Selain untuk memberikan informasi tentang trend yang sedang terjadi, secara umum Moving Average Convergence Divergence Divergence (MACD) dapat digunakan untuk:
- Mengukur momentum pasar, apakah kondisinya telah overbought atau oversold.
- Melihat apakah sedang terjadi divergensi bullish atau bearish.
Fungsi ini cukup populer karena hasilnya bisa akurat apabila sinyalnya terjadi bersamaan dengan momentum pasar yang overbought atau oversold.
MACD menjadi indikator untuk mendeteksi overbought dan oversold dengan melihat hubungan antara Moving Average jangka panjang dan pendek.
MACD standar yang merupakan bawaan dari platform Metatrader memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
- MACD Signal Line - biasanya ditampilkan sebagai garis merah putus-putus.
- MACD Histogram - berupa garis-garis vertikal
- MACD Zero Line
Bagaimana cara kerja dari komponen ini?
Histogram merupakan indikator yang memperkirakan cukup kuat atau tidaknya trend tersebut. Jika histogram semakin panjang, itu artinya momentum bertambah besar (trend turun bertambah kuat). Namun jika histogram semakin pendek, maka ada indikasi bahwa momentumnya semakin berkurang. Hal ini biasanya akan diikuti oleh koreksi.
Selain Histogram, MACD juga bisa dimanfaatkan untuk mencari entry signal.
Caranya cukup mudah.
Anda bisa memperhatikan histogram dan MACD signal line.
Ketika MACD signal line "melepaskan diri" dari histogram, itulah yang menjadi sinyalnya.
Sinyal buy terjadi ketika MACD signal line lepas dari histogram di bawah zero line, sedangkan sinyal sell terjadi ketika MACD signal line lepas dari histogram diatas zero line.
Meskipun memiliki keuntungan, Indikator MACD tetap memiliki kelemahan. Pengaturan standar dari MACD seringkali memunculkan fake signal.
Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati menggunakan indikator ini saat trading, dan gunakan pada time-frame yang agak panjang seperti grafik 4 jam-an atau grafik harian.