Analisa Forex Mingguan : 30 - 03 Sept 2021

Analisa Forex Mingguan : 30 - 03 Sept 2021

30 August 2021 in Analisa Forex Mingguan - by Adi Nugroho
  • Hasil symposium Jackson hole antiklimaks karena tidak sesuai ekspektasi pelaku pasar
  • Powell hanya menyebutkan kalau tapering bisa saja tahun ini tapi kenaikkan suku bunga belum akan terjadi dalam waktu dekat
  • Minggu ini pelaku pasar akan menantikan rilis data NFP sebelum pertemuan the Fed bulan September

Pelaku pasar yang telah menunggu berbulan-bulan untuk pidato Jerome Powell di Simposium Jackson Hole pada hari Jumat. Apakah dia akan mengumumkan The Fed akan mulai melakukan tapering? Jawabannya adalah tidak, dan tanpa menyebutkan garis waktu, kecuali bahwa itu bisa terjadi tahun ini.

Minggu ini para pelaku pasar mencoba dan memposisikan diri mereka untuk langkah Fed selanjutnya. Powell menyebutkan bahwa masih banyak hal yang harus dicakup untuk memaksimalkan lapangan kerja.

Pada hari Jumat, AS akan merilis Non-Farm Payrolls. Ini akan menjadi tampilan terakhir NFP sebelum pertemuan FOMC September Fed. Akankah angka ini cukup besar bagi The Fed untuk mengumumkan tapering pada pertemuan berikutnya?

Virus corona masih menyebar ke seluruh dunia. Apakah kasus akan meningkat minggu ini?

Berikut ini beberapa data penting yang dirilis pekan ini:

  1. GDP AU (AUD): Rabu, 08.30 WIB. Badan statistic Australia akan merilis data GDP dimana diperkirakan pertumbuhan atau GDP Australia akan turun menjadi 0.6% dari periode sebelumnya yang sebesar 1.8%
  2. OPEC Meeting (CLSK): Rabu, All Day. Fokus pelaku pasar Oil akan tertuju ke pertemuan OPEC untuk mencari petunjuk mengenai pandangan negara negara anggota OPEC dengan kondisi saat ini.
  3. ISM Manufacturing PMI (USD): Rabu, 21.00 WIB. Biro pusat stastistik AS akan merilis data sektor manufactur, dimana data ISM manufactur yang akan dirilis diperkirakan akan turun menjadi 58.7 dari bulan sebelumnya yang sebesar 59.5.
  4. NonFarm Payroll AS (USD) : Jumat, 19.30 WIB. Pemerintah AS akan merilis data NFP, dimana untuk NFP kali ini diperkirakan akan turun menjadi 750 ribu dari periode sebelumnya yang sebesar 943 ribu.

Tinjauan Teknikal

GBP/USD

Preferensi

:

BEARISH

Area Acuan 1

:

1.37487-1.38382 (tunggu konfirmasi sinyal bearish)

Target

:

1.36934-1.36039

Area Acuan 2

:

1.36039 (tunggu penembusan valid)

Target

:

1.35137-1.34591

Strategi Alternatif

Area Acuan

:

1.38382 (tunggu penembusan valid)

Target

:

1.38935-1.39830

Forecast GBPUSD Minggu Ini

OIL

Preferensi

:

BULLISH

Area Acuan 1

:

69.60 (tunggu penembusan valid)

Target

:

71.46-72.59

Area Acuan 2

:

66.61-64.77 (tunggu konfirmasi sinyal bullish)

Target

:

67.75-69.60

Strategi Alternatif

Area Acuan

:

64.77 (Tunggu harga tembus valid)

Target

:

63.63-61.78

Forecast Oil Minggu Ini

EMAS

Preferensi

:

BULLISH

Area Acuan 1

:

1823.11 (tunggu penembusan valid)

Target

:

1834.70-1841.71

Area Acuan 2

:

1804.50-1793.00 (tunggu konfirmasi sinyal bullish)

Target

:

1811.62-1823.11

Strategi Alternatif

Area Acuan

:

1793.00 (Tunggu harga tembus valid)

Target

:

1785.90-1774.42

Forecast XAUUSD Minggu Ini

Ingin berita, data dan insight yang lebih powerful?

Miliki analisa teknikal dan fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda

Buka Akun Real

11 March 2024 in Analisa Forex Mingguan - by Gusti

Emas Naik 4% Capai All Time High, Data USD Siap Guncang Market Minggu Ini

  • Banyakya proyeksi hasil Data ekonomi AS akan sangat pengaruhi pergerakan market minggu ini. Semakin memeperjelas keputusan suku bungan The FED.
22 December 2014 in Analisa Forex Mingguan - by Eko Trijuni

Analisa Forex Mingguan: 22 - 26 Desember 2014

US dollar masih menikmati penguatannya terhadap major currencies pada minggu kemarin sebelum pasar masuk libur Natal.
11 February 2022 in Analisa Forex Mingguan - by Rudy Rinaldi

PELUANG MARKET TERKAIT FUNDAMENTAL EKONOMI di 11 February 2022

Awal minggu ini emas berada di harga tertinggi selama 2 bulan karena isu kekhawatiran atas melonjaknya inflasi dan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.