Hot Issues: Euro Masih Melemah Jelang Pemilihan Parlemen
Euro masih tetap bergerak melemah akibat data-data yang tak terlalu mengesankan dan pembicaraan lebih lanjut oleh ECB terkait kemungkinan kenaikan suku bunga. Pemilihan Parlemen Eropa menjadi fokus pasar pekan ini, di samping data-data US Durable Goods Orders, Consumer Confidence, GDP dan data pengangguran dari Amerika Serikat. Rilis pertemuan FOMC gagal memberikan kejutan bagi pasar. Fokus utama adalah normalisasi kebijakan moneter setelah Fed menyelesaikan tapering. Fed mengharapkan pertumbuhan ekonomi akan meningkat di tahun 2014 meskipun ada pelemahan yang tak terduga di kuartal pertama akibat cuaca buruk. Sementara itu, dollar Australia masih menunjukkan pelemahan meskipun data China secara mengejutkan menunjukkan perbaikan.
1. Pemilihan Parlemen Eropa
Pemilihan Parlemen Eropa diadakan sekali lima tahun. Kali ini 751 anggota parlemen Eropa akan dipilih. Menurut survey, hanya 37% rakyat Eropa merasa bahwa suara mereka akan berarti di Brussels. Para pengambil kebijakan di Brussels mencoba untuk membuat proses pemilihan tersebut menjadi demokratis. Untuk pertama kalinya hasil pemilihan tersebut akan berhubungan dengan pemilihan presiden European Commission. Ada kekhawatiran bahwa golongan yang skeptis terhadap Euro akan memenangkan pemilihan, yang akan mempersulit pengambilan keputusan oleh ECB.
2. US Durable Goods Orders: Selasa (27/5), 19.30 WIB
Pemesanan barang tahan lama di AS meningkat melebihi perkiraan di bulan Maret, sebesar 2,6%. Perkiraan sebelumnya hanya naik 2,1%. Laporan ini berkaitan dengan data manufaktur lain yang mengindikasikan pertumbuhan. Data durable goods orders kali ini diperkirakan akan melemah sebesar 0,5%, sementara core orders diperkirakan akan naik 0,2%.
3. US CB Consumer Confidence: Selasa (27/5), 21.00 WIB
Data US consumer confidence tercatat berada di bawah perkiraan di bulan April, menyentuh angka 82.3, turun dari bulan sebelumnya yaitu 83.9. Para analis sebelumnya memperkirakan penguatan tipis menjadi 82.9. Konsimen menganggap kondisi bisnis dan pekerjaan kurang mendukung daripada di bulan Maret, namun perkiraan untuk jangka pendeng masih tetap kuat. Data consumer confidence selanjutnya diperkirakan akan naik ke 83.2.
4. Pernyataan Resmi Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda: Rabu (28/5), 07.00 WIB
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda dijadwalkan akan memberikan pernyataan di Tokyo. Bulan lalu, Kuroda menyatakan bahwa inflasi konsumen mungkin akan melebihi perkiraan bank sentral untuk tahun fiskal yang berakhir di bulan Maret. Kuroda yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang masih berada di jalur yang benar sesuai dengan perkiraan bank sentral. Ada kemungkinan Kuroda akan menjelaskan keputusan BOJ yang mempertahankan kebijakan moneter.
5. US GDP (rilis ke-2): Kamis (29/5), 19.30 WIB
Estimasi awal pertumbuhan GDP untuk kuartal pertama 2014 memperlihatkan pertumbuhan yang lambat akibat rendahnya permintaan dan cuaca yang buruk. Meskipun demikian, tingkat konsumsi meningkat 3% di tiga kuartal pertama. Dengan membaiknya cuaca, sektor perumahan dan investasi mestinya akan mengalami rebound. Estimasi pertumbuhan GDP untuk kuartan pertama diperkirakan akan memperlihatkan kontraksi 0,6% dan kemungkinan akan membebani dollar.
6. US Unemployment Claims: Kamis (29/5), 19.30 WIB
Jumlah warga Amerika Serikat yang mengajukan klaim tunjangan pegangguran naik sebesar 28.000 di pekan lalu menjadi 329.000, namun tetap berada di level rendah. Hal tersebut menandakan stabilnya perekrutan tenaga kerja. Naiknya rekrutmen akan bisa membantu pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2014. Data klaim pengangguran pekan ini diperkirakan akan mencapai angkat 321.000.
7. US Pending Home Sales: Kamis (29/5), 21.00 WIB
Di bulan Maret, perjanjian untuk membeli rumah bekas di AS naik sebesar 3,4% menyusul kontraksi 0,8% di bulan sebelumnya. Angka tersebut berada di atas perkiraan pasar yaitu kenaikan sebesar 1%. Ini adalah kabar baik pertama dalam 9 bulan terakhir. Data yang kuat menandakan bahwa pasar perumahan akan terus mendukung ekonomi AS. Data Pending Home Sales diperkirakan akan naik lagi sebesar 1,1%.
Technical Outlook: Poundsterling Mulai Menguat?
GBP/USD
Bias mingguan untuk GBP/USD mulai bullish. MA 20 telah berpotongan ke atas MA 50 di chart 4 jam. Koreksi terjadi ke area support yang berada di kisaran 1.6803-1.6848. Stochastic dan CCI memperlihatkan sinyal bullish di chart 4 jam. GBP/USD diperkirakan akan menguat jika terjadi penembusan ke atas 1.6848, dengan sasaran di kisaran 1.6875-1.6920.
Sebaliknya, jika support 1.6803 tembus maka bias mingguan diperkirakan akan berubah menjadi bearish dan berpotensi akan menekan GBP/USD setidaknya hingga kisaran 1.6775-1.6730.
AUD/USD
AUD/USD terlihat berada dalam tekanan bearish sebagaimana yang terlihat di chart 4 jam. Perhatikan area support yang berada di kisaran 0.9208. Jika support tersebut tembus, bias bearish akan menjadi semakin kuat dan berpotensi akan menekan Aussie hingga kisaran 0.9160-0.9110.
Sebagai skenario alternatif, perhatikan area resistance di kisaran 0.9284-0.9331 untuk mencari konfirmasi sinyal bearish dengan potensi target hingga kisaran 0.9255-0.9208. Namun berhati-hatilah jika resistance 0.9331 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bullish dan berpotensi akan mengangkat AUD/USD hingga kisaran 0.9360-0.9408.
GOLD (XAU/USD)
Harga emas masih bergerak sideways dalam bias netral. Perhatikan area 1299.25 serta 1289.25. Jika terjadi penembusan yang valid ke atas 1299.25 maka harga emas kemungkinan akan bergerak bullish dengan sasaran di kisaran 1305.45-1315.50. Sebaliknya, bias mingguan akan berubah menjadi bearish jika support 1289.25 tembus, dan berpotensi akan menekan harga emas menuju kisaran 1283.03-1273.00.
NIKKEI
Di chart 4 jam, Nikkei terlihat bergerak dalam bias bullish. Nikkei berpotensi akan terus menguat jika resistance 14600 tembus, dengan sasaran hingga kisaran 14765-14950. Sebagai skenario bullish alternatif, perhatikan area resistance di kisaran 14253 untuk mencari konfirmasi sinyal bullish dengan potensi rebound hingga kisaran 14435-14600. Namun berhati-hatilah jika support 14253 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan berpotensi akan menekan Nikkei menuju kisaran 14065-13905.
KOSPI Kospi masih berada dalam bias bullish. Indeks tersebut bergerak menguji resistance kunci mingguan yang berada di level 265.30. Bias bullish akan semakin kuat jika resistance tersebut tembus dan berpotensi akan memperpanjang penguatan Kospi hingga kisaran 268.55-272.20.
Meskipun demikian, perhatikan bahwa stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi bearish di chart 4 jam, sehingga Anda perlu mewaspadai kemungkinan koreksi di pekan ini. Sebagai skenario alternatif, perhatikan area support yang berada di kisaran 258.43 untuk mencari konfirmasi sinyal bullish dengan potensi rebound hingga kisaran 262.05-265.30. Namun berhati-hatilah jika support 258.43 tembus sebab hal tersebut akan mengubah bias mingguan menjadi bearish dan kemungkinan akan menekan Kospi ke kisaran 254.80-251.55.