspansi sebesar 5% di kuartal ke-3, menandakan bahwa perekonomian AS terus membaik sehingga quantitative easing tidak diperlukan lagi. Meskipun tingkat investasi dan belanja konsumen sedikit melemah di kuartal ke-2, namun defisit perdagangan menyusut. Pertumbuhan di empat dari lima kuartal terakhir tercatat setidaknya 3,5%, menunjukkan pertumbuhan. Di kuartal ke-4, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 3,1%.
Tinjauan Teknikal
EUR/USD
EUR/USD masih bergerak di bawah tekanan, menguji support di 1.10960. Preferensi untuk pekan ini masih bearish terutama jika support tersebut tembus, dengan sasaran hingga kisaran 1.09585-1.08047.
Sebagai strategi alternatif, perhatikan juga area resistance yang berada di kisaran 1.13185-1.14560. Jika pull-back terjadi ke area tersebut sebelum support tembus, carilah konfirmasi sinyal jual di area resistance tersebut dengan potensi target kembali ke kisaran 1.12335-1.10960.
Hati-hati jika resistance 1.14560 tembus karena dengan demikian bias mingguan akan berubah menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat euro hingga kisaran 1.15410-1.16785.
AUD/USD
AUD/USD masih bergerak di bawah tekanan, menguji support di 0.78566. Preferensi untuk pekan ini masih bearish terutama jika support tersebut tembus, dengan sasaran hingga kisaran 0.77914-0.77185.
Sebagai strategi alternatif, perhatikan juga area resistance yang berada di kisaran 0.79261-0.80274. Jika pull-back terjadi ke area tersebut sebelum support tembus, carilah konfirmasi sinyal jual di area resistance tersebut dengan potensi target kembali ke kisaran 0.79218-0.78566.
Hati-hati jika resistance 0.80274 tembus karena dengan demikian bias mingguan akan berubah menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat aussie hingga kisaran 0.80667-0.81329.
GBP/USD
GBP/USD masih bergerak di bawah tekanan, menguji support di 1.49501. Preferensi untuk pekan ini masih bearish terutama jika support tersebut tembus, dengan sasaran hingga kisaran 1.48885-1.48195.
Sebagai strategi alternatif, perhatikan juga area resistance yang berada di kisaran 1.50807. Jika pull-back terjadi ke area tersebut sebelum support tembus, carilah konfirmasi sinyal jual di area resistance tersebut dengan potensi target kembali ke kisaran 1.50117-1.49501.
Hati-hati jika resistance 1.50807 tembus karena dengan demikian bias mingguan akan berubah menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat sterling hingga kisaran 1.51497-1.52113.
USD/JPY
USD/JPY bergerak dalam fase konsolidasi. Saat analisa ini dibuat, harga bergerak menguji support di 117.412. Jika support tersebut tembus, yen diperkirakan akan menguat dengan sasaran hingga kisaran 116.812-115.842.
Sebaliknya waspadai potensi rebound ke 118.9982 mengingat stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi bullish di chart H4. Hati-hati pula jika resistance 118.982 tembus karena dengan demikian bias mingguan akan berubah menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat USD/JPY hingga kisaran 119.952.
USD/CHF
USD/CHF masih berada dalam tekanan bearish yang kuat. Saat analisa ini dibuat, harga tengah berkonsolidasi. Penguatan Swiss franc diperkirakan akan berlanjut dengan sasaran hingga kisaran 0.80581.
Sebagai skenario alternatif, perhatikan area resistance di kisaran 0.91485 untuk mencari konfirmasi sinyal bearish sebagai sinyal jual dengan potensi target hingga kisaran 0.85728-0.80581.
Hati-hati jika resistance 0.91485 tembus sebab hal itu akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat USD/CHF hingga kisaran 0.97242-1.02389.
NZD/USD
NZD/USD masih bergerak di bawah tekanan, menguji support di 0.74037. Preferensi untuk pekan ini masih bearish terutama jika support tersebut tembus, dengan sasaran hingga kisaran 0.72894-0.71615.
Sebagai strategi alternatif, perhatikan juga area resistance yang berada di kisaran 0.75887-0.77031. Jika pull-back terjadi ke area tersebut sebelum support tembus, carilah konfirmasi sinyal jual di area resistance tersebut dengan potensi target kembali ke kisaran 0.75180-0.74037.
Hati-hati jika resistance 0.77031 tembus karena dengan demikian bias mingguan akan berubah menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat kiwi hingga kisaran 0.77738-0.78881.
GOLD
Emas masih bergerak dalam bias bullish, menguji resistance di 1307.49. Preferensi untuk pekan ini masih bullish terutama jika resistance tersebut tembus, dengan sasaran hingga kisaran 1319.92-1333.82.
Sebagai strategi alternatif, perhatikan juga area support yang berada di kisaran 1281.16. Jika koreksi terjadi ke area tersebut sebelum resistance tembus, carilah konfirmasi sinyal beli di area support tersebut dengan potensi rebound ke kisaran 1295.06-1307.49.
Hati-hati jika support 1281.16 tembus karena dengan demikian bias mingguan akan berubah menjadi bearish dan berpotensi akan menekan harga emas hingga kisaran 1267.26-1254.83.