- USD menguat didukung oleh kekhawatiran pelambatan ekonomi global dan ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh Fed.
- Data inflasi terkini memberikan ruang bagi Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif lagi.
- Fed diperkirakan menaikkan suku bunga antara 50 hingga 75 basis point di pekan ini.
- Selain Fed, Bank of England dan Swiss National Bank juga akan mengumumkan tingkat suku bunga.
Dolar AS (USD) menguat ke level tertinggi baru sejak empat pekan terhadap mata uang utama dunia kemarin (Senin, 13/6/2022), didukung oleh kekhawatiran pelambatan ekonomi global dan ekspektasi kenaikan suku bunga yang tajam oleh Federal Reserve (Fed).
Pasar finansial global terus mengikuti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang mengarah pada kemungkinan langkah kenaikan suku bunga yang lebih agresif lagi oleh Fed.
Indeks dolar, yang mengukur pergerakan USD terhadap enam mata uang utama dunia, kemarin ditutup menguat 0,4% ke area 105.03,
Pasar memantau banyak data ekonomi pekan ini, termasuk keputusan suku bunga Fed, Bank of England dan Swiss National Bank. Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis point pekan ini, tetapi sebagian analis termasuk Barclays dan Jefferies, memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis point.
Sementara itu yen Jepang yang juga sempat babak belur ke level terlemahnya terhadap USD yang belum pernah terlihat sejak tahun 1998, kemarin juga merupakan salah satu mata uang yang berhasil pulih.
Yen jepang berhasil pulih setelah juru bicara pemerintah Jepang kemarin di Tokyo sempat menujukkan perhatian akan pelemahan yen yang tajam dan menyatakan siap untuk “merespon selayaknya” jika diperlukan. Bank of Japan (BOJ) sendiri sejauh ini masih menahan untuk tidak menaikkan suku bunga, yang turut andil dalam pelemahan yen.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
