Cara Kerja Fibonacci Dalam Trading Forex
Untuk menggunakan tools ini, Anda tidak perlu menjadi seorang matematikawan untuk dapat menghitung rasio fibonacci pada setiap transaksi trading yang akan dilakukan. Anda bisa menggunakannya dengan mudah pada platform trading FOREXimf.
Dengan menggunakan indikator fibonacci retracement ini, Anda bisa menentukan kisaran area yang berpotensi sebagai support dan resistance dengan cukup mudah.
Selain itu, fibonacci retracement juga bisa dimanfaatkan dengan baik saat pasar sedang dalam keadaan trending, baik di posisi uptrend maupun downtrend. Namun indikator ini akan menjadi kurang efektif jika diterapkan pada pasar yang sedang dalam kondisi sideways.
Untuk bisa menemukan level-level fibonacci, Anda harus terlebih dahulu menemukan titik-titik tertinggi dan terendah yang signifikan. Titik-titik tersebut kita sebut sebagai swing high dan swing low.
1. Swing High
Pada pergerakan pasar di saat uptrend, yang perlu Anda lakukan adalah menarik fibonacci retracement dari swing low ke swing high seperti yang bisa Anda lihat pada contoh gambar dibawah ini.
2. Swing Low
Sebaliknya jika pergerakan harga saat itu berada di posisi downtrend, yang perlu Anda lakukan adalah menarik Fibonacci retracement dari swing high ke swing low yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Ada enam (6) level fibonacci retracement yang perlu Anda ketahui, yaitu:
- Level 0.0%
- Level 23.6%
- Level 38.2%
- Level 50%
- Level 61.8%
- Level 100%.
Beberapa level inilah yang dijadikan sebagai area acuan atau referensi oleh para trader dalam menentukan area support dan resistance. Diantara level tersebut, level fibonacci yang cukup populer adalah level 38.2%, 50%, dan 61.8%.
Di kisaran salah satu dari ketiga level tersebut, seringkali memunculkan sinyal buy atau sell dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi.
Ada fakta menarik di balik Level 50%. Level ini sebenarnya bukan berasal dari rasio Fibonacci, namun banyak trader sering memperhatikan level ini.
Mengapa demikian?
Karena pergerakan harga pada level tersebut memiliki kecenderungan untuk melanjutkan ke suatu arah tertentu setelah melewatinya.
Jika harga tembus level 50% mengarah ke atas, maka reli harga kemungkinan akan sampai level 0.0%. Sebaliknya, jika harga berhasil menerobos level 50% ke arah bawah, maka kemerosotan harga kemungkinan akan berlanjut hingga level 100.0%.
Strategi seperti ini mirip dengan bounce trading. Anda menunggu pullback hingga ke area referensi dan mencari apakah ada konfirmasi sinyal buy atau sell.
Bounce dalam trading forex adalah momen ketika harga memantul setelah mendekati batas support atau resistance.
Jika Anda masih pemula dan belum mempelajari sinyal buy maupun sell lebih dalam, Anda bisa menggunakan fibonacci Retracement untuk membantu membaca pergerakan harga. Ketika pergerakan harga tertahan di area referensi tersebut, maka Anda bisa mencoba untuk melakukan sell atau buy.
Lalu, bagaimana cara mengaplikasikan strategi buy ataupun sell dengan menggunakan fibonacci? Mari kita lihat terlebih dahulu cara kerja fibbonaci pada strategi buy berikut ini.