Analisa Forex Mingguan: 29 September-3 Oktober 2014

Analisa Forex Mingguan: 29 September-3 Oktober 2014

29 September 2014 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

HOT ISSUE: USD Masih Perkasa USD masih memperlihatkan keperkasaannya. Sentimen positif bertambah setelah data penjualan rumah baru mencapai level tertinggi 6-tahun serta pertumbuhan ekonomi sebesar 4,6% di kuartal II. Sebaliknya, euro kembali terhantam oleh buruknya sentimen bisnis Jerman dan penegasan ECB bahwa mereka siap meluncurkan stimulus. Berikut ini adalah data ekonomi yang perlu diperhatikan di pekan ini.

  1. Data inflasi Eurozone: Selasa (30/9), 16.00 WIB

Inflasi kawasan euro naik 0,4% di bulan Agustus. Peningkatan terjadi terutama karena naiknya harga penyewaan dan perbaikan mobil. Kawasan euro masih berada di "area berbahaya" karena inflasi berada di bawah 1% dalam 11 bulan berturut-turut. Pemangkasan suku bunga dan stimulus ekonomi dipharapkan dalam meningkatkan ekonomi dan menaikkan level inflasi. Inflasi diharapkan akan naik lagi sebesar 0,3% kali ini.

  1. US CB Consumer Confidence: Selasa (30/9), 21.00 WIB

Tingkat kepercayaan konsumen berdasarkan survey naik di bulan Agustus ke angka 92,4. Kondisi bisnis dan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang baik turut meningkatkan kepercayaan konsumen. Tingkat kepercayaan konsumen diperkirakan akan mencapai angka 92,2 kali ini.

  1. US ADP Non-Farm Employment Change: Rabu (1/10), 19.15 WIB

Data ADP untuk sektor upah turun di bulan Agustus menjadi 204.000 dari 212.000 yang tercatat di bulan Juli. Namun data ADP ini sangat volatile, hanya memperlihatkan perkiraan trend umum Non-farm payroll untuk bulan selanjutnya. Data untuk bulan September diperkirakan 206.000 penambahan lapangan pekerjaan.

  1. US ISM Manufacturing PMI: Rabu (1/10), 21.00 WIB

Aktivitas manufaktur di AS naik ke level tertinggi dalam hampir 3 setengah tahun di bulan Agustus, ke angka 59. Sektor konstruksi swasta yang memegang porsi terbesar dalam pengeluaran konstruksi, naik 1,4% yang merupakan angka tertinggi sejak November 2008. Kali ini data aktivitas manufaktur diperkirakan tercatat di angkat 58.6.

  1. Keputusan suku bunga ECB: Kamis (2/10), 18.45 WIB

ECB memangkas suku bunga acuan ke 0,05% di bulan September, dari angka sebelumnya yaitu 0,15%. Presiden ECB, Mario Draghi, mencatat bahwa pemangkasan suku bunga ini dalam rangka menyikapi rendahnya inflasi di kawasan Euro yang berada di bawah target inflasi 2%. Kali ini diperkirakan tidak akan ada perubahan suku bunga, namun pernyataan resmi Draghi nanti perlu dicermati.

  1. US Unemployment Claims: Kamis (2/10), 19.30

Jumlah klaim tunjangna pengangguran naik sebesar 12.000 di pekan lalu, menjadi 293.000. Meskipun terjadi kenaikan tajam namun angka ini tetap berada di bawah angka pra-resesi, yang menjadi indikasi bahwa lapangan pekerjaan masih cukup luas. Kali ini data klaim tunjangan pengangguran diperkirakan naik lagi ke 299.000.

  1. US Non-Farm Employment Change & Unemployment rate: Jumat (3/10), 19.30 WIB

Lapangan pekerjaan hanya bertambah 142.000 di bulan Agustus, terndah di tahun ini. Meskipun demikian tingkat pengangguran turun ke 6,1% dari sebelumnya 6,2%. Dalam 12 bulan terakhir, pertumbuhan lapangan pekerjaan per bulan di AS rata-rata sebesar 216.000. Trend pertumbuhannya masih positif. Data NFP selanjutnya diperkirakan 216.000.

  1. US Trade Balance: Jumat (3/10), 19.30 WIB

Defisit perdagangan AS mengecil di bulan Juli menjadi $40.5 milyar. Angka ini terendah sejak Januari. Ini menjadi indikasi bahwa perekonomian AS terus membaik. Defisit kali ini diperkirakan menjadi $41.0 milyar.

  1. US ISM Non-Manufacturing PMI: Jumat (3/10), 21.00 WIB

Sektor jasa terus membaik di bulan Agustus mencapai angka 59.6. Secara umum, data ini memperlihatkan perbaikan yang berkelanjutan dalam ekonomi AS. Kali ini data ISM Non-Manufacturing PMI diperkirakan menapai angka 58.5. TECHNICAL OUTLOOK: EUR/USD Kecenderungan untuk EUR/USD pekan ini masih bearish. Tekanan bearish terlihat sangat kuat dan harga bergerak di area support 1.26653 saat analisa ini dibuat. Pelemahan euro diperkirakan akan berlanjut pekan ini jika support tersebut tembus dengan sasaran hingga kisaran 1.26099-1.25479. Sebagai strategi alternatif perhatikan juga area resistance di kisaran 1.27550-1.28104 untuk mencari konfirmasi sinyal jual dengan sasaran kembali ke kisaran 1.27207-1.26653. Perhatikan area trendline. Hati-hati jika resistance 1.28104 tembus karena akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat euro hingga kisaran 1.28447-1.29001. EURUSD ANALISA FOREX MINGGUAN FOREXIMF 29 SEPTEMBER 2014

----------o----------

USD/JPY Secara umum, USD/JPY masih berada dalam bias bullish. Rally bullish diperkirakan akan berlanjut jika resistance tersebut tembus, dengan sasaran hingga kisran 110.074-110.774. Di sisi lain stochastic dan CCI overbought di chart 4 jam, maka waspadai kemungkinan koreksi ke area support 108.124 (Fibonacci 50%). Sebagai alternatif, cari sinyal bullish di area tersebut dengan potensi rebound hingga kisaran 108.824-109.449. Hati-hati jika support 108.124 itu tembus karena bias mingguan akan berubah menjadi bearish dan berpotensi akan menekan USD/JPY hingga kisaran 107.424-106.799. USDJPY ANALISA FOREX MINGGUAN FOREXIMF 29 SEPTEMBER 2014

----------o----------

GOLD Harga emas di pekan bergerak sideway dalambias netral. Saat analisa ini ditulis, harga bergerak di area support yang berada di kisaran 1215.92-1207.88. Sinyal bullish terlihat dari stochastic 4 jam sehingga ada kemungkinan rebound akan terjadi ke area resistance di kisaran 1228.94-1241.95. Namun penguatan harga emas pekan ini mungkin akan tertahan di area resistance tersebut. Sebaliknya, jika justru support 1207.88 yang tembus, harga emas mungkin saja akan jatuh ke kisaran 1199.84-1190.85. Berhati-hatilah. GOLD ANALISA FOREX MINGGUAN FOREXIMF 29 SEPTEMBER 2014

----------o----------

NIKKEI Nikkei masih bergerak dalam bias bullish untuk outlook mingguan. Rally diperkirakan akan berlanjut jika resistance 16360 tembus, dengan sasaran hingga kisaran 16450-16550. Koreksi berpotensi terjadi ke area support di kisaran 16215-16125. Sebagai skenario bullish carilah konfrmasi sinyal bullish di area support tersebut terutama trendline dengan potensi rebound hingga kisaran 16270-16360. Hati-hati jika support 16215 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan Nikkei hingga kisaran 16070-15980. NIKKEI ANALISA FOREX MINGGUAN FOREXIMF 29 SEPTEMBER 2014

----------o----------

KOSPI Kecenderungan untuk Kospi pekan ini masih bearish. Tekanan bearish terlihat cukup kuat dan indeks bergerak di area support 257.95 saat analisa ini dibuat. Pelemahan Kospi diperkirakan akan berlanjut pekan ini jika support tersebut tembus dengan sasaran hingga kisaran 256.18-254.20. Sebagai strategi alternatif perhatikan juga area resistance di kisaran 261.70 untuk mencari konfirmasi sinyal jual dengan sasaran kembali ke kisaran 259.72-257.95. Perhatikan juga area trendline. Hati-hati jika resistance 261.70 tersebut tembus karena akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat Kospi hingga kisaran 263.68-265.45. KOSPI NIKKEI ANALISA FOREX MINGGUAN FOREXIMF 29 SEPTEMBER 2014

18 November 2019 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

Analisa Forex Mingguan : 18 – 22 November 2019

Risalah pertemuan kebijakan moneter dari bank sentral AS Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menjadi fokus minggu ini dan investor terus memantau dampak dari kebijakan pelonggaran bank sentral yang dilakukan baru-baru ini dengan latar belakang ketidakpastian perdagangan dan juga perlambatan pertumbuhan global.

20 January 2020 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

Analisa Forex Mingguan : 20 – 24 Januari 2020

Pound Inggris berada di bawah tekanan setelah angka PDB Inggris menunjukkan kontraksi pada bulan November dan pejabat Bank of England mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang akan datang.

05 April 2021 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho

Analisa Forex Mingguan : 05 - 09 April 2021

Pemulihan AS terus mendapatkan daya tarik, sementara zona euro sedang berjuang, terhambat oleh peluncuran vaksin yang lamban