Pengertian Double Moving Average Crossover
Penggunaan Double Moving Average Crossover, tidak jauh berbeda dengan penggunaan Moving Average lainnya.
Hanya saja, Anda perlu menggunakan garis Moving Average lebih dari dari satu dan tergantung dari angka Moving Average berapa yang digunakan.
Perpotongan antara dua Moving Average ini bisa Anda jadikan sinyal atau indikasi awal bahwa trend akan berubah arah dan bisa digunakan sebagai sinyal untuk entry seperti gambar di bawah ini.
Gambar 10: Penerapan Double MA Crossover (Sell)
Dari gambar tersebut, Anda akan melihat SMA yang di plot pada grafik 1 jam-an untuk currency pair GBP/USD. Pergerakan harga yang terjadi dari tanggal 27 Mei 2011 hingga lebih kurang 31 Mei 2011 adalah naik.
Namun, sekitar tanggal 1 Juni 2011 terjadi crossover (perpotongan) antara SMA 20 dan SMA 50. Setelah terjadi pullback sedikit, terlihat GBP/USD meluncur turun mulai tanggal 1 Juni 2011 hingga 2 Juni 2011.
Jika Anda melakukan sell ketika kedua SMA itu berpotongan, maka pada tanggal 2 Juni Anda sudah memperoleh setidaknya 100 pips!
Bagaimana dengan buy?
Mari kita perhatikan lagi gambar di bawah ini!
Gambar 11: Penerapan Double MA Crossover (Buy)
Perpotongan dari bawah ke atas merupakan sinyal buy. Tentu saja, Anda bisa memanfaatkannya sebagai exit point jika seandainya telah melakukan buy berdasarkan strategi double MA sebelumnya.
Jadi selain sebagai entry point, perpotongan double MA juga bisa digunakan sebagai exit point.
Cukup mudah bukan?
Apa Saja Manfaat Moving Average Dalam Trading Forex?
1. Memuluskan pergerakan harga
Sebagai indikator yang membantu memuluskan pergerakan harga, salah satu fungsi Moving Average adalah untuk mendeteksi arah trend.
Teori dasar yang menjadi acuan adalah;
- Jika garis Moving Average cenderung naik, artinya trend cenderung Bullish.
- Jika garis Moving Average cenderung turun, artinya trend cenderung Bearish.
Namun perlu diperhatikan apabila Moving Average membentuk pola bukit dan lembah secara simultan, maka trend cenderung Sideways.
2. Mengetahui pembalikan arah trend
Untuk menentukan titik reversal (pembalikan arah) trend, sederhananya Anda dapat melihat saat harga menembus Moving Average. Jika yang ditembus adalah garis MA periode jangka pendek, maka pembalikan aranya pun untuk jangka pendek.
3. Menentukan Support Level dan Resistance
Moving Average dapat digunakan sebagai level psikologis untuk support dan resistance.
Bila harga mendekati Moving Average, seringkali harga akan memantul kembali sehingga seolah-olah Moving Average bertindak sebagai "tembok penghalang" pergerakan harga.
Oleh karena itu, bila harga menembus Moving Average maka hal ini dapat dikatakan sebagai sinyal pembalikan arah (reversal).