Emas Kembali Menguat Setelah Jeleknya Data AS

EMAS KEMBALI MENGUAT SETELAH JELEKNYA DATA AS

04 April 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga emas kembali rebound dari level terendah satu minggu yang disentuh pada hari Senin.
  • Dolar AS yang kembali tertekan memberikan dukungan ke pergerakan XAU/USD.
  • Data PMI ISM manufaktur AS yang suram mengurangi spekulasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.

 Berita+Fundamental+Komoditi+Emas

Harga emas rebound dari level terendah empat hari yang dicapai awal Senin ini, dan membangun kenaikan intraday sepanjang awal sesi AS. XAU/USD saat ini berada tepat di atas level $1.980 setelah data PMI Manufaktur ISM AS yang lebih rendah dari perkiraan

Data menunjukkan Federal Reserve AS akan lebih berhati-hati tentang kenaikan suku bunga di masa depan – hal positif untuk Emas yang bergerak terbalik terhadap dollar

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Emas naik setelah PMI Manufaktur ISM AS untuk bulan Maret keluar di 46,3, jatuh di bawah ekspektasi 47,5 dan lebih rendah dari bulan sebelumnya 47,7 pada hari Senin. Secara keseluruhan, data membebani Dolar AS, membantu XAU/USD lebih tinggi.

Dolar AS (USD) kembali tertekan dari level tertinggi satu minggu di tengah ketidakpastian atas jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) dan ternyata menjadi faktor utama yang mendorong aliran menuju harga Emas berdenominasi Dolar AS.

Perlu diingat bahwa Fed baru-baru ini memberi isyarat bahwa akan segera menghentikan siklus kenaikan suku bunga setelah gejolak di sektor perbankan. Spekulasi tersebut ditegaskan kembali oleh rilis data PMI Manufaktur ISM pada hari Senin dan data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) dari Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat, yang menunjukkan penurunan inflasi.

Namun, investor tampaknya khawatir bahwa pemotongan produksi yang mengejutkan oleh produsen minyak utama akan mendorong inflasi lebih tinggi dan memaksa Fed untuk kembali ke kenaikan suku bunga untuk melawan inflasi.

Faktanya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya - dikenal sebagai OPEC+ - mengguncang pasar dengan mengumumkan pengurangan produksi lebih lanjut sekitar 1,16 juta barel per hari (bpd) pada hari Minggu.

Hal ini menyebabkan pembukaan gap bullish yang besar pada harga Minyak, menghidupkan kembali kekhawatiran inflasi dan memicu spekulasi tentang pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh Fed.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda