- Harga emas turun setelah sempat capai harga tertinggi sepanjang masa.
- Analis memperingatkan faktor geopolitik bisa menbuat harga emas naik lagi.
- Commerzbank memperkirakan emas bisa kembali ke area 2100
Harga emas turun pada hari Selasa setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di sesi sebelumnya karena dolar menguat kembali. Pelaku pasar juga enggan terlalu berspekulasi menjelang data pekerjaan AS yang penting, yang bisa memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah suku bunga AS.
Tetapi mayoritas analis memperingatkan bahwa kondisi geopolitik terkini bisa jadi akan menyebabkan emas naik lagi.
Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, mengatakan, "Level $2.000 mungkin akan menjadi support jangka pendek untuk pasar emas."
Sementara itu dolar AS naik 0,2% mendekati level tertinggi dua minggu, sehingga emas jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang selain USD.
Tetapi ada 66% persen kemungkinan Fed akan memangkas suku bunga di bulan Maret, menurut CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah cenderung membuat harga emas menguat.
"Kami memperkirakan harga (emas) naik ke $2.100 per troy ounce pada semester kedua tahun 2024, ketika Fed mulai menurunkan suku bunganya," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Data menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan AS turun ke level terendah dalam lebih dari dua setengah tahun pada bulan Oktober, menandakan bahwa suku bunga yang lebih tinggi meredam permintaan tenaga kerja.
Para pelaku pasar sedang memantau laporan US NFP bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat.
