- Emas mencatat penguatan mingguan terbaik sejak Juli 2020 karena melambatnya inflasi AS.
- Data inflasi yang melambat membuat pasar memperkirakan Fed tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif.
Harga emas melanjutkan penguatan ke area tertinggi tiga bulan. Pekan lalu merupakan penguatan mingguan terbaik sejak Juli 2020, dilatarbelakangi oleh tanda-tanda melambatnya inflasi Amerika Serikat (AS) sehingga membuka kemungkinan bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif.
Harga emas terpantau menguat ke area $1,768.34 di hari Jumat (11/11/2022).
Data indeks harga konsumen/consumer price index (CPI) AS hanya naik di bawah perkiraan di bulan Oktober dan data memperlihatkan bahwa inflasi tahunan bergerak di bawah 8% untuk pertama kalinya dalam delapan bulan terakhir.
Data inflasi tersebut memicu pelemahan tajam USD yang tercatat sebagai pelemahan dua hari terbesar dalam hampir 14 tahun terakhir, sehingga emas menjadi lebih menarik bagi para pelaku pasar yang tidak memegang USD.
Pasar saat ini memperkirakan 71,5% kemungkinan bahwa Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis point pada rapat di bulan Desember mendatang.
Secara teknikal, emas bergerak di atas moving average 50 dan 100 hari, yang dianggap oleh pelaku pasar sebagai tanda bullish.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda