- Emas menguat mendekati level tertinggi tiga pekan berkat melemahnya USD.
- Pasar menantikan data inflasi AS di pekan ini, untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga Fed.
- Survey memperlihatkan 67% pelaku pasar meyakini Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada rapat di bulan Desember.
Harga emas bertengger di dekat harga tertinggi tiga pekan yang dicapai Jumat lalu, didukung oleh melemahnya dolar sementara para pelaku pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan ini, yang dianggap bisa menentukan seberapa besar Fed akan menaikkan suku bunga di bulan Desember.
Harga spot emas terpantau bergerak di area $1674.50 per troy ounce pada pukul 08.23 WIB. Jumat lalu emas sempat menguat hingga ke area $1681.58 per troy ounce. Dolar sendiri melanjutkan pelemahan ke level terendah mingguan, sehingga emas menjadi lebih menarik bagi para pelaku pasar yang memegang mata uang selain dolar.
Data US NFP yang dirilis Jumat lalu memperlihatkan penambahan jumlah pekerja di bulan Oktober, tetapi naiknya tingkat pengangguran menjadi 3,7% memunculkan spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mengurangi agresivitasnya dalam menaikkan suku bunga berikutnya.
Menurut Bob Haberkorn, analis senior RJO Futures, jika Fed menghentikan atau memperlambat laju kenaikan suku bunga, emas akan kembali bergerak rally seperti pekan lalu dan pasar menantikan data CPI untuk itu.
Berdasarkan survey yang dilakukan, 67% pelaku pasar meyakini Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan depan.
Isu lain yang juga diperhatikan pasar adalah pemilu sela AS di hari Selasa, yang bisa menentukan siapa yang menguasai Kongres dan bisa jadi akan mempengaruhi pasar.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda