- Harga emas meningkat menyusul insiden ledakan yang ditengarai berasal dari rudal Rusia di Polandia yang menewaskan dua orang.
- Penguatan emas berlanjut pasca melambatnya data PPI dari Amerika Serikat.
- Presiden Fed Atlanta mengatakan masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Harga emas menguat mendekati level tertinggi tiga bulan karena aksi beli aset safe haven setelah laporan data inflasi AS. Selain itu ada kabar bahwa dua orang terbunuh di Polandia Timur, di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Korban tewas dalam sebuah ledakan, menurut petugas pemadam kebakaran. Seorang pejabat senior intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa rudal Rusia telah melintasi Polandia.
Harga spot emas kemarin berhasil mencapai area $1,786.35 per troy ounce.
“Hampir pasti kejadian itu adalah sebuah kekeliruan dan akan dipandang bukan hanya sebagai kejadian yang menimpa Polandia saja, tetapi juga sebagai anggota NATO, jadi meskipun emas tidak akan melonjak, market setidaknya akan sedikit gugup,” kata Tai Wong, trader senior di New York.
Harga emas telah bergerak dalam trend pelemahan sejak Maret 2022. Tetapi menurut analis City Index, Fawad Razaqzada, jika harga emas bisa tembus ke area 1800, ada kemungkinan pergerakan bullish akan kembali terbangun.
Sementara itu data inflasi AS tercatat lebih rendah daripada perkiraan di bulan Oktober, yang oleh pasar dianggap sebagai bukti bahwa inflasi mulai melambat. Meskipun demikian, presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, kemarin mengatakan bahwa ia hanya melihat sedikit bukti bahwa kebijakan moneter yang agresif telah memperlambat inflasi. Ia mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mencapai inflasi 2% sesuai target Fed.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda