- Euro sedikit menguat karena meredanya ketegangan pasca ledakan rudal di Polandia, yang ternyata berasal dari senjata anti serangan udara Ukraina.
- Dolar tertopang data penjualan eceran AS yang lebih baik daripada perkiraan ekonom.
Euro sedikit menguat terhadap USD kemarin (Rabu, 16/11/2022) pasca meredanya kekhawatiran akan serangan rudal di Polandia, tetapi dolar mendapatkan kekuatan dari data penjualan eceran Amerika Serikat (AS) yang lebih baik daripada perkiraan.
Pasar berbalik dari sentiment risk-off yang terjadi Selasa (15/11/2022) setelah Polandia dan NATO kemarin emngatakan bahwa ledakan yang terjadi di hari sebelumnya; yang menewaskan dua orang; kemungkinan justru berasal dari senjata anti serangan udara Ukraina dan bukanlah serangan Rusia. Hal tersebut meredakan kekhawatiran akan meluasnya dampak perang Rusia-Ukraina hingga ke luar Ukraina.
Euro kemarin sempat menguat ke area 1.04379 terhadap USD dan ditutup di area 1.03933, masih di bawah level tertinggi empat bulan di 1.04793 yang tercatat di hari Selasa.
Sementara data inflasi AS memperlihatkan pelambatan, tetapi Departemen Perdagangan AS kemarin mengumumkan bahwa penjualan eceran naik 1,3% di atas perkiraan ekonom yaitu 1%. Ditambah naiknya imbal hasil US Treasury, USD mendapat sedikit bantuan kekuatan yang menahan pelemahannya.
Indeks dolar, yang mencerminkan pergerakan USD terhadap enam mata uang dunia, kemarin ditutup melemah di area 106.14, masih setelah di hari sebelumnya sempat jatuh hingga ke 105.16.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda